Ijeck Sambut Ketum Golkar Bahlil Lahadalia: Apresiasi Kinerja dalam Pemulihan Bencana di Sumatera
Medan Sumut24.co Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Dr. Musa Rajekshah (Ijeck), menyampaikan doa dan harapan agar Ketua Umum Partai G
Politik
Baca Juga:
YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu perguruan tinggi tertua dan paling terpandang di Indonesia, kini kembali berada dalam sorotan publik. Sebagai institusi yang selama ini dijunjung sebagai benteng moral, kampus seharusnya berdiri sebagai penjaga kejujuran dan terang benderang dalam mengungkap setiap persoalan, terutama jika persoalan itu bersentuhan langsung dengan nama baik dunia akademik.
Namun, rangkaian penjelasan yang disampaikan Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, justru menimbulkan gelombang ketidakpercayaan baru dari masyarakat. Meski sang rektor berulang kali memberikan klarifikasi terkait isu yang mengemuka, publik tetap menilai ada yang tidak beres dan merasa penjelasan tersebut jauh dari memuaskan.
Publik Tidak Percaya Penjelasan Rektor
"UGM menyembunyikan kebenaran." Demikian suara yang kini banyak bergema. Ketidakpercayaan publik bukan tanpa alasan. Penjelasan demi penjelasan dianggap tidak mampu menjawab inti persoalan. Lebih jauh, masyarakat menilai pernyataan yang diberikan tidak selaras dengan logika, tidak masuk akal sehat, dan terkesan mengaburkan substansi masalah.
Hal ini menciptakan persepsi kuat bahwa ada sesuatu yang tidak diungkapkan secara jujur. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menjunjung nilai-nilai integritas, UGM mestinya tidak membiarkan celah keraguan itu terus menganga.
Integritas Kampus Dipertaruhkan
Seorang rektor, betapapun tingginya jabatan akademik yang disandang, bukanlah jaminan kebenaran ketika telah masuk ke dalam lingkaran kekuasaan. Publik melihat fenomena ini bukan hanya di UGM, tetapi juga di perguruan tinggi besar lain—termasuk Universitas Sumatera Utara (USU)—di mana jabatan akademik dilibatkan dalam struktur pemerintahan hingga menimbulkan konflik kepentingan.
Di mata masyarakat, kondisi inilah yang mengikis kepercayaan terhadap setiap pernyataan resmi yang dikeluarkan kampus. Alih-alih dianggap sebagai suara akademis yang objektif, pernyataan tersebut dicurigai sebagai bentuk pembelaan institusi atau kepentingan tertentu.
Benteng Moral Harus Kembali Bangkit
Jika UGM ingin mengembalikan kepercayaan publik, hanya ada satu jalan: membuka seluruh fakta secara apa adanya. Kampus harus kembali ke posisi hakikinya sebagai lembaga penjaga moral, bukan sebagai institusi yang membentengi kepentingan kelompok atau kekuasaan mana pun.
Transparansi penuh, audit independen, serta keberanian mengungkap segala bentuk penyimpangan adalah satu-satunya cara memulihkan marwah UGM. Publik menunggu langkah konkret, bukan sekadar pernyataan formal yang tak mencerminkan kejujuran.
Saat ini, semua mata tertuju ke UGM. Pertanyaannya: beranikah kampus yang dahulu menjadi simbol kecerdasan bangsa ini menegakkan kebenaran? Atau justru membiarkan keraguan publik terus menjadi noda dalam sejarahnya?.***
Medan Sumut24.co Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Dr. Musa Rajekshah (Ijeck), menyampaikan doa dan harapan agar Ketua Umum Partai G
Politik
Atlit Taekwondo Sumut M. RaihanRaih Medali Perak di Sea games 2025
News
Banda Aceh Sumut24.co CEO Sumut24 Group, Rianto SH MH / Anto Genk, mendapat kesempatan eksklusif mewawancarai Gubernur Aceh Muzakir Ma
News
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
kota
Relawan RFKK Ribka Tjiptaning dan BAMUSI Sumut Gerak Cepat Salurkan Bantuan Banjir ke Langkat dan Aceh Tamiang
kota
Gubsu Dianggap Ceroboh Gunakan Dana BTT, Aktivis Desak DPRD Sumut Keluarkan Mosi Tidak Percaya
kota
KEJARI MEDAN SELIDIKI KORUPSI REVITALISASI LAPANGAN MERDEKAKornas KAMAK Azmi Hadly &ldquoAlexander Sinulingga Harus Bertanggung Jawab atas Mang
kota
Ketua DPRK Berharap Realisasi Anggaran Tahun 2026 Harus Dipercepat, OPD Wajib Laksanakan Tender di Januari 2026
kota
SUMUT24.co Nasional Kantor Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia meluncurkan film pendek edukasi terbaru berjudu
News
Elfanda Ananda Dana BTT Dipakai untuk Bonus Atlet? Itu Pelanggaran Regulasi!
kota