Minggu, 01 Juni 2025

Sejumlah Warga Keluhkan Kegiatan Galian Tanah Urug di Panei Tongah Tak Ramah Lingkungan

Amru Lubis - Selasa, 21 Januari 2025 11:52 WIB
Sejumlah Warga Keluhkan Kegiatan Galian Tanah Urug di Panei Tongah Tak Ramah Lingkungan
Baca Juga:

Simalungun I Sumut24. co

Sejumlah warga Panei Tongah, Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun mengeluh kegiatan galian tanah urug untuk kebutuhan penimbunan pembangunan jalan Tol Pematangsiantar yang berlokasi di sekitar pemukiman masyarakat Panei Tongah, Jalan Saribudolok, Kabupaten Simalungun tak ramah lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan sejumlah warga pemilik warung, Boru Siahaan, Boru Simanjuntak dan warga lainnya, Sunarno dan Marga Parna ke awak media Minggu (19/1) di Panei Tongah.

Boru Siahaan dan Boru Simajuntak mengatakan hal senada, penggalian tanah urug di Panei Tongah untuk kebutuhan pembangunan Jalan Tol Pematangsiantar sudah berlangsung beberapa bulan terakhir dan selama itu sisa tanah kerap jatuh di badan jalan sehingga debu beterbangan ke dalam warung dan pemukiman Rumah masyarakat.sekitar

"Selain itu, tanah kerap jatuh hingga menimbulkan gundukan-gundukan tanah di sepanjang jalan sehingga tak nyaman dilalui pengguna jalan," ujar Boru Siahaan.

Mereka mengatakan sejumlah warga kerap menegur dan meminta pengusaha untuk menyiram jalan, namun hanya sesekali saja,disiram debu tetap beterbangan di udara hingga masuk ke dalam warung dan ke dalam rumah warga lainnya," ungkap Boru Siahaan.

Selain itu, Tambah Boru Simanjuntak, para pengusaha tambang tanah itu juga tampak mengabaikan tumpukan tanah berserakan di sepanjang jalan."Tanah yang jatuh dari dump truk juga dibiarkan begitu saja sehingga jalan tak nyaman dilalui serta kerap becek usai disiram," ujarnya Boru Simanjuntak.

Terpisah Marga Parna menilai, galian tanah urug yang tepat beroperasi di tengah-tengah banyak pemukiman masyarakat dinilai tak memiliki izin."Kita heran kenapa ada tambang tanah urug di tengah-tengah pemukiman?. Puluhan kendaraan Dump Truk setiap hari parkir di tepi jalan dan sebagia manuver hendak masuk dan keluar dari lokasi tambang hingga kerap membuat kemacetan dan situasi seperti ini menganggu pengendara lainnya," pungkas Marga Parna.

Dirinya mengakui, beberapa minggu terakhir sejumlah masyarakat, khsusunya yang bermukim di sekitar tambang tanah urug tersebut telah mengelar aksi damai dan mengajukan surat keberatan dilengkapi dengan tanda tangan masyarkat kepada pengusaha untuk menghentikan operasional tambang tanah urug karena meresahkan masyarakat, namun hingga saat ini belum diindahkan.

Ditambahkan Marga Parna, ribuan kubik tanah telah dikeruk dari lokasi tambang tersebut dan diangkut menggunkan dump truk untuk memenuhi kebutuhan penimbunan jalur pembangunan Jalan Tol Pematangsiantar."Kita meminta agar instasi terkait meninjau ulang kelayakan lokasi tambang galian tanah urug tersebut, karena dinilai tak memenuhi syarat dan peraturan," harap Marga Parna.

Sementara itu, pengusaha tambang galian tanah urug Panei Tongah, M Purba ketika dikonfirmasi terkait keluhan sejumlah mengatakan, sudah ada pekerja untuk mengeruk sisa-sisa tanah yang jatuh dan bersereakan di sepanjang badan jalan."Sepertinya sudah ada pekerja untuk pengerukan sisa tanah. Dan kendaraan ditutup dengan tenda," katanya melalui selulernya.(Es)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PPIH Siapkan Inovasi Layanan Kursi Roda untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas
Pemkab Asahan Raih Opini WTP ke-8 Berturut-Turut dari BPK RI
Pertamina UMK Academy, 221 UMKM Wilayah Sumbagut Siap Naik Kelas
OJK Terbitkan Aturan Transaksi dan Lembaga Efek di Pasar Modal
komentar
beritaTerbaru