Rabu, 17 September 2025

Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh: Medan Butuh Pemimpin yang Peduli UMKM

Amru Lubis - Sabtu, 09 November 2024 19:18 WIB
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh: Medan Butuh Pemimpin yang Peduli UMKM
Medan I Sumut24. co

Baca Juga:

Anggota DPD RI dari Sumatera Utara, KH Muhammad Nuh MSP, sebut kota Medan butuh sosok pemimpin yang peduli UMKM.

Ia menilai bahwa Hidayatullah adalah figur yang memiliki kepedulian besar terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Harapan kita, Bapak Hidayatullah dapat memimpin Kota Medan dalam lima tahun ke depan, sehingga kesejahteraan ekonomi kerakyatan semakin meningkat," ujar KH Muhammad Nuh saat bertemu dengan ratusan ibu-ibu di Rumah Pemenangan HIRO (Hidayatullah-Yasir Ridho), Jalan Abdullah Lubis, Medan, Sabtu (9/11).

Selama menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, Hidayatullah telah membina ribuan UMKM dan membantu mereka dengan modal usaha.

Berbagai jenis usaha seperti laundry, ternak lele, hingga budidaya ikan nila telah mendapatkan dukungan langsung darinya.

Selain mendukung UMKM, Nuh juga menekankan kepedulian Hidayatullah terhadap kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat Medan. Menurut Nuh, Hidayatullah telah mengadvokasi penyediaan belasan unit ambulans yang saat ini banyak membantu warga, terutama dalam situasi darurat atau saat berduka.

Dalam pertemuan tersebut, KH Muhammad Nuh turut menjelaskan tugas dan perannya sebagai Anggota DPD RI.

"Saat ini saya berada di Komite IV DPD RI yang bertugas dalam pengawasan APBN, perbankan, serta UMKM. Namun, akses DPD RI dalam advokasi anggaran masih sangat terbatas," jelasnya.

Selain itu, M. Nuh, yang juga menjabat sebagai Dewan Pertimbangan MUI Sumatera Utara, mengingatkan masyarakat tentang pelaksanaan Pilkada serentak yang akan segera berlangsung.

Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memilih calon pemimpin yang layak dengan mengajak keluarga, teman, dan tetangga untuk memilih.

"Demokrasi yang murni harus dijauhkan dari politik uang yang hanya merusak proses demokrasi," tutupnya.*(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru