
Pemkab Asahan Temui Mensos RI Dorong Penguatan Jaminan Sosial dan Sekolah Rakyat
JAKARTA I SUMUT24.co Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar audiensi resmi dengan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Dr.
News
Baca Juga:
Oleh : Marwan Ashari Harahap * Ketua Umum Pemuda Tabagsel
Tulisan ini adalah merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya, yang mengangkat sesi kehidupan masyarakat Petani, terutama di wilayah Padang Lawas Utara,
Tulisan ini dilanjutkan, tentu alasannya karena tulisan sebelumnya msh menjelaskan secara umum keadaan petani kita, khusunya di Padang Bolak dan msh byk nya netizen kita yg belum ter puaskan serta ujung ceritanya belum kongkrit dan menjelaskan secara detail sesuai thema diatas.
Pada segmen berikut ini kita secara khusus akan membicarakan mengenai generasi muda milenial petani Padang Bolak (baca ; anak petani).
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa mayoritas mata pencaharian penduduk Padang Bolak adalah sbg petani. Namun saya meyakini kebanyakan para anak petani milenial zaman now tdk bangga bila disebut sbg anak petani, bukan karna gengsi, malu atau rendah diri punya ortu sbg petani. Akan tetapi lbh kpd memilih berhijrah (pindah) mencari kehidupan lain selain petani.
Hidup sbg petani bagi pandangan generasi muda milenial di Padang Bolak seakan tdk menjanjikan secara ekonomis, karena faktanya leluhur sdh bertani sejak dulu kala tapi kehidupannya begitu-begitu saja (pas-pasan) bahkan hidup tetap miskin. Keadaan ini membuat generasi muda milenial sbg anak petani berasumsi bahwa hidup sebagai petani bukanlah pilihan utama yg tepat tapi pilihan terpaksa karna mungkin tidak ada pekerjaan lainnya..
Selain itu petani bukanlah pekerjaan yang menjanjikan, karena tidak didukung infrastruktur perrtanian yang memadai. Irigasi (pengairan), seperti irigasi batang ilung Padang bolak yg dibangun sejak presiden soeharto pd tahun 1986, pada mulanya diharapkan dapat mengairi persawahan sekitar kurang lebih 5000 Ha, tapi kondisinya sekarang sdh memprihatinkan.
Kaarena satu-satunya irigasi yg menjadi nadi dan penharapan petani, keadaannya sudah mengalami degradasi karena rusak parah jebol serta sedimentasi. Presiden sdh silih berganti sejak presiden Soeharto hingga presiden Jokowi sekarang ini, Gubernur dan kepala daerah juga sdh silih berganti, tapi perhatian untuk merehabilitasi irigasi batang ilung sehingga betul-betul prima mengairi persawahan belum terwujud, yang namanya irigasi tdk ada lg selain irigasi batang ilung dan sudah jauh merosot.
Irigasi batang ilung kini sudah berusia lebih 30 an tahun, selama itu pula lah masyarakat menanti dan bermimpi punya irigasi yang baru yang mampu mengairi persawahan hingga 10.000 Ha. Tapi jangankan bermimpi irigasi baru, yg ada sekarang saja sering jebol dan rusak parah sehingga kurang mendukung pertanian untuk maju.
Belum lagi alasan klasik lainnya seperti pupuk langkah dan harga yg terus naik, benih yg berkualitas juga mengenai mekanisasi pertanian yg jauh tertinggal dengan daerah lainnya di sumatera utara.
Kondisi ini memaksa sebagian Petani Padang Bolak untuk menjual sebagian lahan sawahnya terutama yg dekat dgn jalan utama (protokol) atau jalan kolektor (penghubung) karena perkembangan daerah harga sangat menjanjikan bila dibandingkan dengan rasio penghasilan dari hasil sawah. Singkat cerita pengalihan fungsi lahan sawah/pertanian semakin tdk terkendalikan telah berubah menjadi pembangunan permukiman dan perkebunan sawit dan karet. persoalan lain yg dihadapi petani adalah,
Umumnya petani padang bolak adalah petani kultural artinya menjadi petani karena sejak jaman nenek moyang sudah hidup dari bertani..dan hanya sebagian kecil saja jadi petani alamiah artinya karena memang didasari niat dan keinginan kuat untuk menjadi seorang petani (profesional). Tentu pemandangannya akan berbeda bila kita melihat petani Deli Serdang (salah seorang petani dif Desa Wonosari – Deli Serdang pernah saya wawancara dan lihat langsung), bertani sawah membuat mereka lebih sejahtera, kenapa tidak, sepanjang tahun mereka tetap bisa bersawah tanpa mengkhawatirkan musim kemarau, karena ketersediaan pasokan air irigasi senantiasa terpenuhi sepanjang musim, meskipun kemarau irigasi tetap bsa mengairi sawah mereka. Karena didukung irigasi yang baik ini, mereka bisa menanam padi dalam 2 (dua) tahun itu bisa panen sebanyak 5 (lima) kali,
Seharusnya bisa panen 6 kali, tapi menurut kebiasaannya, 1 (satu) diselingi dengan menanam palawija. coba bayangkan perhitungan ekonominya, kondisi ini membuat mereka lebih sejahtera. Kondisi yang menjanjikan ini tentu jauh berbeda dengan petani padang Bolak dan tidak pernah terlihat para anak petani milenial disana dan tidak pernah membayangkan betapa menjanjikannya hidup sbg petani, dan akhirnya membuat mereka tidak Pede dan memilih alih profesi lain yg dianggap lebih menjanjikan.
Maka singkat cerita para generasi milenial secara perlahan namun pasti, lambat laun mulai mencari penghidupan lain dengan berhijrah di perantauan dan kini banyak menjelma menjadi orang-orang sukses, ada sukses menjadi politisi, birokrat di pemerintahan, pengusaha, cendekia dan akademisi, Pengacara TNI dan Polri, ustazd dan Ulama, wartawan profesional dan tokoh yg ahli dan profesional dibidangnya dan lain sebagainya.
Jika keadaan ini tidak segera mendapat perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait, khususnya pihak yg terkait pengelolaan sarana prasarana sumber daya air, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, nasib petani padang bolak akan semakin terpuruk dan bertambah miskin.. Semoga petani kita akan segera bangkit dari keterpurukannya.
Wallahu A”lam Bisshowab.
JAKARTA I SUMUT24.co Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar audiensi resmi dengan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Dr.
NewsASAHAN I SUMUT24.co Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Asahan menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H yang bertema Damai
NewsASAHAN I SUMUT24.co Dalam suasana penuh syukur dan kekhidmatan, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si. meresmikan perubah
NewsMedan Sumut24.coBupati Langkat H. Syah Afandin menghadiri pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIP
NewsJAKARTA I SUMUT24.co Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar audiensi resmi dengan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Dr.
NewsDELI SERDANG SUMUT24. CO PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Lubu
NewsMEDAN SUMUT24. CO Kolokium Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) ke31 sukses diselenggarakan di Medan pad
NewsKota Solok I Sumut24.coUntuk membekali kader Posyandu dengan pengetahuan tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), Poltekkes turut ber
NewsKabupaten Solok IbSumut24.co Rabu (25/06/2025) di Ruang Rapat Solok Nan Indah, Wakil Bupati Solok, H. Candra membuka secara resmi kegiatan F
NewsKabupaten Solok I Sumut24. co Bupati Solok, Sumatra Barat, Jon Firman Pandu, SH, Rabu / 25 Juni 2025 di Aula Ruang Rapat Setda Kab Solok me
News