
Dugaan 2 Personil Polantas Terjaring OTT Masih Dalam Penyelidikan Kasipropam Polrestabes Medan
Dugaan 2 Personil Polantas Terjaring OTT Masih Dalam Penyelidikan Kasipropam Polrestabes Medan
kotaBaca Juga:
MEDAN - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumatera Utara (Sumut) Zakir Syarif Daulay, menegaskan bahwa sektor peternakan, khususnya ayamras atau ayam potong, ikut menyumbang angka inflasi daerah walau dalam skala kecil.
Dia mengatakan, berdasarkan rilis Bank Indonesia, kontribusi ayam potong terhadap inflasi Sumut tercatat sekitar 0,12 persen.
"Walaupun kecil, ini menjadi perhatian kami dalam kaitannya dengan program JASKOP. Kenaikan harga ayam potong sudah terjadi sejak awal Juni lalu," ujar Zakir di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (18/9).
Menurutnya, tugas Dinas Perkebunan dan Peternakan bukan untuk menaikkan atau menurunkan harga, melainkan menjaga stabilitas.
"Kita wajib mempertimbangkan keuntungan peternak sekaligus kemampuan konsumen membeli. Jadi peran kami hanya menstabilkan harga, bukan mengintervensi secara ekstrem," jelasnya.
Ia menjelaskan, pada Juni lalu harga ayam sempat anjlok bahkan di bawah Harga Batas Pembelian (HBP). Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah pusat bersama pelaku usaha mengambil kebijakan pembatasan DOC (bibit ayam), dengan harapan harga ayam bisa kembali naik ke atas HBP sehingga peternak tidak merugi.
"Setelah itu, harga ayam memang kembali naik. Ditambah adanya program pemerintah seperti SPPJ serta berkembangnya program MBG (Makan Bergizi Gratis), permintaan ikut meningkat. Mekanisme pasar ini memang tidak bisa kita halangi," kata Zakir.
Meski begitu, ia menekankan bahwa lonjakan harga tidak berskala besar dan masih dalam batas wajar.
"Kenaikan ini memang sedikit berpengaruh ke inflasi, tapi kondisi masih terkendali," ujarnya.
Zakir juga menyebutkan, kebutuhan daging ayam di provinsi tetangga turut mempengaruhi harga di Sumut.
"Kita saling terhubung. Apa yang terjadi di daerah lain bisa berdampak ke Sumut, apalagi dengan meningkatnya kebutuhan pangan akibat program nasional," tambahnya.
Namun demikian, ia memastikan ketersediaan pangan hewani di Sumut masih mencukupi. "
"nsya Allah ketersediaan daging ayam, sapi, maupun telur cukup. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal pasokan," tegasnya.
Lebih lanjut, ia berharap kenaikan harga ayam yang sudah terjadi tidak berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.
"Kita sudah lakukan antisipasi. DOC atau pembibitan ayam sudah kembali normal, krannya sudah dibuka lagi," ungkapnya.
Menurut Zakir, langkah tersebut diharapkan bisa menekan gejolak harga sekaligus menjamin keuntungan peternak tetap terjaga.
"Jangan sampai peternak rugi, tapi konsumen juga harus bisa menjangkau harga. Keseimbangan ini yang terus kita jaga," pungkasnya.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsDugaan 2 Personil Polantas Terjaring OTT Masih Dalam Penyelidikan Kasipropam Polrestabes Medan
kotaBupati Labuhanbatu Silaturahmi ke Kantor JAMIntel Kejagung, Bahas Sinergitas Program Jaga Desa
kotaPetani dan Konsumen Menunggu, JASKOP Jangan Jadi Proyek Pencitraan
kotaKadis ESDM Mengelak, Tambang Ilegal di Sumut Kian Merajalela
kotaAyam Ras Penyumbang Inflasi di Sumut, Dinas Peternakan Pastikan Pasokan Aman
kotaBobby Copot Puji Latuperissa dari Sekretaris Diskop UKM Sumut, Ini Kasusnya
kotaMEDAN Sekretaris Komisi E DPRD Sumatera Utara, Edi Surahman, membantah tudingan yang menyebut dirinya mengusir seorang wartawan dari rua
PolitikUpaya dalam penguatan KelembagaanSaut Boangmanalu perhatikan 4 poin penting Tapanuli UtaraSumut24.coSebagai upaya dalam penguatan kelemba
NewsBank Sumut Catat Kinerja Keuangan Solid hingga Agustus 2025Medan sumut24.coPT Bank Sumut mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga akh
NewsBerlagak Manusia Paling Suci Sejak Menjabat Kepala Inspektorat, LIPPSU Ancam Buka &039Borok&039 Sulaiman Harahap
kota