Minggu, 08 Juni 2025

OJK Sumut Perkuat Sektor Tanaman Jagung untuk Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Amru Lubis - Senin, 24 Maret 2025 14:07 WIB
OJK Sumut Perkuat Sektor Tanaman Jagung untuk Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Medan I Sumut24. co
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utaramenyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Optimalisasi Peran IndustriJasa Keuangan di Sektor Tanaman Jagung dalam Rangka Peningkatan PerekonomianSumatera Utara", 20 Maret 2025 lalu.

Baca Juga:

Kegiatan ini menjadi langkah awal dalammemperkuat sinergi antara Industri Jasa Keuangan (IJK), Pemerintah Daerah, danberbagai pemangku kepentingan lainnya guna mendorong pertumbuhan ekonomidaerah melalui sektor pertanian dan perkebunan.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara – Khoirul Muttaqien melalui pers rilisnya, Senin (24/3/25).

Sumatera Utara telah lama menjadi salah satu pusat produksi perkebunan terbesar diIndonesia dengan komoditas utama seperti kelapa sawit, jagung, karet, dan tembakau.

Sektor ini memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, baik dalammemenuhi kebutuhan domestik maupun mendukung ekspor. Salah satu komoditasunggulan yang menjadi fokus dalam diskusi ini adalah jagung yang memiliki peranstrategis dalam ketahanan pangan nasional.

Sebagai bahan baku utama pakan ternak,jagung berkontribusi terhadap ketersediaan pangan berbasis protein hewani.

Peningkatan produksi dan produktivitas jagung menjadi strategi penting dalammengurangi ketergantungan terhadap impor serta memperkuat pasokan domestik.

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, produksi jagung nasional tercatatsebesar 14,46 juta ton. Dari total produksi nasional, Sumatera Utara menyumbang9,09%, dan menempati posisi ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam limatahun terakhir, sektor jagung di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan positif.

Kredit yang disalurkan ke sektor ini meningkat secara signifikan dari Rp 276,37 miliarpada Desember 2020 menjadi Rp 814,89 miliar pada Desember 2024. Tren inimencerminkan meningkatnya perhatian terhadap pengembangan pertanian jagungdalam rangka mendorong ketahanan pangan dan kemandirian petani.

Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara menegaskan pentingnya peran sektor keuangan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan. "Peran industri jasa keuangan sangat strategis dalam memberikan pembiayaan bagi sektor pertanian dan perkebunan, termasuk jagung, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. OJK berkomitmen untuk terus mendorong akses keuangan yang lebih luas guna mendukung pertumbuhan ekonomi baik dalam skala daerah maupun nasional," ujarnya.

Berbagai informasi dan masukan dari para pemangku kepentingan semakin memperkaya kajian yang telah disusun oleh OJK sehingga mampu menciptakan ekosistem closed loop yang lebih feasible dan optimal. Closed loop sendiri merupakan model kemitraan agribisnis yang menghubungkan seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Asosiasi Petani, Industri Jasa

Keuangan (IJK), kelompok tani, dinas terkait, serta supplier dan offtaker.Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sektor pertanian dan perkebunan sertameningkatkan kesejahteraan para petani jagung di wilayah tersebut. Melalui diskusiini, diharapkan terwujud sinergi yang lebih erat antara sektor keuangan, pemerintahdaerah, dan pemangku kepentingan lainnya guna menciptakan solusi pembiayaanyang tepat sasaran, meningkatkan produktivitas perkebunan, serta memperkuat daya saing Sumatera Utara sebagai pusat produksi perkebunan nasional.(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru