Kamis, 23 Oktober 2025

Bersilat Dan Bersurat

Administrator - Kamis, 05 November 2020 05:53 WIB
Bersilat Dan Bersurat

Oleh : Hasan Basri Siregar

Baca Juga:

Dalam berbagai kesempatan, baik di kesempatan ujian sabuk hitam perguruan seni beladiri Tako Indonesia, maupun dalam rapat kepengurusan, Legenda Tako, pendiri dan pencetus lahirnya perguruan Tako Indonesia di tengah-tengah masyarakat, Almarhum Drs Syahrun Isa, sepeninggalnya beliu (Syahrun Isa) telah membekali ” Sinyal” untuk generasi Tako setelahnya untuk di jadikan acuan.

Adapun sinyal yang di sampaikan Suhu itu adalah, PANDAI BERSILAT, PANDAI BERSURAT.

Kalimat tersebut, tentu sudah tidak asing lagi di telinga murid Tako di era tahun enam puluh sampai era tahun delapan puluhan.

Suhu, ketika menyampaikan kalimat bermakna itu, juga di uraikannya tentang pandai Bersilat dan pandai Bersurat.

Menurut Suhu, Pandai Bersilat, menandakan seseorang (pemegang sabuk hitam) mahir memainkan tata gerak Tako yang terangkum di dalam Teknik, Fisik dan Mental. Artinya di wilayah pandai Bersilat Suhu juga menekankan, seorang pesilat (karate) harus memiliki kecepatan, kelenturan dan ketepatan terkait pukulan, dan bukan gerakan ” Wayang” Tegasnya.

Sedangkan menyangkut pandai Bersurat, hal itu menunjukkan seseorang murid Tako mahir juga berdiplomasi. Ini juga tak kalah pentingnya, karena beliu ( Suhu) sangat menyadari, seorang pesilat yang tangguh tanpa di imbangi pandai bersurat terkait ADRT dan diplomasi ( lobi- lobi) ke instansi untuk perkembangan Tako kedepannya akan berjalan di tempat.

Untuk itu, sinyal yang di sampaikan Suhu ( Alm Drs Syahrun Isa) sebagai pendiri dan pencetus lahirnya perguruan Tako mari bersama-sama kita renungkan dan di bedah makna kalimat ” Pandai Bersilat Pandai Bersurat”.

Carut marutnya posisi di jajaran “Guru” di dalam organisasi olahraga perguruan Tako Indonesia memantik berbagai pertanyaan penyandang sabuk hitam Tako di seluruh Indonesia.

Alangkah baiknya, dan lebih Elegan. Posisi Guru ditempatkan orang- orang yang benar- benar mahir tata gerak dengan sebutan ” Pendekar pandai bersilat”.

Sedangkan di jajaran, ” Pandai Bersurat” disebutkan sebagai, Pendekar Pandai Bersurat, karena tidak semua orang pandai bersilat sebaliknya tidak semua orang juga pandai bersurat. Artinya ada yang tampil guru di depan sebagai ahli tata gerak dan ada juga yang tampil di depan guru yang pandai bersurat. Semoga ada manfaat dan mohon maaf atas kelancangan bicara.osh Hasan Basri Siregar (***)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Bupati Asahan Tegaskan Peran Strategis Santri dalam Membangun Indonesia Berkeadaban
Wakil Bupati Asahan Buka Pelatihan Manajemen Ritel dan Kurasi Produk UMKM
Anak Asuh Kapolri Ini Bikin Heboh Dunia Kampus! Ja’far Hasibuan Juara Workshop AI di USU
Musda Ikanas Sumut 2025 Menyala, Sekwan Hatobangon Drs H Hasbi Nasution Msi : Marsada Hata, Mardomu Pokat, Rap Pagodang Nasution
SULTAN KOTA PINANG BERIKAN DUKUNGAN PENUH UNTUK MUSDA IKANAS SUMUT 2025!
Rico Waas Ambil Sumpah Janji dan Lantik 53 Pejabat Fungsional
komentar
beritaTerbaru