Jakarta | Sumut24.co
Baca Juga:
PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp), sebagaipelopor solusi perawatan kulit melalui inovasi dan teknologi kecantikan terdepan, memaparkanhasil penelitian terbaru, Skin Genomic Research. Penelitian ini disampaikan kepadamasyarakat dalam talk show bertajuk "1st in Indonesia: ParagonCorp Skin Genomic
Research - Decode Indonesian Specific Skin Needs" di Jakarta X Beauty (JXB).
Padakegiatan ini, ParagonCorp bersama ahli dan beauty influencer, seperti dr. Yulia Ariani Aswin,
SpA(K) (Genomic Expert), dr. Riris Asti Respati Sp.DV (Dermatologist), dan Tasya Farasya
(Beauty Influencer), membahas tentang pentingnya riset genomik dalam memahami kebutuhan
kulit masyarakat Indonesia yang beragam (hypersegmented) secara spesifik dan bagaimana
hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi permasalahan kulit dan masa depan
perawatan kulit.
Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan
karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. Sejak tahun 2021, ParagonCorp telah melakukan Skin
Genomic Research yang berkolaborasi dengan genomic expert dan sejumlah dermatologists.
ParagonCorp menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan Skin Genomic
Research pada masyarakat Indonesia dengan skala besar.
Penelitian ini dilakukan pada 515subjek (150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia) yang terdiri dari 8 kelompok etnik
terbesar di Indonesia untuk memahami variasi genetik kulit Indonesia. Ke-8 etnik ini antara lain
Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dengan
memahami skin genomic code, ParagonCorp dapat menciptakan inovasi perawatan kulit yang
personalized dan memahami permasalahan kulit yang lebih mendalam pada tingkat genetik.
Alif Kartika B.Sc selaku Global Group Head Brand Development ParagonCorp
menyampaikan, "Skin Genomic Research merupakan penelitian yang kompleks, hasilnya tidak
bisa didapatkan dalam waktu singkat.
Dibutuhkan komitmen tinggi karena penelitian inimelibatkan expert dari berbagai bidang, serta resources yang cukup besar sehingga penelitiandapat memberikan hasil yang applicable. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan ParagonCorp
ini merupakan penelitian genomik pertama pada kulit masyarakat Indonesia dengan skala
besar. Hasil penelitian ini akan kami gunakan untuk membantu kami menjamin 3 hal kepada
konsumen yaitu pembuatan produk skincare yang acceptable, efektif, dan future-oriented.
Sebagai contoh, skincare yang digunakan sekarang oleh konsumen A misalnya, tidak memiliki
dampak negatif, namun memberikan dampak positif bagi kulit konsumen tersebut di masa
kedepannya."
Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa
permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori
(cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum
(nasolabial folds).
Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti
pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead
wrinkle, interocular wrinkle), dan nasolabial fold. Dengan temuan ini, Skin Genomic Research
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan
keragaman genetik di berbagai etnis.
Dengan menganalisis variasi genetik individu, para ahli di ParagonCorp menemukan
pendekatan baru untuk menciptakan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit di
Indonesia yang beragam (hypersegmented). Para ahli percaya bahwa dengan menyesuaikan
rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas
dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik. Selain itu, Skin Genomic Research juga
membantu ParagonCorp untuk dapat menentukan formulasi (bahan aktif, tekstur, format) yang
paling sesuai dengan permasalahan kulit yang ingin dijawab. Produk yang diformulasikan, tidak
hanya dapat mengatasi permasalahan kulit saat ini tetapi juga mengandung ingredients yang
dapat mencegah permasalahan kulit di masa mendatang.
Tasya Farasya yang dikenal sebagai Beauty Influencer menambahkan, "Apresiasi yang luar
biasa untuk ParagonCorp yang tidak pernah berhenti menghadirkan produk kecantikan
berdasarkan riset yang mendalam, salah satunya dengan menginisiasi Skin Genomic Research
di Indonesia. Sebagai seorang beauty enthusiast yang sangat peduli dengan permasalahan
kulit yang dialami oleh masyarakat Indonesia, saya bangga dan kagum bahwa ada perusahaan
Indonesia yang dapat meneliti permasalahan kulit lebih dalam pada tingkat genetik. Penelitian
yang dilakukan oleh ParagonCorp ini membuat saya dan konsumen lainnya dapat mendeteksi
permasalahan kulit lebih dini dan lebih bijak dalam memilih ingredients produk perawatan kulit.
Harapannya, semoga setelah ini produk-produk ParagonCorp semakin personalized untuk
menjawab kebutuhan konsumen yang beragam."
Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp merupakan langkah signifikan
dalam mengidentifikasi masa depan perawatan kulit yang lebih personalized. Dari hasil
penelitian ini, ParagonCorp telah mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia, sehingga
kedepannya dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula
terbaik dan ingredients berkualitas tinggi, dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat
di Indonesia.
Seluruh produk brand di bawah naungan ParagonCorp, salah satunya Wardah,
telah melalui rangkaian penelitian yang hasilnya sesuai dengan Skin Genomic Research.
Pada kesempatan yang sama, Wardah juga memperkenalkan Multi-dimensional Glow, suatu
teknologi yang dihadirkan untuk mentransformasi 5 (lima) dimensi kulit terpenting: kecerahan,
tekstur, kelembapan, elastisitas, dan keseimbangan sebum kulit. Inovasi Multi-dimensional
Glow ini terdapat pada rangkaian produk favorit Wardah yaitu Wardah Renew You yang
memberikan hasil signifikan dalam 4 minggu untuk mentransformasi 5 dimensi kulit terpenting.
Berdasarkan hasil uji klinis, Wardah Renew You Serum teruji secara instrumen mampu
meningkatkan kecerahan kulit, elastisitas, kelembapan, menghaluskan tekstur kulit, dan
menyeimbangkan kadar sebum, sehingga konsumen bisa mendapatkan Multidimensional Glow
Skin.rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News