Selasa, 05 Agustus 2025

KKNT USU 2022 Diikuti 1.909 Mahasiswa, Belajar dan Berkarya di Desa

Administrator - Jumat, 07 Oktober 2022 01:17 WIB
KKNT USU 2022 Diikuti 1.909 Mahasiswa, Belajar dan Berkarya di Desa

MEDAN |SUMUT24 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) USU 2022, diikuti 1.909 mahasiswa, baik yang reguler maupun diperpanjang telah diberangkatkan secara bertahap dari 8 hingga 15 September lalu. Berada jauh dari orangtua atau keluarga yang setiap hari menemani dan memperhatikan seluruh kebutuhan kita, ternyata bukan hal yang mudah untuk dijalani. Terlebih harus tinggal bersama orang lain yang tak dikenal sebelumnya, di sebuah daerah yang asing dengan fasilitas seadanya, serta harus melaksanakan sejumlah kewajiban dan kegiatan yang bahkan tak pernah terpikir akan ditangani . Perasaan seperti itulah yang selama beberapa pekan menggayuti hati para mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara (USU) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 2022. Untuk KKNT Reguler, para mahasiswa USU disebar pada 7 kabupaten/kota di Sumatera Utara, yakni di Karo, Dairi, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Padang Lawas. Sementara untuk KKNT Diperpanjang juga ditempatkan pada 7 kabupaten/kota, yakni; Medan, Langkat, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Asahan dan Batubara. Bagi yang ditempatkan di wilayah Kota Medan, tentu tidak banyak adaptasi yang harus dilakukan sepanjang KKNT . Namun tidak demikian halnya dengan yang ditempatkan di daerah. Ahmad Tarmizi, salah satu mahasiswa program studi Ilmu Hukum USU angkatan 2019 tersebut mendapatkan banyak pengalaman baru . Ia bersama beberapa mahasiswa USU lainnya ditempatkan di Desa Sipira, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir. Ahmad Tarmizi merupakan satu dari 152 mahasiswa yang berasal dari 3 fakultas, yakni; fakultas hukum, pertanian, dan ilmu budaya yang ditempatkan di Kabupaten Samosir. Para mahasiswa USU itu sebelumnya dibagi menjadi 9 kelompok, untuk 3 lokasi KKNT, yaitu Desa Sipira Kecamatan Onan Runggu, Desa Tomok dan Kelurahan Tuktuk Siadong Kecamatan Simanindo. Tarmizi memulai kegiatan KKN dari 21 September 2022 lalu, sampai 23 Oktober 2022. Ia mengaku banyak pengalaman yang sudah dilaluinya., seperti memanen tanaman kopi, terong belanda dan alpukat di ketinggian +/- 1200 mdpl. “Itu benar-benar pengalaman mengesankan. Selain memang belum pernah melakukan hal itu sebelumnya, namun juga saat memanen itu sekaligus dapat melihat pemandangan Danau Toba yang indah beserta bukit-bukitnya. Udara juga sangat segar dan alami, berbeda dengan di Kota Medan,” katanya kepada humas USU, Kamis (6/10). Ia menuturkan, rutinitas harian yang dilakukannya selama KKN dimulai dari bangun tidur pukul 07.00 WIB pagi, yang dilanjutkan membereskan tempat tidur dan mencuci piring bersama . Setelah itu, melakukan program kerja dari jam 9 pagi hingga 12 siang, sebelum istirahat dan makan siang yang dijadwal pada pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Seusai istirahat, mereka kembali meneruskan program kerja sampai pukul 17.30 WIB, yang dilanjutkan dengan sholat Magrib dan Isya berjamaah. Setelah jam makan malam, kegiatan ditutup dengan melakukan evaluasi harian . Tarmizi memaparkan, selama KKN mereka diajarkan untuk membangun chemistry antar teman supaya bisa diajak bekerja sama dan berkolaborasi dalam membangun desa yang ditempati. Tentu saja prosesnya tidak selalu mulus, di mana selalu ada perbedaan pendapat antar teman. Menyatukan pola pikir dari karakter yang berbeda, terkadang selalu memicu ketersinggungan. Menurutnya, banyak ide yang muncul dari teman satu kelompok, tetapi pada hari eksekusi justru mereka menjadi kurang semangat untuk melakukannya, sehingga menghambat atau memperlama selesainya program kerja. “Maka setiap harinya kami selalu ada evaluasi atau musyawarah untuk memecahkan masalah-masalah yang kami hadapi, dan itu menjadi pengalaman untuk menghadapi persoalan-persoalan lain di hari selanjutnya,” ujarnya. Sebagai pimpinan di kelompok KKN-nya, Tarmizi merasa bersyukur mendapatkan banyak ilmu leadership, tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Ia juga belajar cara bersosialisasi dengan masyarakat adat yang sangat kontras dengan masyarakat kota. Ia juga belajar cara berkebun dan mengolah kopi . “Kami sangat bersyukur masyarakat sangat welcome dengan kedatangan kami di sini. Mereka menyambut kami dengan hangat, bahkan diberikan rumah sewa gratis selama kegiatan KKN berlangsung. Ketika kami melakukan program kerja, seperti membersihkan aliran mata air, kami juga dipinjamkan alat-alat yang diperlukan. Bahkan orang desa juga ikut turun tangan memberi bantuan tenaga,” imbuhnya. Selama KKN, mereka di salah satu rumah perangkat desa, berupa rumah adat batak. Satu rumah dihuni 17 mahasiswa. Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam rutinitas sehari-hari adalah persoalan MCK (mandi, cuci, kakus). “Di minggu pertama kamar mandi tidak bisa dipakai karena tumpat. Lagipula kamar mandi hanya bisa dipakai untuk perempuan. Karena persediaan air juga susah, maka kami yang laki-laki terpaksa mandi di sumber mata air. Di situ jugalah kami mencuci pakaian,” katanya. Ia berharap, setelah KKN berakhir, semoga USU dapat lebih mendalami atau mensurvei lebih dahulu tema apa yang diberikan untuk setiap desa, agar tema dan program kerja dapat lebih efektif dijalankan dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebelumnya, dalam pelepasan KKN secara simbolis yang dilakukan Rektor USU, Dr Muryanto Amin di USU menyatakan, bahwa KKNT dilakukan untuk mendukung integrasi penerapan nilai-nilai pengajaran, penelitian dan pengabdian guna memberikan manfaat praktis kepada masyarakat. Menurutnya, USU memiliki kewajiban untuk mewujudkan pengabdian kepada masyarakat. “Program KKNT USU berbasis pada SDGs Desa Kemendes PDTT dengan tujuan menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang berkapasitas sebagai pembelajar sejati yang kompeten, lentur dan ulet (agile learner),” ujarnya. Untuk itu, Muryanto berpesan, agar mahasiswa peserta KKNT USU dapat belajar di desa dengan penuh semangat, bertanggungjawab, menjaga diri dan menjaga nama baik almamater. “Dengan mengikuti KKNT, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya secara langsung di lapangan. Selanjutnya mendapat kemudahan, menjaga kesantunan, serta dapat kembali dengan tetap sehat dan selamat,” ucapnya. Sementara itu, Sekretaris LPPM USU Meutia Nauly, S.Psi, M.Si, Psikolog berharap, agar proses KKNT ini dapat berjalan dengan baik, dalam konteks mahasiswa belajar mengenai menjaga kesantunan dan menghargai penduduk desa. Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan USU, Dr Muhammad Anggia Muchtar, ST, MMIT, menegaskan bahwa KKN memberikan banyak kontribusi positif bagi mahasiswa dalam membentuk karakter unggul. “KKN itu mengajarkan nilai-nilai dan cara bersosialisasi, berkomunikasi, interaksi, dan kemampuan menjadi anak mandiri dalam segala hal. Nilai-nilai revolusi mental, etos kerja, gotong-royong, dan integritas ditanamkan kepada seluruh peserta KKN, sehingga dapat membentuk karakter kuat generasi Bangsa Indonesia di kemudian hari,” tandasnya.(C04)

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru