Rabu, 18 Juni 2025

Aksi Damai DMFI, Nabati Nusantara, dan BawahSkor: Hentikan Perdagangan DagingAnjing, Wujudkan Konsumsi Tanpa Kekejaman!

Amru Lubis - Senin, 17 Februari 2025 21:37 WIB
Aksi Damai DMFI, Nabati Nusantara, dan BawahSkor: Hentikan Perdagangan DagingAnjing, Wujudkan Konsumsi Tanpa Kekejaman!
Baca Juga:

Yogyakarta I Sumut24. co
Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) bersama NabatiNusantara dan Bawahskor menggelar aksi damai di Stadion Mandala Krida untuk mendesakpenghentian perdagangan dan konsumsi daging anjing di Yogyakarta.

Dalam aksi ini, NabatiNusantara mendorong peralihan ke pangan nabati dengan memperkenalkan Tongseitan,tongseng nabati yang menjadi bukti nyata bahwa konsumsi tanpa kekerasan adalah pilihan yangbisa diwujudkan.

Kegiatan ini berlangsung bertepatan dengan akhir babak 8 Besar Liga 2 yang diikuti olehPSIM. Para pengunjung diajak mencicipi Tongseitan sekaligus mendapatkan edukasi mengenaidampak besar perdagangan dan konsumsi daging anjing di Yogyakarta.

Aksi ini turut mendapatdukungan dari komunitas penggemar sepak bola Bawahskor yang membagikan Matchgazine(zine pertandingan PSIM) serta menghadirkan DJ set untuk menarik perhatian massa yang lebihluas.

Elsa Lailatul Marfu'ah, Koordinator Edukasi DMFI, menyoroti lambannya tindakan pemerintahDIY pasca diterbitkannya Surat Edaran (SE) Gubernur No. 510/13896 Tahun 2023 tentangPengendalian Peredaran/Perdagangan Daging Anjing dan Hewan Penular Rabies Lainnya diDIY pada 7 Desember 2023 lalu.

"Setelah diterbitkannya SE tersebut, belum ada langkahprogresif yang ditempuh pemerintah DIY. Padahal sebelumnya, dalam audiensi dengan KoalisiDMFI pada 19 Oktober 2023, pihak Pemprov DIY secara terbuka menyatakan bahwa SEtersebut akan segera ditindaklanjuti dengan penyusunan Perda. Sayangnya, langkah konkretyang diharapkan publik tak kunjung direalisasikan, sementara praktik perdagangan dankonsumsi daging anjing yang kejam dan berbahaya tetap berlangsung," ujar Elsa.

Selain kekejamannya, perdagangan daging anjing juga membawa risiko kesehatan serius.Anjing-anjing yang ditransportasikan dari wilayah endemik rabies dikirim ke DIY tanpapemeriksaan, seperti kasus penyelundupan 78 anjing dari Jawa Barat yang digagalkan diKulonprogo pada Mei 2021. Praktik ilegal dan brutal ini bukan hanya pelanggaran hukum,tetapi juga ancaman nyata bagi status DIY sebagai daerah bebas rabies, dengan risikopenyebaran zoonosis mematikan.

Dalam kesempatan yang sama, Angelina Pane, Program Manager Nabati Nusantara,memperkenalkan Tongseitan sebagai pengganti sengsu. "Banyak yang bilang tongseng tanpadaging hewani itu nggak mungkin, tapi Tongseitan membuktikan sebaliknya. Rasanya tetapkaya rempah, gurih, lebih sehat dan yang terpenting, tidak ada penderitaan di balik setiapporsinya. Ini adalah bukti bahwa kita bisa menikmati hidangan lezat tanpa harus melakukankekejaman terhadap hewan," jelas Angelina.

"Selain Tongseitan, ada juga jamu Ginger Shotyang menghangatkan dan kaya manfaat. Makan sengsu bikin sehat itu mitos!" tegasnya.
Tongseitan dibuat sepenuhnya dari bahan nabati, dengan kandungan gizi yang seimbang. Setiapporsinya mengandung 851 kkal kalori, 161.8 gram karbohidrat, 26.4 gram protein, 3,5 gramserat, serta berbagai vitamin dan mineral penting seperti 16 mg zat besi, 75,1 gram kalsium, dan17,6 gram vitamin C. Dengan komposisi ini, Tongseitan bukan hanya solusi bagi mereka yangingin berhenti mengkonsumsi daging anjing, melainkan juga menjadi pilihan yang lebih sehatdan berkelanjutan.
Bawahskor, komunitas suporter PSIM yang telah aktif melapak di Stadion Mandala Kridaselama lebih dari empat tahun, turut serta dalam aksi ini. Dimaz Maulana dari Bawahskormenegaskan bahwa komunitas mereka tidak hanya peduli pada sepak bola, tetapi juga berbagaiisu sosial yang berkembang di Yogyakarta, termasuk masifnya perdagangan daging anjing diYogyakarta.

"Aksi ini dekat dengan keresahan kami sebagai warga Yogyakarta. Stadion bukanhanya tempat menonton bola, tapi juga ruang untuk menyuarakan isu-isu penting bagikomunitas kami. Kami berharap pemerintah DIY benar-benar mengambil langkah nyata untukmengakhiri perdagangan daging anjing ini, bukan sekadar retorika tanpa eksekusi," ujar Dimaz.

Dengan adanya aksi ini, DMFI, Nabati Nusantara, dan Bawahskor berharap dapatmeningkatkan kesadaran publik serta mendorong pemerintah DIY untuk segera mengambillangkah konkret dalam menghentikan perdagangan dan konsumsi daging anjing di Yogyakarta.(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bupati Terima Kunjungan Pimpinan Perum BULOG Asahan
komentar
beritaTerbaru