
Bupati Paluta Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis Demi Cegah Stunting Anak
Medan sumut24.co Komitmen untuk meningkatkan kualitas gizi dan menekan angka stunting di Sumatera Utara makin diperkuat. Hal ini terlihat
kotaBaca Juga:
- Rise and Speak”, Bareskrim Polri Ajak Mahasiswa Lawan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
- Aliansi Sahabat Anak Kunjungi Korban Dugaan Pelecehan Seksual SMPN 1 Beringin, Desak Proses Hukum Transparan
- Lawan Stunting Demi Indonesia Emas 2045, Sihar Sitorus dan Gus Irawan Gaungkan Pentingnya Gizi Anak
Lebih tragis, salah satu anaknya, Ardiansyah, meninggal dunia akibat luka parah di kepala usai diduga dipukul menggunakan helm dan pistol oleh pelaku. Keenam terduga pelaku, yang merupakan keluarga dari LS, hingga kini masih bebas berkeliaran tanpa proses hukum yang jelas.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (17/6/2025), Nurmalia mengisahkan detik-detik kelam saat kejadian terjadi. Dengan suara bergetar, ia menyebut bagaimana dirinya dan anak-anaknya menjadi sasaran amukan secara membabi buta.
> "Pertama saya dipukul, lalu anak saya dipukul pakai helm. Saya dijambak, dipijak-pijak. Lalu dipukul lagi pakai pistol. Anak saya juga dipukul dan bahkan diancam mau ditembak," ucap Nurmalia sambil menangis.
Ia mengungkapkan bahwa kekerasan tersebut mengakibatkan kematian putranya, Ardiansyah, yang meninggal dunia karena hantaman keras di kepala.
> "Satu lagi anak saya, Ardiansyah, meninggal karena dipukul dengan helm di kepala. Saya cuma minta keadilan," katanya.
Setelah peristiwa mengenaskan itu, Nurmalia dan keluarganya justru kerap menerima cemoohan dan penghinaan dari para pelaku. Ia menceritakan bagaimana mereka sering dilecehkan secara verbal di lingkungan tempat tinggalnya.
> "Kami dihina, dibilang jorok, bawa virus, bawa kuman. Bahkan anak saya yang sudah meninggal pun dihina. Tapi makanan saya mereka makan juga," keluhnya getir.
Lebih jauh, Nurmalia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polsek Medan Tembung yang dianggap tidak menindaklanjuti laporan penganiayaan yang menyebabkan anaknya meninggal.
> "Apa karena saya miskin makanya laporan saya tidak diproses? Dia (pelaku) ada pangkat, saya rakyat biasa? Janganlah karena saya tak punya uang, laporan saya dibiarkan begitu saja," katanya dengan nada kecewa.
Ia berharap ada keadilan bagi dirinya dan keluarga, serta meminta agar para pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.
> "Kami hanya ingin keadilan. Tolonglah, anak saya sudah meninggal. Jangan biarkan pelakunya bebas tanpa hukuman," pintanya penuh harap.
Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, Iptu Parulian Sitanggang, menyatakan akan mengecek ulang laporan tersebut.
> "Kita cek ke penyidik," ujarnya singkat.
Kasus ini menambah deretan laporan penganiayaan yang belum mendapat kejelasan hukum. Keluarga korban kini hanya bisa berharap agar aparat penegak hukum benar-benar menegakkan keadilan, tanpa pandang bulu terhadap status sosial maupun latar belakang pelaku.red
Medan sumut24.co Komitmen untuk meningkatkan kualitas gizi dan menekan angka stunting di Sumatera Utara makin diperkuat. Hal ini terlihat
kotaMedan I Sumut24. coWali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan Family Gathering Persatuan War
NewsBinjai I Sumut24. co Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) melaksanakan Program Asisten Mengajar di
NewsMedan sumut24.co 12 kawanan maling motor yang kerap beraksi di korta medan dan sudah menjadi Target Oprasi (TO) ditangkap personel polrest
HukumTangisan Nurmalia Pecah, Anak Meninggal Dipukul Pensiunan Tentara Laporan Setahun Tak Diproses Polisi
kotaRE Nainggolan Tetap Lanjutkan Laporan Penghinaan ke Gubernur Bobby, Meski Dikecam Koorwil PMPHI dan Praktisi Hukum
kotaDPRD Sumut Belum Tahu Soal Program Sekolah Gratis, Disdik Klaim Sesuai Arahan Gubernur
kotaSumut Peringkat Pertama Korban Perdagangan Orang
kotaPria 50 Tahun Warga Kec Sei Balai Batubara Ditembak OTK
kotaKetua TP PKK meninjau pelayanan KB Medis Operasi Wanita (MOW) di RSUD dr Djasamen Saragih
kota