Selasa, 21 Oktober 2025

Harga Cabai Merah Anjlok Penyumbang Deflasi Sumut 0,18% pada April 2023

Administrator - Selasa, 02 Mei 2023 14:27 WIB
Harga Cabai Merah Anjlok Penyumbang Deflasi Sumut 0,18% pada April 2023

Medan I Sumut24. CO

Baca Juga:

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut) Nurul Hasanudin menyebutkan, pada April 2023 ini Sumut mengalami deflasi sebesar 0,18 persen. Cabai merah yang harganya anjlok dan banyak ditemukan dipasaran (tak langka) menjadi salah satu penyumbang deflasi di Sumatera Utara pada April 2023.

“Cabai merah merupakan komoditas dominan yang utama memberikan andil deflasi month to month (mtm) yaitu sebesar 0,19 persen,” kata Nurul Hasanudin, Selasa (2/5/2023).

Berdasarkan data BPS Sumut tercatat, harga cabai merah yang mengalami penurunan signifikan hingga Rp 23 ribu per kilogram menjadi penyebab terjadinya deflasi.

Bahkan dari hasil pantauan di Pasar Sukaramai Medan, harga cabai merah sempat anjlok hingga turun menjadi Rp 10 ribu per kilogram pada Kamis (27/4/2023) lalu.

Komoditas lainnya penyebab deflasi adalah tomat sebesar 0,10 persen, ikan tongkol/ambu-ambu sebesar 0,06 persen, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan dencis masing-masing sebesar 0,04 persen dan cabai rawit sebesar 0,03 persen, minyak goreng, , tomat, bawang merah, cabai rawit, dan sabun cair/cuci piring.

Lebih lanjut dikatakan orang nomor satu di Kantor BPS Sumut tersebut, gabungan lima kota di Sumut (Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padang sidimpuan, dan Gunungsitoli) mengalami inflasi tahunan sebesar 4,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,88.

Dari lima kota IHK di Sumut, katanya inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 5,11 persen dengan IHK sebesar 116,69 dan terendah di Gunungsitoli sebesar 3,20 persen dengan IHK sebesar 114,12.

“Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan  naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,28 persen,” katanya

Sedangkan kenaikan pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,82 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,83 persen.

Demikian juga pada kelompok kesehatan sebesar 2,37 persen, kelompok transportasi sebesar 16,54 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,00 persen.

Kemudian kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,23 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,21 persen.

Dikatakannnya, komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada April 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan udara, angkutan dalam kota, telur ayam ras, dan ikan dencis.

Pada April 2023 tingkat inflasi yoy sebesar 4,16 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,10 persen.

Sedangkan tingkat inflasi yoy untuk April 2022 dan April 2021 masing-masing sebesar 3,63 persen dan 1,80 persen.

Sementara, tingkat inflasi ytd April 2022 dan April 2021 masing-masing sebesar 1,99 persen dan 0,09 persen. (red-1)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Ketika Guru Dikriminalisasi di Kabupaten Mandailing Natal, GURU BUKAN MUSUH BANGSA, TAPI PENGAYOM KARAKTER BANGSA
DPD Golkar Nias Utara Rayakan HUT ke-61 dengan Bakti Sosial Serentak
Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Solok
Profesionalisme Damkar: Kerja Cepat, Tepat & Bertanggung Jawab
MUSDA IKANAS SUMUT 2025: MENCARI ARAH PERJUANGAN
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Ajak Wartawan Dukung Harkambtimas
komentar
beritaTerbaru