
Inspektorat Sumut Dituding Tebang Pilih Tindak ASN Bermasalah
Inspektorat Sumut Dituding Tebang Pilih Tindak ASN Bermasalah
kotaBaca Juga:
Belasan guru honor di Kabupaten Langkat kembali berunjukrasa di Mapolda Sumut, Rabu (5/6/2024).
Mereka meminta kecurangan rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Langkat diusut secara tuntas.
Namun, dalam aksi kali ini mereka membawa keranda mayat ke pintu masuk Polda Sumut, sebagai simbol matinya keadilan.
Selain itu, mereka juga melaksanakan salat Zuhur berjamaah di depan pintu masuk gedung Mapolda Sumut.
Setelah salat berjamaah, mereka berdoa bersama agar perjuangannya meminta Polisi mengusut dugaan suap dan kecurangan rekrutmen PPPK bisa terwujud.
"Kami mohon dengan sangat, berikan petunjukmu kepada kami bisa menjalani semua ini dengan tabah ya Allah," ucap massa aksi.
Sofyan Gajah, kuasa hukum guru honor dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mengatakan, membawa keranda mayat ke Polda Sumut bentuk proses matinya keadilan di Polda Sumut.
Para guru honor ini dinilai tidak mendapatkan keadilan, meski sudah melapor dugaan suap dan kecurangan ke Polda Sumut.
Gajah menilai, dua kepala sekolah yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi cuma tumbal.
Menurutnya ada aktor intelektual yang hingga kini belum terungkap, meski sudah berbuat curang.
Sementara, AKP Rismanto J Purba, Kanit 3 Subdit III Tipikor Ditrreskrimsus Polda Sumut menjelaskan penanganan kasus PPPK Langkat yang ditanganinya.
Penyidik Subdit III Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Sumut telah menetapkan dua kepala sekolah dasar (SD) di Langkat sebagai tersangka dugaan kecurangan rekrutmen PPPK.
Keduanya adalah A Kepala Sekolah Dasar (SD) 055975 Pancur Ido, Selapian Kabupaten Langkat, dan RN Kepala SD 056017 Tebing Tanjung Selamat.
Kata Rismanto, meski sudah menetapkan dua kepala sekolah, pihaknya masih terus memburu tersangka lain.
Menurutnya, penyidik tidak ada membedakan penanganan kasus baik di Kabupaten Mandailing Natal dan Langkat.
"Saya pastikan terkait perkara PPPK di Langkat kita diatensi dan benar-benar menjadi atensi dari pimpinan. Oleh karenanya kami memastikan kami sangat serius menangani perkara ini karena kita juga penyidik yang di Madina. Semua kita tangani dengan baik dan serius," ujar Rismanto J Purba, Rabu (5/6/2024).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, meski sudah dijadikan tersangka, keduanya belum ditahan.
"Dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka ialah A dan RN, adalah kepala sekolah SD di Langkat. Saat ini belum ditahan," kata Hadi, Kamis (28/3/2024).(W05)
Inspektorat Sumut Dituding Tebang Pilih Tindak ASN Bermasalah
kotaMahasiswa Desak Gubsu Copot Faisal Hasrimy, Soroti Dugaan Konspirasi Smartboard Rp100 Miliar
kotaKH Akhmad Khambali Reformasi Polri Bukan Solusi, Perkuat Fungsi dan Pengawasan!
kotaOmmbak Sumut RSUD Sultan Sulaiman Gagal Jalankan SOP, Dua Pasien BPJSKIS Meregang Nyawa
kotaPolda Sumut Ringkus 2 Org Terduga Pengedar Ekstasi di Parkiran Hotel HDI Deli Serdang
kotaKapolda Sumut Disambut Hangat Forkopimda Saat Tiba di Tapanuli Tengah
kotaUSU Butuh Rektor sebagai Mercusuar Etika dan Moral Akademik
kotaMahasiswa Demo di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Rp100 Miliar di Dinas Pendidikan Langkat
kotasumut24.co MEDAN, Universitas Sumatera Utara (USU) menegaskan komitmen penuh untuk mengembalikan lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Tabu
kotasumut24.co TANJUNGBALAI, Wakil Wali kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina mengingatkan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkung
News