
Sutrisno : KPK Tidak Punya Nyali Periksa Bobby Nasution Bos Topan Ginting
Sutrisno KPK Tidak Punya NyaliPeriksa Bobby Nasution Bos Topan Ginting
kotaBaca Juga:
Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padanglawas, debat ini menjadi sorotan karena Paslon PMA-AFN terlihat lebih unggul dalam menguasai visi dan misi mereka, serta menunjukkan komitmen untuk kemandirian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Padanglawas.
Pada sesi pembukaan, Paslon PMA-AFN memanfaatkan waktu dengan baik untuk menyampaikan visi dan misi secara jelas dan terstruktur.
Mereka tampak percaya diri dalam menguraikan program-program unggulan yang akan diterapkan jika terpilih. Di sisi lain, Paslon nomor 2 dinilai kurang mendetail dalam menyampaikan misinya, yang menjadi dasar bagi perumusan program kerja Pemerintah Kabupaten Padanglawas ke depan.
Pendekatan Solusi Daerah vs. Ketergantungan pada Program Pusat
Paslon PMA-AFN lebih menekankan solusi nyata untuk memajukan Padanglawas dengan mengandalkan potensi lokal dan kebijakan mandiri.
Dalam paparan mereka, terlihat komitmen yang kuat untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka menyoroti pentingnya program-program yang mendukung kemandirian daerah, alih-alih hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, yang terkadang kurang efektif bagi kebutuhan spesifik daerah.
Sebaliknya, Paslon nomor 2 dinilai lebih mengandalkan program pusat yang bukan merupakan kategori pemberdayaan berkelanjutan.
Hal ini memperlihatkan adanya ketergantungan yang tinggi terhadap dana dan program pemerintah pusat tanpa adanya usaha yang signifikan untuk memperkuat kemandirian daerah.
Dalam hal pembangunan infrastruktur, Paslon PMA-AFN menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya keakuratan informasi terkait pembangunan daerah.
Paslon ini menekankan perbedaan antara prestasi pemerintah provinsi dan kabupaten, terutama dalam hal pembangunan jalan sepanjang sekitar 35 kilometer di Padanglawas yang merupakan program Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Mereka menyoroti bahwa proyek ini adalah hasil kerja pemerintah provinsi, bukan kinerja Pemerintah Kabupaten Padanglawas.
Isu pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu topik penting dalam debat.
Paslon PMA-AFN menyatakan akan memperjuangkan hak masyarakat yang sudah mengusahakan lahan di kawasan hutan agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan atau pertanian.
Mereka juga berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memfasilitasi distribusi hasil perkebunan dan pertanian, guna mendukung kesejahteraan masyarakat secara jangka panjang.
Sebaliknya, Paslon nomor 2, yang memiliki pengalaman sebagai Kepala Daerah Padanglawas, dinilai belum optimal dalam memanfaatkan program pusat seperti Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) untuk mendukung ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan perkebunan.
Komitmen terhadap Pelayanan Publik dan Kinerja ASN
PMA-AFN juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki pelayanan publik dan produktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Padanglawas. Mereka menjanjikan penyelesaian masalah keterlambatan pembayaran hak ASN, baik honorer maupun PNS.
Hal ini berbeda dengan Paslon nomor 2 yang selama ini dianggap tidak memiliki political will dalam penataan birokrasi untuk menciptakan ASN yang produktif.
Banyak hak-hak ASN yang belum terpenuhi, yang menurut PMA-AFN menjadi tanggung jawab utama Kepala Daerah dalam manajemen anggaran daerah.
Dalam debat tersebut, Paslon PMA-AFN juga menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Mereka berencana meluncurkan aplikasi "Padanglawas Maju" yang bertujuan untuk mempermudah akses pelayanan publik dan meningkatkan transparansi informasi pemerintah.
Program ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di berbagai bidang dengan pendekatan digital yang modern.
Secara keseluruhan, Paslon PMA-AFN terlihat unggul dalam penguasaan visi dan misi serta program-program yang menawarkan solusi konkret untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Padanglawas.
Pendekatan mereka yang berfokus pada pembangunan daerah, pengembangan ekonomi lokal, dan peningkatan pelayanan publik menunjukkan adanya komitmen yang kuat untuk membawa perubahan positif di Padanglawas.
Di sisi lain, Paslon nomor 2 dinilai kurang optimal dalam menyampaikan visi yang menyeluruh, terutama terkait inovasi dan kemandirian daerah.
Dengan menghadirkan pemikiran strategis dan adaptasi teknologi, PMA-AFN berhasil menarik perhatian publik dan menciptakan harapan baru bagi masa depan Padanglawas yang lebih baik dan mandiri.zal
Sutrisno KPK Tidak Punya NyaliPeriksa Bobby Nasution Bos Topan Ginting
kotaSinergi Energi dan Kepemimpinan Seskoad dan Pertamina Gelar Malam Akrab
Newssumut24.co Medan Wakil Wali Kota Medan H. Zakiyuddin Harahap mengusulkan agar dilakukan rekrutment tenaga dokter untuk nantinya ditempatka
kotasumut24.co Medan Guna memastikan pelayanan di Puskesmas berjalan dengan maksimal, Wakil Wali Kota Medan H Zakiyuddin Harahap meninjau Pusk
kotaKemenekraf dan Gekrafs Teken MoU, Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional
kotaPKB Sumut Gelar Pendidikan Instruktur, Siapkan Kader Hadapi Pemilu Mendatang
kotaDugaan Kelebihan Bayar di Pemkab Batubara BPK Temukan Rp7,1 Miliar Belum Ditindaklanjuti, APH Didorong Bertindak
kotaPT Agro Raya Mas Belawan Terbakar
kotaKejagung Tahan Eks Dirut Bank Sumut Babay Farid Wazadi dalam Kasus Kredit Bermasalah PT Sritex
kotaPeringatan Hari Anak Nasional 2025PAKTA "Lindungi Anak Hebat Hari Ini, Wujudkan Indonesia Kuat 2045"
kota