MEDAN I SUMUT24.co
Sebagaimana statemen Ketua Pansus Covid19 DPRDSU Akbar Himawah Buchari di Media massa yang menyatakan agar Kota Medan menjadi acuan pencegahan covid19 adalah sesuatu yang membuat resah masyarakat. Kan sudah diketahui bahwa kota medan hampir semua kecamatannya adalah zona merah. Apa yang menjadi dasar Ketua Pansus, Kota Medan menjadi acuan, tegas Politisi Partai Demokrat Sumut Muhri Fauzi Hafiz kepada Wartawan, Jumat (29/5). Menurut wakil rakyat periode 2014-2019 itu, sepertinya Ketua Pansus sudah asal bunyi nyerocos, harusnya sebagai ketua pansus harus punya data akurat tentang covid sehingga tidak asal bunyi (Asbun) yang membuat masyarakat resah, ucapnya.
” Aneh-aneh saja bang akbar ini, masa kota Medan harus jadi acuan. Apa sebenarnya maksud bang Akbar ini, jangan sampai masyarakat hilang kepercayaan akibat wakil rakyatnya asal bercakap saja dan membuat resah. Masa Kota medan jadi acuan bisa gawatlah daerah lain kalau mengikuti Kota Medan yang hampir semuanya sudah zona merah. Sekali lagi dipikirkan kalau mau buat statemen jangan cuma cari panggung, tegasnya.
Kita minta agar kepala daerah, Bupati/Walikota di Sumatera Utara, jangan terpengaruh dengan ajakan anggota DPRD Sumut yang juga ketua pansus covid-19 DPRD Sumut, agar menjadikan kota Medan sebagai acuan. Sebab ajakan itu tidak berdasarkan data yang membuat masyarakat di daerah menjadi tenang, bahkan sebaliknya menjadi resah. Karena dari 21 Kecamatan yang ada, diketahui sudah 20 kecamatan di kota Medan adalah zona merah, tegasnya.(red)
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News