Sabtu, 07 Juni 2025

Qurban: Tiga Pilar Membangun Keluarga Tangguh dan Berkarakter

Administrator - Sabtu, 07 Juni 2025 09:41 WIB
Qurban: Tiga Pilar Membangun Keluarga Tangguh dan Berkarakter
Istimewa
Baca Juga:

Oleh : Dr H Asren Nasution

Ibadah qurban setiap Idul adha 1446 H tak hanya bermakna ritual keagamaan, tetapi juga menyimpan pesan mendalam untuk kehidupan keluarga. Di balik penyembelihan hewan qurban, tersirat nilai-nilai penting yang dapat membentuk karakter keluarga yang kuat, tangguh, dan peduli.

Setidaknya, ada tiga nilai utama yang bisa dipetik dari semangat qurban: keikhlasan, keteladanan, dan kepedulian sosial. Ketiganya menjadi pilar penting dalam membentuk keluarga yang kokoh di tengah arus zaman yang semakin kompleks.

Keikhlasan: Dasar Kekuatan Spiritual

Kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, menjadi simbol keikhlasan sejati dalam menjalankan perintah Tuhan. Dalam konteks keluarga, nilai keikhlasan mengajarkan pentingnya berbuat tanpa pamrih.

Orang tua yang mendidik dengan tulus, pasangan yang saling menerima kekurangan, dan anak-anak yang belajar bersyukur — semua itu menjadi bagian dari proses membangun ketahanan keluarga. Keikhlasan menciptakan suasana hati yang lapang dan relasi yang sehat di rumah.

Keteladanan: Pendidikan Karakter Lewat Perbuatan

Qurban juga mengandung pesan keteladanan. Ibrahim dan Ismail menunjukkan bahwa keteladanan adalah bentuk pendidikan paling kuat. Nilai-nilai seperti taat, sabar, dan berani tumbuh karena dicontohkan, bukan hanya diajarkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua menjadi rujukan utama bagi anak. Konsistensi antara ucapan dan perbuatan akan menumbuhkan kepercayaan dan rasa hormat. Keluarga yang dipimpin dengan keteladanan akan melahirkan generasi yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.

Kepedulian Sosial: Menumbuhkan Rasa Empati

Inti dari qurban adalah berbagi. Daging qurban dibagikan kepada yang membutuhkan, simbol bahwa kesejahteraan harus dirasakan bersama. Nilai ini menjadi penting di tengah masyarakat yang kian individualistik.

Mengajak anak-anak menyaksikan pembagian daging, atau melibatkan keluarga dalam kegiatan sosial, bisa menumbuhkan empati sejak dini. Kepedulian sosial bukan hanya amal, tetapi juga pendidikan karakter yang memperkuat jalinan antarmanusia.

Momentum Pembentukan Karakter

Qurban adalah momentum refleksi. Tidak hanya soal ibadah, tapi juga soal bagaimana sebuah keluarga bisa menjadi lebih baik — lebih tulus, lebih peduli, dan lebih memberi keteladanan.

Dalam kondisi sosial yang penuh tantangan, keluarga menjadi benteng terakhir dalam membentuk generasi yang kuat secara spiritual dan mental. Nilai-nilai qurban bisa menjadi panduan untuk mencapainya.

"Qurban bukan sekadar ritual, tapi pelajaran hidup. Saat kita memberi, sesungguhnya kita sedang membentuk karakter," demikian disampaikan oleh banyak ulama dalam khutbah-khutbah Iduladha di berbagai daerah.***


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
3 PILAR MEMBANGUN KELUARGA MASA DEPAN
Kadis Sosial Sumut Dr. H. Asren Nasution Berkurban dan Berbaur dengan Warga Gedung Johor
Rutan Kelas I Medan Gelar Sholat Idul Adha dan Pemotongan Hewan Qurban
Dinas Sosial Sumut Apresiasi Gubsu Bobby Gerakan Kolektif Berkurban Pemprovsu
174 Calhaj Tapsel di Berangkatkan, Gus Irawan Pasaribu: Terima kasih Prabowo Subianto
Wali Kota Medan bersama Medikdasmen Lepas Calon Jamaah Haji KBIHU Muhammadiyah
komentar
beritaTerbaru