Minggu, 28 Desember 2025

Kalau TPL Tak Ditutup, Kami Akan Turunkan Bobby Nasution!”

Administrator - Senin, 10 November 2025 17:22 WIB
Kalau TPL Tak Ditutup, Kami Akan Turunkan Bobby Nasution!”
Istimewa
Baca Juga:

Medan | Sumut24.co
Aksi besar-besaran menuntut penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali mengguncang Medan, Senin (10/11). Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat adat, mahasiswa, dan aktivis lingkungan tumpah ruah di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Suara lantang mereka menggema:
"Kalau TPL tak ditutup, kami akan turunkan Bobby Nasution!"

Seruan itu menjadi simbol kekecewaan mendalam terhadap Gubernur Sumut Bobby Nasution, yang dinilai abai dan lebih berpihak pada kepentingan korporasi dibanding rakyat.

TPL: Luka yang Tak Pernah Sembuh di Tanah Toba

Selama bertahun-tahun, TPL dituding menjadi sumber penderitaan masyarakat adat di sekitar Danau Toba. Ribuan hektare hutan adat diduga dikuasai secara sepihak, sumber air rusak, tanah pertanian mengering, dan ruang hidup masyarakat hancur.

Namun, alih-alih bertindak tegas, Pemprov Sumut justru terkesan menutup mata. Bobby Nasution berulang kali berkilah dengan alasan "proses dialog dan kajian pusat", sementara kerusakan ekologis terus terjadi di lapangan.

"Kalau pemerintah terus jadi pelindung perusahaan rakus, rakyat sendiri yang akan bertindak," teriak Rokki pimpinan aksi dari atas mobil komando.

Bobby Dinilai Tunduk pada Tekanan Modal

Para pengunjuk rasa menilai Bobby tak berani menentang kepentingan besar di balik operasi TPL. Padahal, tuntutan penutupan pabrik pulp itu bukan baru kali ini disuarakan. Dari masyarakat adat, akademisi, gereja, hingga aktivis lintas kampus sudah bersuara bulat: TPL harus angkat kaki dari Toba.

"Bobby hanya bicara soal investasi, tapi lupa bahwa rakyat yang mati pelan-pelan karena tanah dan airnya dirampas," ujar seorang perwakilan mahasiswa dari Aliansi Rakyat Toba.

Langkah gubernur yang memilih "kompromi" justru memperkuat kesan bahwa pemerintah daerah menjadi tameng kepentingan korporasi.


Gerakan Tutup TPL Jadi Gelombang Politik

Aksi kali ini tak hanya soal lingkungan. Ia telah berubah menjadi gerakan moral dan politik rakyat Sumatera Utara. Ancaman "menurunkan Bobby Nasution" bukan sekadar teriakan emosional, tetapi peringatan keras: rakyat siap menguji legitimasi gubernur di jalanan.

Pengamat menilai, jika Bobby terus mengulur waktu, gelombang perlawanan bisa berubah menjadi isu politik yang mengguncang posisinya menjelang tahun politik mendatang.

Pesan Tegas dari Rakyat Toba

Gerakan "Tutup TPL" kini menjadi simbol perlawanan terhadap keserakahan industri yang merampas ruang hidup rakyat. Mereka menegaskan, tak ada negosiasi dengan perusak alam.

> "Kami tidak takut aparat, tidak takut perusahaan. Kami hanya takut kehilangan tanah kami, air kami, dan masa depan anak cucu kami," seru salah satu tokoh adat dengan suara bergetar.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Pemprov Sumut belum mengeluarkan pernyataan tegas terkait tuntutan massa.

Namun satu hal pasti — rakyat Toba sudah kehilangan kesabaran.
Dan bila pemerintah terus berpihak pada korporasi, Bobby Nasution bisa jadi akan menghadapi badai politik paling serius dalam masa kepemimpinannya.
PJ Sekdaprovsu Sulaiman Harahap dihadapan pengunjuk rasa mengatakan, dalam waktu dekat akan mengunjungi TPL dan akan kita panggil perwakilan massa di kantor Gubsu untuk membicarakan hal tersebut. Red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
USU Tutup 2025 Dengan Prestasi: 6 Penghargaan Di Anugerah Diktisaintek
Pengungkapan Narkotika di Terbul Bar & Lounge, Kapolrestabes Medan Sarankan Penutupan Tempat Hiburan
Maruli Siahaan Tegaskan Tak Berpihak ke TPL, DPP GM KMDT: “Ini Sikap Profesional dan Tujuan Utama Untuk Masyarakat”
Bobby Diminta Fokus Urus Rekomendasi Penutupan PT TPL dan Atasi Kelangkaan BBM di Sumut
Bupati Asahan Tutup Secara Resmi Lomba Minat Dan Budaya Baca 2025
Kepling VIII Tanah Enam Ratus Diduga Tutup Mata Adanya Penebangan 2 Pohon Mahoni
komentar
beritaTerbaru