
Bupati Bersama Ketua DPRD Kab.Pakpak Bharat Hadiri Perayaan HUT Ke 75 Tahun Kodam 1/BB Di Medan
Bupati Bersama Ketua DPRD Kab.Pakpak Bharat Hadiri Perayaan HUT Ke 75 Tahun Kodam 1/BB Di Medan
kotaBaca Juga:
Medan – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) meminta Pemerintah Provinsi Sumut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak sosial dan ekonomi dari kebijakan pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi siswa SMA dan SMK Negeri.
Anggota Komisi E DPRD Sumut, Ahmad Darwis, menyebut bahwa kebijakan SPP nol rupiah belum sepenuhnya menjamin akses pendidikan yang setara, khususnya bagi keluarga kurang mampu.
"Bukan hanya soal SPP nol rupiah. Jika keluarga masih harus merogoh kantong ratusan ribu rupiah, maka akses pendidikan tetap belum sepenuhnya setara," ujar Darwis, Rabu (25/6/2025).
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, penerapan kebijakan ini harus dilakukan secara fleksibel dan bertahap, mengingat belum semua daerah siap secara infrastruktur dan pendanaan.
"Sekolah gratis adalah janji besar dalam dunia pendidikan. Namun, tanpa kesiapan infrastruktur, kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan, serta dukungan anggaran yang memadai, program ini justru berpotensi memperlebar ketimpangan di masyarakat," jelasnya.
Darwis mengusulkan empat solusi utama agar kebijakan pendidikan gratis benar-benar efektif dan menyentuh kelompok yang membutuhkan:
1. Perluasan Bantuan Non-SPP
Pemerintah daerah perlu menganggarkan bantuan untuk kebutuhan seragam, buku, transportasi, hingga makan siang, serta mendorong keterlibatan CSR dari perusahaan lokal.
2. Transparansi dan Pengawasan Dana Sekolah
Sekolah wajib mempublikasikan rincian penggunaan Dana BOS dan iuran komite secara terbuka, baik secara tertulis maupun digital. Selain itu, perlu dibentuk komite independen dari masyarakat untuk mengawasi penggunaan dana.
3. Standarisasi Biaya Tambahan
Pemerintah harus menetapkan batas maksimum iuran sukarela agar tidak menjadi beban tersembunyi bagi orang tua siswa.
4. Pendampingan untuk Keluarga Miskin
Program pendidikan gratis perlu terintegrasi dengan bantuan sosial seperti PKH dan BPNT agar keluarga rentan dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.
Darwis menegaskan, meski SPP sudah digratiskan melalui Dana BOS dan APBD, siswa dan orang tua masih terbebani biaya lain seperti seragam, atribut OSIS, buku LKS, fotokopi materi tambahan, hingga iuran kegiatan ekstrakurikuler.
"Di lapangan, pihak sekolah mengaku terpaksa memungut biaya tambahan karena Dana BOS belum cukup untuk menutupi operasional harian, terutama menggaji guru honorer dan membiayai kegiatan siswa," tutup Darwis.res2
Bupati Bersama Ketua DPRD Kab.Pakpak Bharat Hadiri Perayaan HUT Ke 75 Tahun Kodam 1/BB Di Medan
kotaJakarta I Sumut24. coKetua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasion
NewsSERDANG BEDAGAI Sebanyak 43 pereli dari berbagai daerah akan ambil bagian dalam seri pertama Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rally 2025 yan
NewsJakarta I Sumut24. coKalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung anak dengan sensitivitas terha
NewsDiduga Korupsi Proyek Kebun Bunga, BPK Temukan Kerugian Rp687 Juta di Dinas Perkimcikataru Medan, Periksa Alexander Sinulingga
kotaMedan Dalam suasana penuh keakraban, Komandan Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan yang seyogianya menyambut audiensi Ikatan Motor I
SportMEDAN, Sumut24.coSeorang anggota polisi lalu lintas (Polantas) di Polrestabes Medan, Aiptu RH, menjadi sorotan publik setelah aksinya meneri
HukumJakarta H. Sudaryono resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPP HKTI)
NewsDenpasar Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Kota Denpasar, B
NewsLIRA Sumut Sebut Topan Ginting Bukan &039Orang Sakti&039, Inspektur Sulaiman Harahap Harus Usut Dugaan Gratifikasi Aset Fantastisnya
kota