MEDAN | SUMUT24
Sebagai tahap awal dari penyelenggaraan seleksi pengangkatan jabatan, Plt Gubsu H T Erry Nuradi menggelar uji kompetensi bagi puluhan pejabat eselon II di jajarannya. Bertempat di Gedung Binagraha, Selasa (19/1), sebanyak 37 pejabat eselon II mengikuti uji kompetensi dan sisanya akan digelar Sabtu mendatang.
Plt Gubsu mengatakan uji kompetensi ini sebagai bagian dari upaya pihaknya menempatkan pejabat yang tepat dalam mewujudkan good governance juga amanat UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Di lingkungan Pemprovsu terdapat 60 jabatan eselon II yang terdiri dari Jabatan Assisten (4), Staf Ahli (5), Sekretariat Daerah dan sekretariat dewan (12), lembaga teknis (19) dan Dinas (20).
“Ini upaya mewujudkan The right man on the right place atau the right job. Maka ini akan dimulai dengan beberapa tahapan. Yang pertama, khusus bagi pejabat incumbent dilakukan uji kompetensi,” papar Erry.
Erry menekankan bahwa dalam ASN tidak dikenal istilah non job, tapi ada istilah degradasi. Bisa saja eselon II diturunkan menjadi eselon III.
“Kalau tidak terima bukan salah kita. Kalau dianggap tidak pas dengan posisinya, maka akan ditawarkan pada posisi setingkat di bawah itu,” tegas Plt Gubsu.
Dijelaskannya, dalam proses uji kompetensi akan dilihat juga hasil evaluasi selama 2 tahun terakhir dari track record pejabat yang bersangkutan.
“Apakah dari fakta integritas, capaian kinerja, disiplin dan masalah lain misalnya persoalan hukum,” ujarnya.
Setelah proses uji kompetensi bagi para pejabat yang menjabat saat ini selesai, baru bisa diketahui berapa posisi jabatan yang akan dilelang. Dari 60 jabatan eselon, menurut Plt Gubsu ada 8 jabatan yang sudah pasti akan dibuka proses seleksinya karena kekosongan jabatan.
Dalam seleksi jabatan nantinya akan dilaksanakan tahapan diantaranya pendaftaran, seleksi administrasi, tes, wawancara, dan laporan dan assessment kementerian.
Pihaknya membuka peluang bagi ASN yang memenuhi syarat baik di lingkungan Pemprovsu maupun di luar Pemrovsu. Bagi pejabat di luar Pemprovsu, kata Plt Gubsu, syaratnya harus terlebih dahulu pindah tugas ke Pemprovsu.
“Seleksi ini bukan coba-coba, kalau ingin darmabaktikan kerja kepada Pemprovsu, ya harus pindah dari daerah asalnya, dan menerima konsekuensi non job bila gagal,” katanya.
Plt mengungkapkan harapan melalui seleksi maka orang-orang yang ditempatkan sebagai pejabat adalah yang mumpuni, baik dari sisi pengalaman, pendidikan dan kemampuan lainnya.
Sementara itu, anggota Panitia Seleksi Jabatan Prof DR Hj Irmawati Psi yang dalam kesempat ini menjabat ketua tim uji psikologi mengatakan pihaknya menguji berbagai kompetensi diantaranya menangani maslah, mencari solusi, mengembangkan hal baru, keterbukaan untuk hal baru, kompetensi kerjasama dan kepemimpinan.
“Secara keilmuannya ada standar penilaian, dimana tahapannya ada tes tertulis, kerja kelompok, diskusi kelmopok, dan wawancara, yang semuanya kami olah untuk mendapatkan kesimpulan terhadap kompetensi sesorang,” beber Irma.
Pantauan wartawan, enam puluhan SKPD tampak mengikuti tes uji kompetensi. Namun, sepertinya Kabiro Keuangan Provsu Ahmad Fuad Lubis tidak terlalu menganggap penting uji kompetensi itu. Dia tampak keluar ruangan setelah beberapa saat Plt Gubsu meninggalkan gedung.
Dengan wajah senyum melihat awak media yang berkumpul menunggu waktu tes selesai. Dia tampak menghidupkan sebatang rokok dan berbicara penuh tawa dengan koleganya.
Usai menikmati sebatang rokok, ia kembali memasuki ruang tes kompetensi. “Mungkin panas kepalanya menulis jawaban yang diberikan Pansel,” ujar seorang staf BKD.
Begitujuga dengan Kabiro Perekonomian Bondaharo yang mengaku pening dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Pansel. “Apalah yang musti saya jawab, peninglah,” ucapnya.
Selanjutnya, Kabiro Ortala Onasis Zega terlihat keluar masuk ruangan dan gelisah sambil menghidupkan sebatang rokok. Setelah lima menit
Kabiro Ortala kembali masuk keruangan mengikuti kompetensi.
Kemudian, tampak keluar lagi Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun disusul Kadis Binamarga Sumut Effendi Pohan. Ketika dikonfirmasi Kadispar Sumut Elisa Marbun tentang uji kompetensi tersebut mengatakan;
“Dalam uji kompetensi tersebut kita terus diajak berpikir, memang tidak membosankan, namun pusing juga,” ucapnya.(Ism)