Mahsin, Tokoh Sumut Resmi Menjabat Bendahara MUI Pusat 2025–2030
JAKARTA Advokat senior asal Sumatera Utara, Mahsin, resmi dipercaya mengemban amanah sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Maje
News
Baca Juga:
Lebih tragis, salah satu anaknya, Ardiansyah, meninggal dunia akibat luka parah di kepala usai diduga dipukul menggunakan helm dan pistol oleh pelaku. Keenam terduga pelaku, yang merupakan keluarga dari LS, hingga kini masih bebas berkeliaran tanpa proses hukum yang jelas.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (17/6/2025), Nurmalia mengisahkan detik-detik kelam saat kejadian terjadi. Dengan suara bergetar, ia menyebut bagaimana dirinya dan anak-anaknya menjadi sasaran amukan secara membabi buta.
> "Pertama saya dipukul, lalu anak saya dipukul pakai helm. Saya dijambak, dipijak-pijak. Lalu dipukul lagi pakai pistol. Anak saya juga dipukul dan bahkan diancam mau ditembak," ucap Nurmalia sambil menangis.
Ia mengungkapkan bahwa kekerasan tersebut mengakibatkan kematian putranya, Ardiansyah, yang meninggal dunia karena hantaman keras di kepala.
> "Satu lagi anak saya, Ardiansyah, meninggal karena dipukul dengan helm di kepala. Saya cuma minta keadilan," katanya.
Setelah peristiwa mengenaskan itu, Nurmalia dan keluarganya justru kerap menerima cemoohan dan penghinaan dari para pelaku. Ia menceritakan bagaimana mereka sering dilecehkan secara verbal di lingkungan tempat tinggalnya.
> "Kami dihina, dibilang jorok, bawa virus, bawa kuman. Bahkan anak saya yang sudah meninggal pun dihina. Tapi makanan saya mereka makan juga," keluhnya getir.
Lebih jauh, Nurmalia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polsek Medan Tembung yang dianggap tidak menindaklanjuti laporan penganiayaan yang menyebabkan anaknya meninggal.
> "Apa karena saya miskin makanya laporan saya tidak diproses? Dia (pelaku) ada pangkat, saya rakyat biasa? Janganlah karena saya tak punya uang, laporan saya dibiarkan begitu saja," katanya dengan nada kecewa.
Ia berharap ada keadilan bagi dirinya dan keluarga, serta meminta agar para pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum.
> "Kami hanya ingin keadilan. Tolonglah, anak saya sudah meninggal. Jangan biarkan pelakunya bebas tanpa hukuman," pintanya penuh harap.
Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, Iptu Parulian Sitanggang, menyatakan akan mengecek ulang laporan tersebut.
> "Kita cek ke penyidik," ujarnya singkat.
Kasus ini menambah deretan laporan penganiayaan yang belum mendapat kejelasan hukum. Keluarga korban kini hanya bisa berharap agar aparat penegak hukum benar-benar menegakkan keadilan, tanpa pandang bulu terhadap status sosial maupun latar belakang pelaku.red
JAKARTA Advokat senior asal Sumatera Utara, Mahsin, resmi dipercaya mengemban amanah sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Maje
News
sumut24.co BATUBARA, Isu kegagalan Satnarkoba Polres Batubara dalam setiap penggerebekan di lokasi yang diduga sarang bandar narkoba terus
News
Kesultanan Negeri Langkat Anugerahkan Gelar Adat, Tegaskan Kedaulatan Nasab dan Marwah Budaya Melayu
kota
RUPS LB Bank Sumut, Pemegang Saham Setujui Penyertaan Modal Berupa Aset untuk Perkuat Fondasi Permodalan di Tengah Tekanan Fiskal Daerah
kota
Tun DR H Rahmat Shah Gelar Syukuran & Silaturahmi MEDANSumut24.coKemeriahan mewarnai Syukuran & Silaturahmi tokoh nasional asal Sumatera Ut
News
sumut24.co MEDAN, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd menegaskan bahwa Program Diktisaintek Berdampak
kota
Kadisbudpar Paluta Festival Budaya Bukan Seremonial, Tapi Investasi Masa Depan Daerah
kota
DPRD Setujui Rancangan KUAPPAS APBD Deli Serdang TA 2026
kota
Ambisi Besar, Perencanaan Nol Pariwisata Sumut Berjalan Tanpa Kompas
kota
Dinas Pariwisata Sumut Dinilai &ldquoMelawan&rdquo Instruksi Gubernur,Sekdis Akui Tak Paham Materi yang Dipresentasikan
kota