Kamis, 23 Oktober 2025

PB HMI : Kejati DKJ Usut Tuntas Keterlibatan Iwan Ginting Dalam Kasus Jaksa Azam

Administrator - Selasa, 13 Mei 2025 20:03 WIB
PB HMI : Kejati DKJ Usut Tuntas Keterlibatan Iwan Ginting Dalam Kasus Jaksa Azam
Istimewa
Baca Juga:


Jakarta – Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta (Kejati DKJ) mendakwa mantan jaksa Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Azam Akhmad Akhsya, dalam perkara dugaan korupsi, gratifikasi, dan penyuapan terkait eksekusi barang bukti kasus investasi bodong Robot Trading Fahrenheit tahun 2023.

Persidangan digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Kamis, 8 Mei 2025. Di hadapan Ketua Majelis Hakim Sunoto, JPU mendakwa Azam dengan pasal berlapis karena diduga menilap dana sebesar Rp11,7 miliar dari total Rp61,4 miliar uang barang bukti yang seharusnya dikembalikan kepada para korban.

Dalam surat dakwaan, Azam dijerat Pasal 12 huruf e, atau Pasal 12B ayat (1) huruf a, atau Pasal 5 ayat (2), atau Pasal 11 Undang-Undang Tipikor. Ia diduga menerima uang tersebut dari tiga penasihat hukum korban: Oktavianus Setiawan, Bonifasius Gunung, dan Brian Erik First Anggitya.

Selain Azam, Oktavianus dan Bonifasius juga duduk sebagai terdakwa dalam perkara ini. Jaksa membeberkan bahwa uang yang diterima Azam sebagian digunakan untuk membeli tanah, bangunan, deposito, asuransi, perjalanan umrah, dan ditransfer ke rekening istri serta pihak lain, termasuk ditukarkan ke mata uang asing.

Fakta persidangan juga mengungkap aliran dana ke sejumlah pejabat Kejari Jakarta Barat, termasuk mantan Kajari Jakarta Barat, Iwan Ginting, dan Kajari saat itu, Hendri Antoro. Uang eksekusi yang seharusnya dikembalikan kepada korban malah dibagi-bagikan tanpa mengikuti putusan pengadilan.

Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Hasbi Alwi Silalahi, menyatakan keprihatinannya. Ia mendesak agar semua nama yang terungkap di persidangan turut diperiksa. "Khususnya Iwan Ginting, mantan Kajari Jakarta Barat, karena perkara ini awalnya di bawah koordinasinya saat menjabat," ujarnya.

Hasbi meminta JPU menghadirkan Iwan Ginting dalam persidangan pembuktian guna membuka "kotak Pandora" proses penanganan perkara robot trading Fahrenheit dari tahap pelimpahan, penuntutan, hingga eksekusi putusan inkrah.

Berdasarkan surat perintah pelaksanaan putusan pengadilan, rincian uang barang bukti yang seharusnya dikembalikan adalah: Rp8,5 miliar melalui kuasa hukum Bonifasius, Rp53,7 miliar melalui Oktavianus (termasuk Rp17,8 miliar untuk korban kelompok Bali), dan Rp1,7 miliar melalui Brian, dengan total keseluruhan mencapai Rp63,8 miliar.Red2


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Sinergi Membangun Kota Medan yang Aman dan Harmonis, Kapolrestabes Medan Silaturahmi ke DPW NasDem Sumut
Bangunan Tingkat Tiga di Jalan Besar Sunggal Diduga Berdiri Tanpa PBG
Jaksa Agung RI Lantik 17 Kepala Kejaksaan Tinggi dan 20 Pejabat Eselon II di Lingkungan Kejaksaan Agung
Ketua Dewan Pembina PKN Menggelar Malam Silatirahmi Bersama Kader PKN Se Sumut
PAC PBB Percut Sei Tuan Apresiasi Langkah Tegas Polrestabes Medan Berantas Begal, Rayap Besi, Rayap Kayu dan Pompa
Pemerintah Kota Solok, Menjalin Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Solok.
komentar
beritaTerbaru