Rabu, 17 September 2025

HUT 61 dan Hari Pahlawan, WKI Sumut Berbagi Beras dan Bentuk Komunitas Anak Muda Peduli Sampah

Administrator - Senin, 11 November 2024 22:28 WIB
HUT 61 dan Hari Pahlawan, WKI Sumut Berbagi Beras dan Bentuk Komunitas Anak Muda Peduli Sampah
Istimewa
Baca Juga:

Deliserdang- Dewan Pimpinan Daerah Wira Karya Indonesia (WKI) Sumut menggelar sejumlah kegiatan bersama warga di Deli Serdang, Minggu (10/10)

Kegiatan tersebut untuk memperingati Hari Ulang Tahun WKI ke 61, sekaligus peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Rangkaian acara itu, tepatnya berlangsung di Gang Keluarga, Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

Ketua Depidar II WKI Sumut, Edison Tamba menyebutkan, rangkaian acara di antaranya berbagi Beras kepada 61 janda dan warga sekitar, dialog bertema kepemudaan dan pelatihan daur naik sampah sachet.

Kesempatan yang sama, kata tokoh muda Sumut yang akrab disapa Edoy ini, ia mendorong berdirinya organisasi anak anak muda yang mau fokus dalam mengurus pengelolaan sampah.

"Untuk nara sumber kita hadirkan pengamat Komunikasi UINSU Dr Fakhrur Rozi dan pelatih kerajinan sampah, teman kita Damai Mendrofa dari Bank Sampah Yamantab," kata Edoy

Dia mengatakan, ia dan WKI secara kelembagaan merasa bertanggungjawab moral untuk ikut dalam membangun bangsa. Terutama, kepada anak-anak muda yang saat ini sangat rentan terlibat dalam aktifitas yang negatif.

"Misalnya narkoba, begal, geng motor. Saya berharap apa yang dilakukan WKI, contohnya di Gang Keluarga ini bisa menular ke banyak anak muda lainnya," imbuh Edoy.

Orangtua Berperan Penting Dalam Pertumbuhan Anak

Pengamat Komunikasi Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU), Fakhrur Rozi dalam paparannya menyebut pentingnya peran orangtua dalam proses pertumbuhan anak.

Menurut Rozi, dewasa ini anak-anak kerap ibarat tumbuh sendiri dan tanpa sadar jauh dari dampingan orangtua.

"Misalnya, main hp (handphone), ya dibiarkan bermain sendiri, berteman dan bergaul, dibiarkan sendiri. Jadi anak-anak kita merasa bisa tumbuh sendiri, ya begitu saja, karenanya sangat rentan," tutur Rozi.

Dia mengatakan, jarak antara orangtua dan anak-anak ini harus dihilangkan. Orangtua harus menempatkan diri sebagai sosok yang mampu mengendalikan pertumbuhan anak-anak ke arah yang lebih positif.

"Misalnya program WKI dan Edison tambah yang mendorong anak-anak Gang Keluarga ini dalam aktifitas positif, bahkan mulia, yakni pengelolaan sampah. Ibu-ibu dan bapak-bapak punya peran untuk mendukung mereka. Ini akan menjauhkan mereka dari aktifitas negatif," pungkas Rozi.

Kerajinan Sachet Sebagai Stimulus Pengelolaan Sampah

Direktur Bank Sampah Yamantab (BSY), Damai Mendrofa mengapresiasi aktifitas pengelolaan sampah yang digawangi anak-anak muda Gak Keluarga.

Ia mengakui, keterlibatan anak-anak muda dalam dunia pengelolaan sampah memang menjadi harapan besar.

"Anak-anak muda akan mewarisi bumi ini di masa depan, kalau mereka mulai dari sekarang memahami bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar, tentu dampaknya kan buat mereka di masa depan," ucap Damai.

Pengelolaan sampah sachet yakni dengan menyulapnya menjadi kerajinan bernilai guna, menurut Damai merupakan langkah awal yang baik.

Berbagai bentuk kerajinan tangan dari sachet, menurut pengalaman Damai, ternyata juga dapat menghasilkan uang. Produk dapat dijual, karena memang dapat dimanfaatkan dalam aktifitas sehari-hari.

"Misalnya keranjang, wadah tumbler, tikar dan banyak bentuk kreasi lainnya dari sampah sachet, dan kehadiran saya kemari memang ingin mengajarkan proses dasar pembuatannya," ujar Damai.

Anak Muda Gang Keluarga Siap Menjadi Agen Perubahan

Ketua Gang Keluarga Creatif (GKC), Akbar Ramadhan Ginting mengaku sangat termotivasi dengan lahirnya komunitas yang ia pimpin. Apalagi, soal ide mendirikan Bank Sampah.

Ia menyebut, aktifitas anak-anak muda dan remaja di gang tersebut akan lebih bermanfaat bahkan bisa mengangkat nama baik gang tersebut di mata masyarakat.

"Kami siap berkomitmen untuk belajar lebih banyak lagi soal pengelolaan sampah. Kami siap menjadi agen perubahan di kalangan remaja dan anak muda untuk mengelola sampah, secara baik dan bertanggungjawab," tukas Akbar.

Amatan, anak-anak muda Gang Keluarga antusias mengikuti proses pelatihan pembuatan kerajinan. Tidak saja anak-anak muda, sejumlah orangtua pun ikut berlatih.

Sejumlah peserta berhasil mengikuti pelatihan dasar tersebut. Bahkan, berhasil menyelesaikan sedikitnya 3 produk wadah mini dari sampah sachet.

(*)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Melalui Kadis DLH nan Enerjik dan Inovatif Asnur Kabupaten Solok Luncurkan Penimbangan Perdana Bank Sampah Induk Limo Danau
Sampah Nyaris Tak Terlihat di Venue Selama Event Aquabike dan F1 Powerboat
ITDC Gelar Pembersihan Sampah dan Edukasi Pengelolaan Sampah di Danau Toba
Jelang F1 Powerboat, Bank Sampah Tarhilala Gelar Aksi Bersih
Penanganan Sampah, Rico Waas: Pemko Medan Atasi Permasalahan Mulai dari Hulu, Tengah dan Hilir
Pertamina Patra Niaga Edukasi Siswa Kelola Sampah di Medan
komentar
beritaTerbaru