Sabtu, 02 Agustus 2025

Memperkuat Visi Mandailing Natal: Ketika Marwah Negeri Dipertaruhkan

Administrator - Sabtu, 02 Agustus 2025 09:06 WIB
Memperkuat Visi Mandailing Natal: Ketika Marwah Negeri Dipertaruhkan
Istimewa

Baca Juga:
Medan - ​Mandailing Natal, atau yang akrab disebut Madina, telah lama melekat dengan julukan "Bumi Serambi Mekkah". Sebutan ini bukan sekadar gelar, melainkan sebuah pengakuan atas fondasi spiritual dan budaya Islam yang mengakar kuat di tengah masyarakatnya. Namun, di balik julukan agung itu, sebuah kekhawatiran besar kini mengemuka: apakah marwah Madina sedang terkikis oleh kebijakan yang abai?
​H. Syahrir Nasution, Wakil Ketua Himpunan Keluarga Besar Mandailing (HIKMA) Sumut, menyuarakan keresahan ini dengan lantang. Melalui opini yang tajam, ia menggambarkan sebuah ironi yang menyakitkan: saat azan memanggil kebaikan, di sudut lain, gemerlap hiburan malam justru memanggil pada kemaksiatan. Ini adalah potret pergeseran nilai yang mengancam jati diri Madina.
​Menurut Syahrir, pembiaran terhadap menjamurnya hiburan malam adalah wujud nyata dari kegagalan kepemimpinan. Dalih ekonomi atau pariwisata yang kerap dijadikan tameng dianggapnya tak sebanding dengan kerusakan moral dan sosial yang ditimbulkan. Ia menyoroti dampak mengerikan seperti rusaknya generasi muda, peningkatan kriminalitas, hingga pudarnya akhlak yang telah dijunjung tinggi. Ini bukan hanya tentang bisnis, melainkan tentang masa depan sebuah peradaban.
​Lebih dari sekadar kritik, opini Syahrir adalah sebuah seruan tegas untuk bertindak. Ia menyerukan kepada para pemimpin untuk kembali pada khitah awal Madina sebagai negeri yang religius dan bermartabat. Solusinya jelas dan lugas: tutup tempat-tempat yang merusak tatanan sosial dan agama. Ini bukan hanya tuntutan, melainkan sebuah pengingat bahwa tanggung jawab pemimpin adalah melindungi masyarakat dari jurang kehancuran.
​Opini ini mengingatkan kita semua, khususnya para pemangku kebijakan di Madina, bahwa nilai-nilai luhur dan martabat suatu negeri adalah warisan tak ternilai. Membiarkan kegelapan merusak cahaya iman adalah pengkhianatan terhadap sejarah dan amanah rakyat. Sudah saatnya Madina kembali ke jalurnya, mempertegas identitas "Bumi Serambi Mekkah" bukan hanya sebagai julukan, melainkan sebagai sebuah kenyataan yang terus dijaga dan diperjuangkan.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Setelah Dua Hari Duka, Pelaku Pembunuhan Siswi Paskibra di Madina Akhirnya Ditangkap
Usai Latihan Paskibra, DIVA Tak Kunjung Pulang Hingga Di Temukan Tak Bernyawa di Kebun Sawit Si Kara-kara IV Madina
​Kembalikan Madina sebagai Negeri yang Religius dan Bermartabat
Dandim 0212/Tapsel Terobos Hutan 4 Jam, Temukan 30 Ribu Pohon Ganja di Perbatasan Madina
Warga Apresiasi Satlantas Madina; Buat SIM Sesuai SOP, Mudah dan Cepat
Silaturahmi Budaya, Ketum JMSI Teguh Santosa Sambangi Rumah Adat Bagas Godang di Madina
komentar
beritaTerbaru