
Aman Nonton dengan Layar Bebas Zat Berbahaya di Samsung TV
Jakarta I Sumut24. coDi tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan dampak lingkungan dari teknologi, Samsung Electronic
NewsPARAPAT| SUMUT24
Baca Juga:
Ketua Umum PSBI, Dr Effendi MS Simbolon mengatakan, Danau Toba harus ditata ulang kembali sehingga lebih banyak bisa menatik wisatawan mancanegara maupun lokal. “Yang paling utama, masyarakat Sumut dan warga disekitar Danau Toba tidak bisa dijadikan objek, tetapi sebagai subjek atau pelaku yang terlibat langsung dalam proses pembangunan dan penataan Danau Toba ini,” ujar Effendi MS Simbolon pada penutupan Rakernas PSBI di Pantai Bebas Parapat, Danau Toba, Minggu (31/7).
Lebih lanjut dikatakan Effendi MS Simbolon, pada kegiatan yang baru pertama kali dihelat ini digelar dengan beragam kegiatan dan ditutup dengan kemanunggalan TNI bersama rakyat dan hiburan. Yakni, terjun payung Rubber Duck Operation (RDO) di Tao Toba oleh Angkatan Laut, atraksi Air Show Pesawat Jupiter/F-16 oleh TNI-Angkatan Udara, atraksi Aero Sport di Hutaginjang Taput, TNI-Angkatan Udara dan program TMMD/karya bakti oleh TNI-Angkatan Darat.
“Intinya semua ini kita lakukan untuk menaikkan ujung standarisasi untuk pariwisata kita. Selama ini, kita terlalu terpaku hanya sebatas keindahan Danau Tobanya, tetapi kita ingin memadukan keindahan karunia Tuhan dengan atraksi-atraksi seperti yang dilakukan prajutit TNI ini,” ujar Effendi MS Simbolon.
Perpaduan ini, tutur Effendi, tentunya menjadi sesuatu yang sangat menarik dan mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi pemerintah “menjual” kawasan Danau Toba dengan pola-pola yang baru agar tidak monoton sehingga sulit mengejar target wisatawan yang berkunjung ke Sumut.
“Kegiatan seperti inilah yang bisa masyarakat Batak lakukan dan tahun depan akan kita gelar lebih meriah lagi. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan ini baik TNI AU, AD, AL, Dankomar, prajurit Batalion dan lainnya,” ujar Effendi MS Simbolon.
Masih dikatakan Ketua Umum PSBI, agenda utama yakni Musyawarah Masyarakat Adat Batak 2016 yang dihelat Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) dalam gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PSBI di Pantai Bebas Parapat, Danau Toba, pada Sabtu-Minggu, 30-31 Juli, diikuti sekitar 260 marga dari enam puak Batak.
Musyawarah itu mengasilkan “7 Parapat Message” atau 7 pesan Parapat. Nantinya ini akan disampaikan ke Presiden, Wakil Presiden RI dan pejabat negara lainnya.
“7 Pesan Parapat atau pesan moral ini muncul dari hati dan keinginan masyarakat dari 6 puak Batak. Dan ini akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla dan pejabat negara lainnya. Ini akan kita serahkan agar bagaimana kita mengambil dan menyambut potensi dari kawasan Danau Toba ini agar kita dapat menjadikan andalan bagi devisa negara. Tetapi tetap mengandalkan kearifan lokal yang ada di sini,” ujar Effendi MS Simbolon.
Berikut 7 Pesan Parapat hasil Musyawarah Masyarakat Adat Batak 2016. Pertama, menegaskan kebanggan identitas pribadi dan identitas kolektif selaku masyarakat Batak sebagai bagian integral dari Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di bawah naungan NKRI.
Kedua, menyerukan agar pemerintah senantiasa memegang teguh komitmen mengimplikasikan secara efektif isi dan semangat UUD 1945 Pasal 8 b ayat 2 berkenaan dengan penghormatan kesatuan masyarakat adat dan hak hak tradisionalnya serta berbagai ketentuan perundang-undangan terkait lainnya.
Ketiga, menyambut baik, mendukung sepenuhnya dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Jokowi-JK atas penetapan Danau Toba sebagai salah satu prioritas pembangunan kawasan strategis pariwisata kelas dunia.
Keempat, meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk menetapkan ketentuan dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk memastikan agar masyarakat setempat (terutama masyarakat adat Batak) di kawasan Danau Toba dan sekitarnya sungguh-sungguh ikut serta sebagai subjek pelaku serta penerima manfaat dan tidak sekadar objek.
Kelima, menyerukan agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor hulu. Yakni, pengembangan sumber daya manusia yang religius memegang teguh nilai-nilai luhur adat dan budaya Batak serta berdaya saing dalam keharmonisan dengan lingkungan alam yang terpelihara kualitasnya.
Keenam, menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang berkelanjutan, terkoordinasi, dan terpadu untuk menciptakan suasana kondusif dan memberikan fasilitas. Sehingga, masyarakat adat Batak dapat mengembangkan secara pribadi dan kolektif nilai-nilai adat serta budaya tradisional sebagai bagian dari upaya memperkuat pembangunan nasional.
Ketujuh, masyarakat adat Batak bertekad melakukan langkah tindak lanjut atas hasil Musyawarah Masyarakat Adat Batak 2016 dalam bentuk format pengorganisasian yang tepat dan disepakati bersama. Berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, daerah dan elemen masyarakat.
Selain itu, Wapres M Jusuf Kalla, Gubsu HT Erry Nuradi dan Ketua Umum PSBI, Dr Effendi MS Simbolon, masing-masing didampingi istri melalukan penyebaran benih ikan di kawasan Danau Toba.
Tak ketinggalan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama pejabat dan masyarakat melakukan penanaman pohon di kawasan Danau Toba. Ini semua untuk meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan Danau Toba sehingga tak lahi terjadi pencemaran lingkungan.
“Kita minta komitmen seluruh kepala daerah disini untuk terus melakukan pengawasan terkait pencemaran lingkungan di Danau Toba. Karena kerusakan lingkungan disini sudah memprihatinkan. Contohnya dengan ditemukannya 5.600 keramba jaring apung yang menghasilkan limbah organik tinggi,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti NurbayaKatanya saat menghadiri acara penanaman 7.700 pohon di Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara. Jumat (29/7).
Ditambahkannya, selain keramba jaring apung, ada pencemaran air dari kegiatan pertanian, peternakan, dan rumah tangga. Kerusakan juga ditambah adanya lahan kritis seluas 157.000 hektare atau 21 persen dari luas daerah tangkapan air Danau Toba.
Menurutnya, salah satu upaya untuk merestorasi lingkungan ini bisa dilakukan dengan penanaman pohon. Restorasi lingkungan tersebut diharapkan bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik di kawasan itu dan secara menyeluruh ke kawasan Danau Toba.
“Lokasi penanaman itu merupakan kawasan hutan lindung seluas 15 hektar dari bagian wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung unit XVIII di Sumut. Adapun pohon yang ditanam antara lain pohon aren, kemiri, sengon.dan Pinus. Tanaman itu memiliki fungsi yang baik untuk perlindungan dan tata air serta memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat,” tutupnya. (W07)
Jakarta I Sumut24. coDi tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan dampak lingkungan dari teknologi, Samsung Electronic
NewsJakarta I Sumur24. coXiaomi Indonesia mengonfirmasi kehadiran Redmi Pad 2 pada tanggal 4 Juli 2025 ke pasar Indonesia, sebuah tablet yang di
NewsJakarta I Sumut24. coSetelah sukses menggelar tiga musim pertunjukan pada 2017, 2018, dan 2022 dengan total 18 pertunjukan, Musikal Petualan
NewsJakarta I Sumut24. co Dalam rangkaian MWC Shanghai 2025, Huawei menggelarMobile AI Summit, yang menghadirkan operator, akademisi, mitra ekos
NewsKetua JMSI dan CEO Sumut24 Group, Rianto SH MH Dirgahayu Bhayangkara ke79! Apresiasi Tinggi untuk Kinerja Polda Sumut Medan &ndash Ketua Jarin
kotaPolri untuk Masyarakat&rdquo Polda Sumut Gelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke79, Tegaskan Komitmen Melayani dan Berbenah
kota3 Tahun Laporan Anggota DPRD Siantar Dipendam Polres
kota450 Ha Sawah terancam Pola Tanam di 3 Nagori Siborna dan Nauli Baru Simalungun
kotaIjeck Dukung KPK Berantas Korupsi di Sumut, Bendahara Golkar Tapsel Terjaring OTT KPK
kotaOMMBAK Sumut Pertanyaan APH Tindak lanjut Dugaan Korupsi Desa Suka Damai Timur
kota