P. Sidimpuan |sumut24.co -
Baca Juga:
Petani di sembilan desa di Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua masih terus berjibaku menghadapi persoalan serius: rusaknya jaringan irigasi Ujung Gurap sejak tahun 2023. Saluran irigasi ini sangat vital karena mengairi sekitar 400 hektare lahan pertanian yang kini terancam gagal panen.
Oleh karenanya, pihak Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui instansi terkait dinas pertanian dan PUPR kota Padangsidimpuan berkolaborasi dengan desa yang terdampak untuk melakukan kegiatangotongroyong
Kepala Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan, Edi Darwan, menegaskan pentingnya percepatan perbaikan irigasi demi menjaga ketahanan pangan daerah sekaligus menyukseskan program nasional.
"Kami sangat berharap pembangunan dan perbaikan irigasi ini bisa berjalan sesuai prosedur serta mendukung target swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam program Asta Cita Presiden Prabowo," jelas Edi Darwan, Rabu, (4/6/2025).
Kerusakan parah irigasi tersebut tak lepas dari musibah alam yang terus terjadi. Proyek senilai Rp2,3 miliar di Desa Hapinis itu sempat terhenti karena banjir dan longsor yang berkali-kali menghantam area sekitar, membuat penyelesaiannya terus tertunda.
"Kami sebenarnya sudah melakukan penanganan awal, baik menggunakan alat berat maupun gotong royong dengan warga desa, bahkan sempat menggunakan metode sederhana seperti menanam drum sebagai penahan. Tapi karena cuaca ekstrem, semuanya kembali rusak tertimpa longsor," tambahnya.
Meskipun kewenangan penuh atas irigasi ini berada di tangan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Edi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam.
"Kami dari Dinas Pertanian tetap siap mendukung, apapun yang bisa kami lakukan sebagai pemanfaat. Hari ini kami kembali turun ke lapangan bersama sembilan desa dan instansi terkait untuk melakukan gotong royong pembersihan jaringan irigasi," katanya.
Situasi ini menjadi semakin mendesak karena jika tak segera ditangani, para petani berpotensi kehilangan mata pencaharian. Bahkan dikhawatirkan program nasional Asta Cita, yang merupakan visi besar Presiden Prabowo dalam mencapai ketahanan pangan nasional, bisa tertunda.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan masyarakat ini menunjukkan komitmen besar dalam mengatasi persoalan pertanian secara kolaboratif.zal
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News