Jumat, 08 Agustus 2025

Pemerintah Kota Padang Sidempuan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II

Administrator - Rabu, 30 November 2022 09:25 WIB
Pemerintah Kota Padang Sidempuan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II

 

Baca Juga:

P Sidempuan I Sumut24.co

Sebagai bentuk keseriusan dan komitmen Pemerintah Kota Padang Sidempuan dalam mencerahkan dan menurunkan angka Stunting, Pemko Padang Sidempuan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) melaksanakan kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II dengan melibatkan Tim Teknis dan Tim Pakar di aula kantor BKPSDM kota Padang Sidempuan, Rabu (29/11/2022).

Pemko Padang Sidempuan sangat serius dalam penanganan stunting. Audit tahap pertama sudah kita laksanakan dan sekarang tahap ke II mudah mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap pencegahan dan percepatan penurunan stunting di kota Padang Sidempuan” ujar Kadis Dalduk KB Maragongna Harahap mewakili Wakil Wali Kota Padang Sidempuan Ir. H Arwin Siregar selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting ).

Iya berpesan agar tim pakar dan tim teknis serta pihak lintas sektor yang terlibat dalam Audit Kasus Stunting Tahap II ini, dapat bekerjasama dan berkolaborasi menghasilkan rekomendasi terbaik untuk penanganan kasus Stunting di lapangan.

“Saya rasa audit Stunting ini akan menghasilkan rekomendasi dari tim pakar, harapannya rekomendasi tersebut dapat menjadi referensi penanganan kasus stunting yang ditemui di lapangan, “ungkapnya.

Terakhir Maragongna mengatakan AKS ke II tidak di atas kertas saja namun diaplikasikan untuk masyarakat Kota Padang Sidempuan.

Sementara Satgas Stunting Pauzi S.Gz. mengatakan dalam kegiatan Audit Kasus Stunting melewati beberapa tahapan diantaranya pembentukan tim audit yang terdiri dari Tim Teknis dan Tim Pakar dari Ahli Gizi, Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis anak, dan Psikolog.

Tahap selanjutnya, terangnya adalah pendampingan manajemen oleh Tim Teknis untuk mengidentifikasi kasus-kasus stunting maupun rawan stunting pada masing-masing kelompok sasaran kemudian menentukan kasus mana yang akan diangkat dalam audit.  Lalu lanjut ketahap terakhir atau tahap audit akan menghasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang direkomendasikan oleh Tim Pakar bagi kasus-kasus stunting dan berisiko stunting terpilih.

“Audit kasus Stunting menyasar dibeberapa desa/kelurahan di beberapa Kecamatan berbeda dengan sasaran Calon Pengantin atau Catin, Ibu Hamil atau Bumil, Ibu Nifas, Anak usia bawah dua tahun (Baduta) dan Balita, ungkap Pauzi yang juga Koordinator Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kab. Tapsel.

Lebih lanjut dikatakan, Pauzi dari data yang kita terima dari dinas Kesehatan ada 15,79 persen (data Elektronik- Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat / E-PPGBM Tahun 2021) kejadian anak stunting di Kota ini sedangkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 32,1 persen tahun 2021.

“Dari data itu, kita berharap kerjasama lintas sektoral ini terjalin dengan baik dan bersinergi, kesampingkan dulu ego sektoral kita dalam percepatan Penurunan Stunting di Kota Padang Sidempuan, dengan demikian targetkan Angka Prevalensi Stunting Turun 3 Persen pada 2022 dapat tercapai, “harapnya.

Sementara, Kabid Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) Efrida Harahap menambahkan, Desiminasi Audit Kasus Stunting ini merupakan rangkaian identifikasi kasus stunting, dimana hasil kajian dari kasus audit akan menghasilkan rekomendasi kegiatan intervensi spesifik dan sensitif dalam penanganan dan pencegahan kasus Stunting.

Salah satu upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting paparnya, adalah dengan melakukan Audit Kasus Stunting yang mempunyai dua tujuan pokok.

Pertama mengidentifikasi resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, yaitu Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Baduta. Kedua memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.

Untuk tahap II ini, ungkap Elfrida pihaknya melokuskan di 2 kelurahan yakni di Kel. Aek Tampang dan Kel. Sitamiang yang mana sebelumnya di tahap I di Kel. Hanopan dan Kel. Pijorkoling.

“Diharapkan dengan terlaksananya AKS ini maka penanganan kasus dengan risiko stunting dapat tepat sasaran, tepat cara, dan tepat waktu, ujar Elfrida.

Pantauan, Adapun pihak yang terlibat dalam Diseminasi AKS Tahap II ini terdiri dari Tim Pakar dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) serta Tim Teknis dari OPD terkait, Kepala Puskesmas, Satgas Stunting, Tim Penggerak PKK, Bidan, Tenaga Gizi Puskesmas dan para Penyuluh KB.red

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru