Jumat, 06 Juni 2025

Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 Warnai Peringatan 100 Tahun Gontor

Digelar 9-14 September Mendatang
Amru Lubis - Selasa, 03 Juni 2025 22:50 WIB
Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 Warnai Peringatan 100 Tahun Gontor
PonorogoI Sumut24. co

Baca Juga:


Peringatan 100 tahun Ponpes Gontor akan berlangsung semarak. Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, akan menjadi saksi sejarah pertemuan pemuda Muslim dunia pada 9-14 September 2025 mendatang.

Ribuan Pramuka dari 23 negara akan berkumpul dalam Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025, mengusung semangat persatuan, perdamaian, dan visi besar yang merangkul nilai-nilai Islam serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Jambore ini bukan sekadar ajang perkemahan. Ini adalah momentum untuk mempertemukan pemuda Muslim dunia dalam semangat ukhuwah, toleransi, dan keberagaman," ujar Ketua Panitia Jambore, Riza Azhari Zarkasyi, saat memberikan keterangan resmi, Kamis (29/5/2025).

Riza menegaskan bahwa seluruh rangkaian jambore akan berpijak pada Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto. Pengintegrasian nilai Asta Cita dalam jambore ini bukan tanpa alasan.

"Kami meyakini ada keselarasan antara nilai-nilai tersebut dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip kepanduan, yang relevan sebagai solusi bagi berbagai tantangan kehidupan global saat ini," jelas Riza.

Menurut Riza, salah satu poin penting dalam Asta Cita yang akan diterapkan dalam jambore ini adalah poin keempat, yang berkaitan dengan penguatan sumber daya manusia, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, prestasi, olahraga, serta kesetaraan gender.

"Melalui berbagai sesi pendidikan dan pembinaan, kami berharap para peserta tak hanya merasakan kegembiraan mengikuti jambore, tetapi juga membawa pulang nilai-nilai keagamaan, kepemimpinan, dan kebangsaan sebagai bekal di daerah dan negara masing-masing," tambah Riza.

Tak hanya itu, poin kedelapan Asta Cita yang menekankan pentingnya hidup selaras dengan lingkungan, budaya, dan toleransi antarumat beragama juga menjadi fokus utama. Riza menyebutkan bahwa pesan perdamaian ini sangat relevan di tengah konflik dan ketegangan global yang sedang berlangsung.

"Di tengah konflik dan ketegangan global, para peserta jambore diharapkan mampu menjadi duta perdamaian yang menyuarakan pesan toleransi, ukhuwah Islamiyah, dan kebersamaan lintas bangsa," tegas Riza.

Jambore ini digelar bertepatan dengan peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, yang selama ini menjadi salah satu pusat pendidikan Islam dan pembinaan kepemimpinan di Indonesia. Kehadiran peserta dari 23 negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Qatar, Turki, Maroko, Mesir, hingga Inggris, Nigeria, dan Timor Leste akan memperkaya nuansa internasional dalam kegiatan ini.

"Jambore ini akan menjadi panggung persahabatan internasional. Peserta akan saling bertukar pengalaman, budaya, dan visi untuk membawa pesan Islam yang rahmatan lil 'alamin," tutur Riza dengan antusias.

Para peserta akan disuguhi berbagai kegiatan edukatif, mulai dari diskusi lintas budaya, pentas seni, hingga simulasi proyek kepemimpinan yang memadukan nilai Islam dan Asta Cita.

"Kami ingin mereka pulang bukan hanya dengan kenangan, tapi juga dengan pemahaman bahwa Islam membawa pesan damai dan kebersamaan," tutup Riza.(red)


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru