Disnaker Medan dan Rutan Kelas I Medan Jalin Kerja Sama Tingkatkan Keterampilan Warga Binaan
sumut24.co MedanPemko Medan melalui Dinas Ketenagakerjaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Rumah Tahanan Negara (Rutan) K
kota
Baca Juga:
Oleh: H Syahrir Nasution
Ada pertanyaan yang menggugah hati nurani kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi moral dan adab: "Mengapa barang busuk harus kita tanggung?"
Sebuah kalimat sederhana, tapi mengandung makna yang dalam — sekaligus sindiran keras terhadap akal sehat yang sedang diuji di negeri ini.
Sejak nenek moyang kita, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa bermartabat. Kita diajarkan untuk hidup dengan nilai-nilai kejujuran, harga diri, dan tanggung jawab yang berlandaskan nurani. Kita boleh tidak punya banyak harta, tapi kita punya harga diri yang tak bisa dibeli dengan apapun. Maka menjadi aneh — bahkan menyayat hati — ketika rakyat dipaksa memikul beban atas sesuatu yang bukan kesalahannya, apalagi untuk menanggung "barang busuk" yang jelas-jelas bukan hasil dari kerja keras rakyat.
Lebih menyakitkan lagi ketika barang yang rusak, cacat, bahkan tak layak pakai — disebut "barang rongsok" — justru dibebankan pembayarannya kepada masyarakat. Seolah-olah rakyat harus ikut bertanggung jawab atas kesalahan pihak lain. Ini bukan hanya persoalan ekonomi atau kebijakan, tapi persoalan nurani dan logika sehat.
Bagaimana mungkin kita harus bangga produk Cina jika yang datang justru barang gagal, yang kualitasnya tidak memenuhi standar, dan pada akhirnya justru menambah beban bangsa sendiri? Kebanggaan tidak bisa dipaksakan, apalagi jika di atas penderitaan rakyat.
Karena sesungguhnya, manusia hanya berharga jika ia mampu menghargai harga dirinya sendiri.
Bangsa yang membiarkan diri menanggung kesalahan orang lain tanpa suara, bangsa yang mau "menyelamatkan muka" pihak yang berbuat curang, adalah bangsa yang sedang menurunkan martabatnya sendiri.
Tidak masuk akal — bahkan melawan logika moral — jika kita dengan sadar menjatuhkan diri ke lumpur kehinaan demi menutupi kebusukan orang lain.
Tanggung jawab tidak bisa diwariskan kepada yang tak bersalah.
Maka, marilah kita kembali pada nilai yang paling dasar: kejujuran dan harga diri.
Jangan biarkan bangsa ini menjadi penanggung "barang busuk" — baik dalam arti harfiah maupun moral. Sebab bangsa yang bermoral tinggi, tak akan pernah rela menanggung beban dosa yang bukan miliknya.****
sumut24.co MedanPemko Medan melalui Dinas Ketenagakerjaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Rumah Tahanan Negara (Rutan) K
kota
sumut24.co Medan Pemko Medan melalui Dinas SDABMBK menggelar Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Pengawasan Keselamatan dan Kesehata
kota
sumut24.co MedanASUS Indonesia kembali hadir di Sumatera Utara. Kali ini tak hanya dari lini laptop AI consumer, rangkaian teknologi terba
Ekbis
Gunungsitoli Sumut24.co Pemerintah Kota Gunungsitoli dan Bank Sumut memperkuat sinergi pengelolaan keuangan daerah melalui penandatanganan
News
sumut24.co TANJUNGBALAI, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai melakukan rapat kordinasi (Rakor) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) R
News
sumut24.co TANJUNGBALAI, Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina membicarakan soal rencana program pembangunan kawasan sentra p
News
sumut24.co TANJUNGBALAI, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai merencanakan program pembangunan berkelanjutan. Dan nantinya program itu aka
News
Pemkab Solok dan BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Sinergi Perlindungan Pekerja
kota
Aktifis APKSU Desak Kejatisu untuk Memeriksa Dugaan Korupsi dalam Pembangunan Pagar dan Tanah UINSU Desa Sena
kota
Perjuangan Anak Istimewa di Deli Serdang Sentuh Hati, LPA Berikan Kursi Roda "Semangatmu Inspirasi Kami".
kota