
Forum Penyelamat USU Desak Pemeriksaan Terbuka dan Libatkan Pelapor
Forum Penyelamat USU Desak Pemeriksaan Terbuka dan Libatkan Pelapor
kotaBaca Juga:
Medan – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) meminta Pemerintah Provinsi Sumut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak sosial dan ekonomi dari kebijakan pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi siswa SMA dan SMK Negeri.
Anggota Komisi E DPRD Sumut, Ahmad Darwis, menyebut bahwa kebijakan SPP nol rupiah belum sepenuhnya menjamin akses pendidikan yang setara, khususnya bagi keluarga kurang mampu.
"Bukan hanya soal SPP nol rupiah. Jika keluarga masih harus merogoh kantong ratusan ribu rupiah, maka akses pendidikan tetap belum sepenuhnya setara," ujar Darwis, Rabu (25/6/2025).
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, penerapan kebijakan ini harus dilakukan secara fleksibel dan bertahap, mengingat belum semua daerah siap secara infrastruktur dan pendanaan.
"Sekolah gratis adalah janji besar dalam dunia pendidikan. Namun, tanpa kesiapan infrastruktur, kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan, serta dukungan anggaran yang memadai, program ini justru berpotensi memperlebar ketimpangan di masyarakat," jelasnya.
Darwis mengusulkan empat solusi utama agar kebijakan pendidikan gratis benar-benar efektif dan menyentuh kelompok yang membutuhkan:
1. Perluasan Bantuan Non-SPP
Pemerintah daerah perlu menganggarkan bantuan untuk kebutuhan seragam, buku, transportasi, hingga makan siang, serta mendorong keterlibatan CSR dari perusahaan lokal.
2. Transparansi dan Pengawasan Dana Sekolah
Sekolah wajib mempublikasikan rincian penggunaan Dana BOS dan iuran komite secara terbuka, baik secara tertulis maupun digital. Selain itu, perlu dibentuk komite independen dari masyarakat untuk mengawasi penggunaan dana.
3. Standarisasi Biaya Tambahan
Pemerintah harus menetapkan batas maksimum iuran sukarela agar tidak menjadi beban tersembunyi bagi orang tua siswa.
4. Pendampingan untuk Keluarga Miskin
Program pendidikan gratis perlu terintegrasi dengan bantuan sosial seperti PKH dan BPNT agar keluarga rentan dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.
Darwis menegaskan, meski SPP sudah digratiskan melalui Dana BOS dan APBD, siswa dan orang tua masih terbebani biaya lain seperti seragam, atribut OSIS, buku LKS, fotokopi materi tambahan, hingga iuran kegiatan ekstrakurikuler.
"Di lapangan, pihak sekolah mengaku terpaksa memungut biaya tambahan karena Dana BOS belum cukup untuk menutupi operasional harian, terutama menggaji guru honorer dan membiayai kegiatan siswa," tutup Darwis.res2
Forum Penyelamat USU Desak Pemeriksaan Terbuka dan Libatkan Pelapor
kotaBupati Sergai Apresiasi TNI&ndashPOLRI Sukses Amankan Final Turnamen Nagur Cup 2025
kotaInflasi Deli Serdang Tertinggi seIndonesia, Bupati Dinilai Tak Punya Terobosan
kotaProgres perobohan Gedung IV Pasar Horas di Jalan Merdeka Pematangsiantar sudah mencapai sekitar 35 persen
kotaWakil Wali Kota menghadiri acara Ramah Tamah dan Silaturahmi Penyambutan Komandan Resort Militer (Danrem) 022/Pantai Timur
kotasumut24.co Medan, Anggota DPRD Medan (Golkar) Modesta Marpaung SKM dorong Pemko Medan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Ko
kotaMedan sumut24.co Dua wartawan diduga korban penganiayaan dan intimidasi, Elin Sahputra (Media 24 Jam) dan Dedi Irawandi Lubis (Pewarta.co)
HukumPolda Sumut Tegaskan Komitmen Berantas TPPO Edukasi, Kolaborasi, Dan Penegakan Hukum Terpadu
kotaMedan sumut24.co Seorang wartawan media online pewarta.co, bernama Dedi Irawandi Lubis (46), warga Jalan M. Nawi Harahap, Medan Amplas, re
HukumDemo Rektorat, Mahasiswa Desak Audit Keuangan dan Diskualifikasi Rektor Petahana
kota