Jumat, 24 Oktober 2025

Kapolresta Medan : Umat Beragama Jangan Mudah Terprovokasi

Administrator - Senin, 08 Agustus 2016 10:15 WIB
Kapolresta Medan : Umat Beragama Jangan Mudah Terprovokasi

MEDAN | SUMUT24

Baca Juga:

Pasca adanya beberapa aksi bentrok diduga akibat perseteruan antar umat beragama yang terjadi dibeberapa kota besar di Sumatera Utara, Kapolresta Medan Kombes Pol, Mardiaz Kusin Dwihananto berharap dan meminta kepada para umat tidak mudah terprvokasi.

Demikian dikatakan, Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Minggu (7/8) saat berkunjung di Vihara Setia Budi terkait perseteruan antara pihak Vihara dan uniland Plaza.

“Para umat jangan mudan terpancing dan terprovokasi isu yang menyesatkan. Apa lagi, beberapa peristiwa aksi bentrok terjadi di Kota-kota besar di Sumut jelas akan berdampak terhadap kerukunan umat. Seperti yang terjadi Minggu, (7/8) pagi, ini jelas murni antara pihak Vihara dan Uniland Plaza. Jadi bukan ada kaitan dengan umat,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol, Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kasat Intelkam Polresta Medan, Kompol Harry Azhar dan Kapolsek Medan Timur, Kompol BL Malau.

Dalam perseteruan antara pihak vihara dan uniland plaza agar duduk bersama melakukan musyawarah. “Karena ini masalah sosial keagamaan, pihak berwenang sudah menanganinnya,” sebut Mardiaz.

Guna diketahui, permasalahan terjadi lantaran akses masuk kedalam vihara diutup oleh, Mikael yang merupakan adik kandung pemilik gedung Uniland Plaza. Lantaran, areal parkir yang digunakan jemaat vihara adalah lahan milik gedung.

Akibatnya, rasa keberatan ditunjukan jemaat vihara setia budi. Setelah dilakukan negosiasi secara musyawarah dengan melakukan mediasi, kembali normal, dan aktifitas vihara dan Uniland Plaza kembali normal.

“Polisi Tetap Fokus Basmi Begal”

Masi dilokasi, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, saat ditanya pihaknya kesulitan mebasmi para begal, menyangkal.

Menurut Mardiaz, kepolisian tetap melakukan tufoksinya, namun peran serta semua pihak, pemerintah dan masyarakat memang perlu di ikut sertakan.

Begitu juga, saat disinggung pasca terjadinya kasus perampokan mobil yang melibatkan oknum TNI dikawasan Lapangan Merdeka Medan, lantaran minimnya sinerginya Kodim dan Polresta Medan, Mardiaz juga membantah.

“Pastinya, pemberantasan begal bukan hanya tanggungjawab Polisi. Hal ini perlu peran serta semua pihak. Yakni, pemerintah dan masyarakat dalam memberikan informasi. Sehingga, mempersempit ruang gerak para pelaku begal. Polisi sudah membentuk tim anti begal dan tim pemburu pereman. Terbukti, beberapa pelaku begal berhasil diringkus polisi berkat laporan korban dan masyarakat,” sebut Madiaz.

Mardiaz menambahkan, adanya oknum TNI terlibat kasus pencurian mobil, bukan minim sinerginya Polresta Medan dan Kodim. Melainkan, tersangka (pelaku) memang melakukan tindak kejahatan dikarenakan, adanya kesempatan, pungkas Mardiaz.(W02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wabup Lantik 47 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional
Diduga Tipu Anggota Plasma ,Ketua  Koperasi  FKI Mandiri Dilaporkan ke Polisi
Densus 88 AT Sumut dan BBPVP Medan Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme
NextDev dari Telkomsel Roadshow di Kota Medan, Dihadiri Ratusan Anak Muda
Apes, Usai Transaksi 2 Pemain Sabu - Sabu Dicomot Polisi
Rayakan HLN ke-80, PLN Hadirkan Cahaya Harapan bagi Keluarga di Tapanuli Tengah
komentar
beritaTerbaru