Praktisi Hukum Joni Sandri Ritonga Bela Sikap Cak Imin: “Ajakan Tobat Itu Bentuk Kepedulian Negara Terhadap Rakyat”
Praktisi Hukum Joni Sandri Ritonga Bela Sikap Cak Imin &ldquoAjakan Tobat Itu Bentuk Kepedulian Negara Terhadap Rakyat&rdquo
kota
Baca Juga:
Medan I Sumut24. co
Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (GERBRAK) bersama Forum Masyarakat Sumatera Utara (FORMATSU), akan menggelar aksi unjuk rasa pada 20 Maret 2025 mendatang.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan kasus mega korupsi skandal Pertamax oplosan di Pertamina yang menyeret sejumlah pejabat, termasuk diduga menteri di Kabinet Prabowo Subianto.
Koordinator GERBRAK, Saharuddin, dalam keterangannya menyampaikan, aksi yang akan berlangsung di tiga titik strategis, yakni Kejaksaan Agung (Kejagung), DPR RI, dan Kementerian BUMN ini, merupakan bentuk perlawanan rakyat terhadap maraknya korupsi.
"Kasus Pertamax oplosan yang sedang mencuat saat ini, bukan sekadar persoalan hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap rakyat. Kita tidak bisa tinggal diam melihat dugaan keterlibatan pejabat tinggi, termasuk menteri di kabinet," tegasnya.
Sementara itu, Pembina FORMATSU, Helmi Syam Damanik, menambahkan bahwa aksi ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lembaga antikorupsi.
"Kami tidak hanya bergerak sendiri. Sejumlah lembaga telah menyatakan dukungan dan akan turut serta dalam aksi ini. Ini adalah gerakan bersama untuk menyelamatkan bangsa dari cengkeraman korupsi dan komprador yang merusak kedaulatan ekonomi negara," ujarnya.
Aksi ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi, termasuk Jaringan Relawan Pendukung Indonesia Maju (JARPIM), Forum Aktivis Medan (FAM), Garuda Wicaksakti, Federasi Advokat Republik Indonesia, Komite Penggiat Anti Korupsi (KOMPAKS), Masyarakat Garuda Sumatera Utara (FORMATSU), Masyarakat Antikorupsi Sumatera Utara (MARAK SUMUT), LIPPSU, dan Aliansi Rakyat Merah Putih Merdeka.
Ariswan, Koordinator Presidium Rakyat Membangun Peradaban, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar seruan moral, tetapi bentuk tekanan nyata terhadap institusi penegak hukum dan pemerintah agar segera bertindak tegas.
"Kami mengajak seluruh elemen rakyat untuk turun ke jalan dan menunjukkan bahwa rakyat tidak akan membiarkan korupsi merajalela. Jika negara tidak mampu membersihkan para koruptor, maka rakyat yang akan bergerak," tegasnya.
Gerakan aksi ini sebagai pemantik dan akan bergulir sampai ditangkapnya dan diadili koruptor dan komprador yang mereka maksud, mengingat kasus Pertamax oplosan telah menimbulkan keresahan luas di masyarakat. Publik pun menunggu bagaimana respons pemerintah dan aparat penegak hukum terhadap tuntutan rakyat ini.(red)
Praktisi Hukum Joni Sandri Ritonga Bela Sikap Cak Imin &ldquoAjakan Tobat Itu Bentuk Kepedulian Negara Terhadap Rakyat&rdquo
kota
LIPPSU Soroti APBD Sumut 2026 Rp11,67 Triliyun Tidak Berpihak ke Rakyat, Jangan Jadi Bancaan Korupsi Politik
kota
PERMAK Desak Kejati Sumut Tangkap F. H & M. H dan A. H. L dalam Skandal Korupsi Smart Board.
kota
BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN &ldquoBENCANA KEBIJAKAN&rdquo
kota
Disdukcapil Kota Solok Turut Berpartisipasi Dalam Kegiatan Korpri Peduli Bencana
Kota
19 Pegawai DPKUKM Kota Solok Terdampak Banjir Diberikan Bantuan Sembako
kota
Pra/Muscab keX IBI Cabang Kabupaten Solok Sekaligus Ajang Kumpulkan Donasi untuk Korban Bencana di Kabupaten Solok
kota
Ketua TPPKK Kabupaten Solok Dampingi Ketua TPPKK Kota Sawahlunto Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir
kota
Wabup Solok H. Candra Imbau Masyarakat Waspada Link Phishing di Tengah Bencana
kota
PT Hitay Daya Energy Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Kabupaten Solok
kota