
Menanam Loyalitas Kader di Tengah Arus De-Ideologisasi Dunia Politik: Refleksi untuk Kader dan Pengurus PKB
Menanam Loyalitas Kader di Tengah Arus DeIdeologisasi Dunia PolitikRefleksi untuk Kader dan Pengurus PKB
kotaBaca Juga:
MEDAN – Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) kini menggantungkan harapan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus dugaan suap proyek infrastruktur yang menyeret Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting (TOP), secara transparan dan tuntas.
Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Sutrisno Pangaribuan menyampaikan harapan itu saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Minggu (29/6), menyusul Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Topan Ginting. Ia menilai, peristiwa OTT ini memalukan dan mencoreng wajah pemerintah di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum stabil.
"Ini tamparan keras bagi Presiden Prabowo Subianto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri PU Dody Hanggodo," tegas Sutrisno.
Sutrisno meminta KPK untuk memeriksa seluruh proyek infrastruktur yang telah dilelang di Sumut, termasuk penyedia jasa konsultan dan kontraktor yang memenangkan tender. Ia menduga, ada praktik suap dan janji-janji di balik proses pengadaan proyek-proyek tersebut.
Tak hanya itu, mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini juga menyoroti kemungkinan adanya kekuatan besar di belakang Topan Ginting, yang memungkinkan dia turut mengatur proyek jalan nasional di bawah Kementerian PUPR.
"KPK harus mendalami semua pihak yang terlibat. Kita ingin tahu siapa yang memberi restu dan siapa yang mendapat keuntungan dari permainan ini," ujar Sutrisno.
Ia juga menantang Topan Ginting agar bersikap jujur dan terbuka mengenai perannya dalam pengaturan lelang proyek, baik di Dinas PUPR Sumut, balai kementerian, maupun saat ia masih menjabat Kadis PUPR Pemko Medan dan Pjs Sekda Kota Medan.
Secara khusus, Sutrisno meminta Gubernur Sumut Bobby Nasution ikut bertanggung jawab sebagai atasan langsung Topan Ginting.
"Topan Ginting tidak mungkin bermain sendiri tanpa sepengetahuan pimpinannya. Gubernur harus memberi klarifikasi kepada publik," katanya.
Lebih lanjut, ia meminta KPK membuka penyelidikan secara menyeluruh sejak Topan menjabat Kadis PUPR Pemko Medan hingga kini di Pemprov Sumut. Menurutnya, praktik korupsi ini diduga telah berlangsung cukup lama dan melibatkan banyak kepentingan.
"Warga Sumut menanti keberanian KPK untuk membongkar kasus ini secara terang benderang, tanpa pandang bulu. Siapapun yang terlibat, harus ditindak tegas," pungkasnya.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsMenanam Loyalitas Kader di Tengah Arus DeIdeologisasi Dunia PolitikRefleksi untuk Kader dan Pengurus PKB
kotasumut24.co ASAHAN, Festival Seni Qasidah (FSQ) Tingkat Kabupaten Asahan Tahun 2025 resmi ditutup pada Senin malam (4/8/2025) oleh Wakil Bu
NewsWanita Muda Tewas OD di Sidikalang, DPRD Sumut Tutup dan Periksa Pemilik Cafe Star Light
kotaPengurus HIPKA Sumut Jalin Silaturahmi dengan Injourney Aviation Services, Bahas Potensi Kerjasama
kotaOJK Didesak Tolak Calon Komisaris Utama Bank Sumut yang Diusulkan Gubernur
kotaDr. Kusufi Esti Ridliani, Jaksa Pembela Kaum Perempuan Papua
kotasumut24.co ASAHAN, Kapolres Asahan didampingi Pejabat Utama Polres Asahan dan disaksikan perwakilan Forkopimda Kabupaten Asahan saat mengge
Newssumut24.co ASAHAN, Unit Reskrim Polsek Bandar Pulau, Polres Asahan, berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan (cu
NewsMedan sumut24.co Menjelang pelantikan DPD I PKN Sumut masa bakti 2025 2030, DPP PKN Pusat, DPD I PKN Sumut dan DPD PKN II Kota Medan bes
kotasumut24.co TANJUNGBALAI, Personel Satreskrim Polres Tanjungbalai menggelar kegiatan asistensi dan supervisi penanganan perkara Tahun 2025.
News