sumut24.co -
Labuhanbatu, Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu mengadakan pertemuan dengan seluruh pimpinan perusahaan perkebunan yang berlokasi di Kecamatan Pangkatan, Kecamatan Bilah Hilir, Kecamatan Panai Hulu, Kecamatan Panai Tengah dan Kecamatan Panai Hilir, Senin,( 5/10/2025).
Baca Juga:
Pertemuan dengan pihak perusahaan, guna menindaklanjuti hasil diskusi Pemkab
Labuhanbatu dengan aliansi aktivis masyarakat pesisir satu minggu yang lalu. Ada pun diskusi yang dibahas, tentang kondisi jalan dari Kecamatan Bilah Hulu menuju Ke kecamatan wilayah pesisir yang kondisinya selama ini rusak parah.Pembahasan soal kondisi jalan dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit, perusahaan PMKS di kantor
Bupati Labuhanbatu akhirnya dibatalkan oleh
Wakil Bupati Labuhanbatu H,Jamri ST.
Pasalnya, dalam rapat pembahasan soal jalan, tidak ada dihadiri oleh manajer perusahaan terkecuali Perusahaan Perkebunan PT Socfindo Negeri Lama. Pihak perusahaan hampir keseluruhan hanya mengirim perwakilan dalam rapat tersebut."Wajar kalau Pak
Wakil geram dan kecewa, karena yang hadir hampir keseluruhan dari perusahaan hanya humas. Terkecuali PT Socfindo Negeri Lama, untuk apa kalau humas yang hadir, tidak akan bisa memberikan keputusan," kata Ahmad Ihsan Siregar Ketua Indonesia Youth Epicentrum ( IYE)
Labuhanbatu Raya yang hadir dalam rapat tersebut.
Menurut Ihsan, beberapa aktivitas yang tergabung dalam aliansi masyarakat pesisir pantai telah melakukan aksi unjuk rasa ke kantor
Bupati Labuhanbatu pada (25/09/2025) soal kerusakan jalan dari Kecamatan Bilah Hulu - Ke Kecamatan Panai Hulu"Setelah adanya aksi, beberapa hari kemudian kita adakan diskusi dengan pemerintah kabupaten yang dijembatani oleh
Wakil Bupati Labuhanbatu dan dihadir oleh Asisten 2, Asisten 3, Kadis Bapeda, Kabid Dishub
Labuhanbatu soal kondisi jalan yang rusak disebabkan tonase angkutan perusahaan yang over kapasitas,"sebut Ihsan.
Dalam diskusi tersebut, lanjut Ihsan, Pemkab
Labuhanbatu mengatakan jalan lintas propinsi dari Bilah Hulu ke Tanjung Sarang Elang akan dibangun pada awal tahun 2026."Menunggukan jalan lintas tersebut dibangun, kami dari aliansi aktivis masyarakat pesisir meminta kebijakan Pemkab
Labuhanbatu untuk memanggil pihak perusahaan agar melakukan perbaikan sementara terhadap jalan lintas kelas III B itu. Hal itu direspon oleh Pemkab
Labuhanbatu, karena itulah hari ini diadakan rapat pertemuan dengan pihak perusahaan, tetapi manajer yang hadir hanya dari 1 perusahaan, yang lain perwakilan semua. Ya untuk apa rapat itu kalau yang hadir tidak bisa memberi keputusan,"ungkap Ihsan.
Ihsan menegaskan, kerusakan jalan disebabkan oleh armada perusahaan yang muatannya over kapasitas tidak bisa dipungkiri. Maka, wajar perusahaan punya andil besar dalam bentuk CSR melakukan perbaikan jalan, menimbun jalan yang dipenuhi ratusan lubang."Katanya jalan lintas propinsi, tetapi lubang di jalan seperti kubangan kerbau, kubangan babi begitu banyak. Semua itu akibat over kapasitas muatan, penindakan hukum dari pemerintah tidak ada, ya wajar kalau perusahaan dituntut masyarakat untuk melakukan perbaikan jalan. Bukan hanya otak yang dipakai tetapi pakai nurani itu pimpinan perusahaan. Jangan kapitalis tetapi berwatak imperialis,"ucapnya.
Dikatakannya lagi, penekanan dari aliansi aktivis masyarakat pesisir saat itu, apabila perusahaan perkebunan tidak mau membantu perbaikan jalan, masyarakat pesisir akan melakukan blokade jalan terhadap angkutan milik perusahaan yang over tonase."Karena tekanan itu, Pak
Wakil Bupati Labuhanbatu merespon tuntutan itu, agar
Labuhanbatu ini dinamis dan tidak banyak gejolak. Tetapi perusahaan sepertinya menganggap remeh pemerintah kabupaten, sehingga rapat itu hanya dihadir oleh humas bukan stakeholder. Kalau itu mau perusahaan kami siap aksi. Saya akan jadi garda terdepan menggalang blokade jalan bersama masyarakat,"imbuhnya.
Ketika disinggung ada beberapa lubang - lubang di jalan yang sudah ditimbun, Ihsan membenarkan hal itu karena sudah ada ribut di media sosial dan adanya ancaman aksi."Bener bang, ada yang sudah ditimbun, tetapi penimbunan itu kan bersifat insidental, sebentar saja timbunan itu akan hancur kembali. Karena itu kita meminta kepada Pemkab
Labuhanbatu agar perusahaan perkebunan menimbun ketika jalan itu rusak kembali. Karena pembangunan dari pemerintah itu tidak bisa dipastikan bang. Bisa saja pembangunan jalan itu bergeser ke kabupaten lain, tahulah Abang di birokrasi pemerintahan, kepentingan politik semua yang ada bang,"bebernya.
Ditanya, siapa yang melakukan penimbunan lubang pada lintas tersebut, Ihsan mengaku tidak tahu karena tidak ada keterangan resmi dari Pemkab
Labuhanbatu kepada kelompoknya."Itulah yang tidak kami ketahui, apakah pemkab, atau ada bantuan uang dari perusahaan kita juga tidak tahu. Karena kalau sudah begitu, banyak yang merasa punya peran, kuda punya susu, babi punya nama,"tuturnya mengakhiri.
Sebelumnya,
Wakil Bupati Labuhanbatu H Jamri ST, kepada awak media ini saat dikonfirmasi via seluler, membenarkan adanya pertemuan dengan pihak perusahaan."Iya Mas, hari ini kita gelar pertemuan dengan pihak perusahaan menyahuti aspirasi dari kelompok Mas dan kawan - kawan dari aliansi aktivis masyarakat pesisir. Kami berharap yang hadir pimpinan perusahaan, jangan diwakilkan, kalau diwakilkan untuk apa Mas? karena mereka yang hadir tidak bisa memberi keputusan,"kata
Wakil Bupati. ( Joko )
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News