
OMMBAK Desak Kejari Tetapkan Tersangka Kadis Pertanian Serdang Bedagai dalam Skandal AUTP
OMMBAK Desak Kejari Tangkap Kadis Pertanian Serdang Bedagai dalam Skandal AUTP
kotaBaca Juga:
Medan -Kasus kematian tragis Muhammad Fadhillah kini mengarah pada dugaan pembunuhan berencana. Korban yang sebelumnya diduga meninggal akibat kecelakaan, ternyata disebut-sebut menjadi korban perbuatan orang-orang terdekatnya.
Menurut informasi yang dihimpun, enam orang kawan Fadhillah telah dipanggil dan diperiksa penyidik Polsek Medan Sunggal. Salah satu di antaranya, berinisial Ben, diduga mengakui telah menghancurkan telepon genggam milik korban. Hingga kini, motif penghancuran barang bukti tersebut masih menjadi tanda tanya besar.
Orang Tua Korban Buka Suara
Ayah korban, Herman Koto, menegaskan bahwa sejak awal ia tidak percaya anaknya meninggal karena kecelakaan biasa. "Setelah kematian anak saya, enam orang kawannya datang meminta maaf kepada keluarga. Bahkan ada yang mengaku sudah menghancurkan handphone anak saya. Tidak jelas untuk apa. Semua ini membuat kami yakin ada yang disembunyikan," ucap Herman.
Herman juga mengaku masih dihantui rasa kehilangan. Ia menuturkan, hampir setiap selesai salat, dirinya merasa arwah Fadhillah datang meminta pertolongan. "Seperti ada pesan agar kami tidak berhenti menuntut keadilan," tambahnya dengan suara bergetar.
Harapan Keluarga
Keluarga besar Muhammad Fadhillah mendesak polisi agar bekerja secara transparan. Mereka berharap penyidikan tidak berhenti pada pemeriksaan saksi, tetapi benar-benar mengarah pada penetapan tersangka jika bukti permulaan sudah cukup.
"Kami berharap kepolisian bisa mengungkap kasus ini dengan berkeadilan. Jangan sampai ada yang dilindungi. Kami percaya hukum masih ada untuk orang kecil seperti kami," tegas Herman.
Langkah Hukum
Tim kuasa hukum keluarga yang terdiri dari Edwin Rizal Pohan, SH, dan Zulkifli Lubis menegaskan, kasus ini bukan lagi sekadar kejanggalan, tetapi sudah mengarah pada indikasi tindak pidana serius. "Kami menilai ada dugaan kuat pembunuhan berencana. Barang bukti berupa handphone korban dihancurkan. Itu jelas bukan perbuatan spontan, tetapi upaya menghilangkan jejak," ujar Edwin Rizal Pohan.
Zulkifli Lubis menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga ke meja persidangan. "Keluarga berhak atas kebenaran. Kami akan pastikan kepolisian bekerja sesuai hukum dan tidak ada yang coba ditutup-tutupi," katanya.Tim
OMMBAK Desak Kejari Tangkap Kadis Pertanian Serdang Bedagai dalam Skandal AUTP
kotaBukti Nyata Pemerintah Dekatkan Layanan ke Masyarakat.
kotaPelantikan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Solok Periode 2023&ndash2027
kotasumut24.co Tapsel, Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) menggelar acara Launching Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di depan gedung SPPG Pol
Newssumut24.co Tapsel, Konflik lahan antara masyarakat dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali jadi sorotan serius. Dalam rapat virtual via Z
NewsOmmbak Sumut Desak Pergantian Dewan Pengawas RSUD Sultan Sulaiman, Dua Pasien BPJSKIS Tewas Diduga Akibat Malpraktik
kotaKecelakaan Tunggal Mobil Sedan KIA, BK 1527 OD Terguling di Jalan Putri Hijau Medan.
kotaBupati Bersama Ketua DPRD Dan Kapolres Pakpak Bharat Meninjau SPPG Kec.Sttu Jehe
kotaPenekanan Kapolda Sumut di Sibolga Layani Masyarakat dengan Hati, Jaga Soliditas Tanpa Goyah
kotaKapolda Sumut Resmikan Gedung SPPG Polres Sibolga, Dukung Program MBG Presiden
Umum