Dalam Kurun Waktu 2x24 Jam, Team Gabungan Bekuk Pelaku Pembunuhan Seorang Mahasiswa
Medan sumut24.co Team gabungan Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Patumbak berhasil menangkap pelaku pembunuhan Bonio R
Hukum
Baca Juga:
- Kolonel Kav Edi Yanto Suprianto Berpulang ke Rahmatullah, Satinduk dan Rekan Sesama Perwira Siswa Sampaikan Duka Mendalam
- Inflasi Sumut Tertinggi Nasional, Warisan Edy Rahmayadi Dirusak Bobby Nasution
- Edy Rahmayadi Dinilai Layak Jadi Menteri Pertahanan, HIKMA Sumut: Pengalaman dan Integritas Jadi Modal
Menurut Sutrisno Pangaribuan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Government Watch (IGoWa), posisi Mendagri mendesak untuk diganti lantaran Tito Karnavian dianggap gagal mendeteksi dini dinamika sosial yang bermula dari aksi penolakan masyarakat Pati terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2).
"Kenaikan PBB-P2 di 125 daerah menjadi tanggung jawab Kemendagri. Namun koordinasi Kemendagri dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota tidak berjalan baik sehingga aksi protes melebar menjadi kerusuhan," kata Sutrisno dalam keterangannya, Senin (22/9/2025).
Gelombang aksi massa bahkan berujung pada pembakaran fasilitas umum, perusakan kantor pemerintahan, hingga penjarahan rumah sejumlah pejabat negara. Kondisi itu nyaris menyeret pemerintah menetapkan status darurat sipil atau darurat militer, sebelum akhirnya Presiden Prabowo memilih untuk tidak emosional.
Sutrisno menilai, kegagalan Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengantisipasi eskalasi sosial memperkuat urgensi rotasi di Kemendagri. Ia menyinggung pola rotasi alamiah di kursi Mendagri: dari sipil (Tjahjo Kumolo), ke purnawirawan Polri (Tito Karnavian), dan selanjutnya layak diberikan kepada purnawirawan TNI.
Dari sejumlah nama purnawirawan TNI yang pernah menjabat gubernur, Sutrisno menyebut tiga kandidat: Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta), Bibit Waluyo (mantan Gubernur Jawa Tengah), dan Edy Rahmayadi (mantan Gubernur Sumatera Utara). Dari ketiganya, Edy Rahmayadi dinilai paling relevan.
"Edy Rahmayadi adalah mantan Pangkostrad, pernah menjadi Pangdam I Bukit Barisan, serta memiliki pengalaman memimpin provinsi terbesar di luar Pulau Jawa. Ia menghadapi langsung pandemi COVID-19 sebagai Gubernur Sumut. Semua syarat itu menjadikannya sosok yang tepat menggantikan Tito Karnavian sebagai Mendagri," ujar Sutrisno.
Selain kedekatan periodisasi dengan pemerintahan Prabowo, Edy Rahmayadi juga memiliki rekam jejak hubungan erat dengan Presiden sejak sama-sama menjabat Pangkostrad. Hal ini disebut memperkuat pertimbangan politik dan strategis bagi Presiden Prabowo dalam menentukan figur Mendagri ke depan.rel
Medan sumut24.co Team gabungan Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Patumbak berhasil menangkap pelaku pembunuhan Bonio R
Hukum
Medan sumut24.co Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H., melakukan pengecekan kegiatan Strong Point sek
kota
Simeulue Ketua Pandawa Lima Perwakilan Simeulue, Rudi Hariyanto, mendesak Presiden Prabowo Subianto menambah armada transportasi laut da
News
Guru di Kota Solok Ikuti Pendampingan IFP Perkuat Digitalisasi Pendidikan.
kota
Tera Ulang Penting untuk Menjaga Kepercayaan Pelaku Usaha dan Konsumen.
kota
Komitmen Digital Berbuah Prestasi, Sekda Kota Solok Raih ADLG Awards 2025
kota
Event North Sumatra Innovation Day 2025, Pemkab Pakpak Bharat Raih Juara Harapan III
kota
Polrestabes Medan Tangkap 212 Tersangka Narkoba, Sita 60 Kg Sabu
kota
Kapolda Sumut Tekankan Profesionalisme dan Penguatan Pelayanan Publik Saat Kunjungan Kerja ke Polres Toba
kota
Polda Sumut Pastikan Penanganan Transparan Terkait Insiden Personel Pukul Pengendara
kota