MEDAN | Sumut24.co
Baca Juga:
AKP Ponijo,
Kapolsek Belawan, menjadi korban tawuran yang terjadi di Belawan pada Selasa malam. Perwira berpangkat balok tiga tersebut diserang saat melakukan pengamanan di sekitar Bandar Deli, Belawan, Selasa malam 6 Mei 2025.
Akibat insiden tersebut, AKP Ponijo mengalami luka di bagian wajah dan saat ini telah dirawat di rumah sakit terdekat. Warga setempat, Amir, mengungkapkan kekecewaannya terkait kejadian ini. "Inilah akibat polisi tidak menggunakan senjata yang diberi padanya. Membela diri jadi korban, tidak bela diri juga jadi korban. Polisi serba salah," ujar Amir.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan juga menjadi korban akibat tawuran yang serupa di wilayah tersebut. AKBP Oloan yang baru menjabat selama satu setengah bulan dinonaktifkan dari jabatannya setelah menindak tegas pelaku tawuran.
"Bela diri diganti, jadi untuk apa senjata diberikan kepada polisi?" tanya Budi, seorang warga Belawan, dengan penuh keheranan.
Tak hanya itu, insiden serupa juga menimpa anggota Polsek Medan Labuhan, Brigadir Rahman, beberapa bulan lalu. Saat bertugas mengamankan tawuran di sekitar Jembatan Sei Deli, Kelurahan Pekan, Labuhan, Brigadir Rahman diserang oleh pelaku tawuran. Akibat serangan tersebut, satu mata Brigadir Rahman rusak hingga menyebabkan kebutaan permanen. Saat ini, Brigadir Rahman masih menjalani perawatan dengan biaya pribadi.
"Saat ini kami berupaya agar beliau bisa mendapatkan pengobatan melalui BPJS," ujar salah seorang rekan Brigadir Rahman.
Kondisi ini semakin memperburuk persepsi masyarakat terhadap keselamatan petugas keamanan yang terlibat dalam pengamanan tawuran di wilayah tersebut. Pemerintah dan kepolisian diminta untuk segera mencari solusi guna melindungi aparat yang sedang bertugas di lapangan.rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News