Selasa, 17 Juni 2025

Bupati Solok Hadiri Peletakan Batu Pertama Flyover Sitinjau Lauik

Amru Lubis - Minggu, 04 Mei 2025 16:24 WIB
Bupati Solok Hadiri Peletakan Batu Pertama Flyover Sitinjau Lauik
Kabupaten Solok I Sumut24.co

Baca Juga:

Acara Peletakan batu pertama (ground breaking) Flyover Sitinjau Lauik
pada Sabtu, (03/05/2025), dihadiri oleh Menteri PU Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DRP RI Andre Rosiade, Anggota DPR RI Komisi V Zigo Rolanda, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumbar Vasco Ruseimy, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Thabrani, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta beberapa Kepala Daerah di Sumatera Barat.

Jalur Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal rawan kecelakaan, akhirnya akan ditangani segera oleh pemerintah pusat memulai pembangunan jalan layang (flyover) Sitinjau Lauik, sebuah proyek besar yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan, dan memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut.

Selama ini menjadi titik rawan kecelakaan, terutama karena tanjakan curam dan tikungan tajam, yang memicu banyak kendaraan berat mengalami rem blong. Data menunjukkan, dari tahun 2020 hingga 2024 terjadi lebih dari 100 kecelakaan, dengan korban meninggal mencapai 36 orang dan puluhan lainnya luka berat.

Selain bahaya kecelakaan, jalur ini juga rawan longsor dan sering mengalami kemacetan parah. Tiga titik rawan (hazard) akan dibebaskan dalam proyek flyover ini untuk meningkatkan aspek keselamatan dan efisiensi lalu lintas.

Proyek flyover ini masuk dalam daftar prioritas pembangunan infrastruktur nasional. Menteri PU Dody Hanggodo, menyatakan bahwa pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik adalah bagian dari strategi percepatan pembangunan Sumatera Barat. "Kami akan meninjau beberapa proyek strategis di Sumbar, termasuk jalan Payakumbuh-Lintau dan Air Dingin di Kabupaten Solok," ujar Dody.

Proyek ini akan digarap oleh perusahaan konstruksi nasional, Hutama Karya. Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa masa konstruksi diperkirakan berlangsung selama dua setengah tahun dengan nilai investasi mencapai Rp. 2,7 triliun. Setelah selesai, flyover ini akan memasuki masa operasional selama 10 tahun.

Pembangunan flyover Sitinjau Lauik diharapkan menjadi solusi permanen terhadap permasalahan transportasi yang selama ini membayangi kawasan tersebut. Tidak hanya meningkatkan keselamatan, proyek ini juga diprediksi akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional melalui kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat.

Dengan dimulainya pembangunan ini, Sumatera Barat membuka babak baru dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat.

Bupati Solok Jon Firman Pandu pada kesempatan tersebut menyampaikan selama bertahun-tahun, jalan Sitinjau Lauik memang telah menjadi tantangan besar bagi pengendara, dengan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Melalui proyek ini, Bupati berharap dapat mengurangi risiko kecelakaan dan mendukung kelancaran arus transportasi yang lebih aman dan efisien.

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat menyaksikan bersama peletakan batu pertama pembangunan flyover Sitinjau Lauik, yang merupakan langkah konkret dari pemerintah untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat di jalur ini," ujarnya.

Pembangunan flyover ini diharapkan juga akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, mempermudah distribusi barang, dan memperkuat konektivitas antar wilayah di Sumatera Barat.

"Proyek ini bukan hanya penting untuk keselamatan, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen kita dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum serta semua pihak yang telah mendukung proyek ini. Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok, dan Sumatera Barat pada umumnya", pungkas Bupati.(YOSE)



Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Integritas Tak Bisa Dibeli: Uang Bukan Obat Korupsi di Peradilan
Pemkot T. Tinggi Raih WTP 7 Kali Berturut - Turut,  Wako : Kedepan Harus Lebih Baik Lagi
Silaturahmi dan Ramah Tamah PTPN IV Bersama P3RI dan FKPPN, Mempererat Tali Kekeluargaan antara Manajemen dan Pensiunan
Dukung Transisi Energi, PLN UIP SBU Lakukan Site Visit ke PLTA Batang Toru Berkapasitas 510 MW
Satres Narkoba Polres Asahan Tangkap Kurir Sabu 3 Kg Asal Aceh di Jalinsum
Baru Dicabut Bank Indionesia, Koin Rp10.000 TE 1999 Dijual Rp29,5 Juta
komentar
beritaTerbaru