Jumat, 12 Desember 2025

Hadiah Diwali untuk Semua : Sistem Pajak Barang dan Jasa (GST 2.0) Bagi India

Administrator - Jumat, 19 September 2025 14:18 WIB
Hadiah Diwali untuk Semua : Sistem Pajak Barang dan Jasa (GST 2.0) Bagi India
Konsul General India untuk Medan Mr. H.E. Ravi Shanker Goel (foto : ist)
sumut24.co - Medan

Baca Juga:

Diwali tahun ini menandai momen perubahan besar bagi India ketika Pemerintah negara India meluncurkan reformasi besar terhadap sistem Pajak Barang dan Jasa (GST). Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, India telah mengambil langkah tegas untuk menyederhanakan dan merasionalisasi struktur pajaknya yang kompleks, hal tersebut disampaikan Mr. H.E. Ravi Shanker Goel, Konsul Jenderal India untuk Medan disela pertemuan keakraban dengan awak media pada Jumat, 19 September 2025 di Konsulat General India di Medan.

Konjen menjelaskan bahwa GST 1.0 yang diterapkan pada 1 Juli 2017, dengan visi "Satu Bangsa, Satu Pasar, Satu Pajak." Reformasi awal ini menggantikan 17 pajak yang berbeda dan 13 cesses dengan satui sistem terpadu. Hasilnya, kepatuhan pajak meningkat, proses bisnis lebih sederhana, dan ekonomi India semakin terintegrasi.

Namun, GST 1.0 masih menghadapi tantangan, terutama keberadaan banyak lapisan tarif: 5%, 12%, 18%, dan 28%. Untuk itu, pemerintah kini menghadirkan GST 2.0, reformasi generasi berikutnya yang disebut Perdana Menteri India, Narendra Modi sebagai "hadiah Diwali" bagi masyarakat India.

Dalam pidato Hari Kemerdekaan, Modi menegaskan bahwa GST 2.0 akan meringankan beban rakyat dan memberi manfaat langsung bagi petani, UMKM, perempuan, pemuda, serta keluarga kelas menengah. Menurutnya, reformasi ini akan menghadirkan lima manfaat utama. Penyederhanaan aliran pajak, peningkatan kualitas hidup, dorongan terhadap konsumsi dan pertumbuhan, peningkatan iklim investasi dan lapangan kerja, serta penguatan federalisme kooperatif.

Reformasi pajak GST 2.0 bertujuan memperkuat pendapatan negara bagian dan merangsang permintaan konsumen yang akan mendorong pertumbuhan baik dalam konsumsi maupun manufaktur di seluruh India. Dengan demikian, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi.

Kerangka kerja baru ini menetapkan struktur dua tingkat yang disederhanakan dengan mempromosikan perpajakan yang lebih adil dan memungkinkan pengajuan pajak secara digital untuk kenyamanan lebih besar dan pengembalian dana yang lebih cepat. Prioritas konsumen tercermin melalui tarif yang lebih rendah pada barang-barang penting dan bernilai tinggi, sementara usaha mikro, kecil, menengah, dan produsen akan mendapat manfaat dari arus kas yang lebih baik.

Sementara itu, Menteri Keuangan India, Ny. Nirmala Sitharaman, mengatakan, "Dengan rezim pajak generasi baru ini, dengan hanya dua lapisan (5 persen dan 18 persen), Rs 2 lakh crore disuntikkan ke dalam perekonomian. Masyarakat akan memiliki uang tunai di tangan."

Ia menjelaskan lebih lanjut, "Bukan hanya untuk bahan makanan, masalah klasifikasi telah diselesaikan di semua kategori produk. Barang-barang dengan jenis yang sama sekarang dikenakan pajak dengan tarif yang sama. Sekitar 99% dari semua barang yang sebelumnya dikenakan pajak 12% kini turun menjadi 5%. Dampak positif GST akan dirasakan di seluruh produk yang digunakan masyarakat dari pagi hingga malam hari."

Dalam GST 2.0, obat-obatan penting kini dikenakan tarif nol persen dari sebelumnya lima persen yang akan membuat layanan kesehatan lebih terjangkau bagi jutaan warga India. Layanan asuransi jiwa dan kesehatan kini sepenuhnya dibebaskan dari GST, langkah yang akan mendorong akses lebih luas terhadap asuransi kesehatan bagi masyarakat India sehingga mengurangi beban finansial dari perawatan kesehatan.

Mesin pertanian dan barang kebutuhan pokok yang banyak dikonsumsi dikenakan tarif pajak yang dikurangi menjadi lima persen, memberikan bantuan nyata kepada petani maupun seluruh konsumen di India. Sebagian besar barang lainnya kini dikenakan tarif GST yang lebih rendah sebesar delapan belas persen dari sebelumnya dua puluh delapan persen, memberikan keringanan bagi masyarakat luas dan menghasilkan biaya serta harga barang yang lebih rendah.

Sementara barang mewah dan barang dosa seperti tembakau, pan masala, kasino, mobil mewah, dan sebagainya akan terus dikenakan GST sebesar empat puluh persen seperti sebelumnya. Penyesuaian pajak dalam GST 2.0 ini mencerminkan pendekatan perpajakan yang lebih progresif demi kesejahteraan masyarakat dan dunia usaha.

Dengan meringankan beban pajak pada kelompok berpendapatan rendah dan menengah, dan menempatkan tanggung jawab lebih besar pada konsumsi kelas atas, reformasi ini menandakan tidak hanya penyesuaian ekonomi tetapi juga komitmen baru terhadap pertumbuhan inklusif di India saat musim perayaan dimulai. Jelas, reformasi GST 2.0 akan mendorong kemudahan berusaha di India, meningkatkan konsumsi lokal, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, membantu industri meningkatkan produksi, menghasilkan peningkatan penerimaan pajak meski tarif diturunkan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan ekspor India. (Rel)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Rico Waas Tegaskan Medan Barat Harus Bersih Malam Ini
FJPI Sumut Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Martubung
Konsulat Jenderal India di Medan Tampilkan Pariwisata, Pendidikan, Kuliner dan Teknologi pada North Sumatra Innovation Day 2025
Konsulat Jenderal India di Medan dan Pemko Medan Akan Menggelar Hari Budaya di Medan
Rico Waas Buka Partnership Meet And Greet Travel Exchange
Adelle Jewellery 12th Anniversary Persembahan Eksklusif Bagi Pelanggan Setia
komentar
beritaTerbaru