Minggu, 15 Juni 2025

Abyadi Siregar : Permainan BBM Semakin Meresahkan Masyarakat di Kabupaten Padang Lawas

Informasi Penting untuk Dirut Pertamina Simon Aloysius MantiriIni
Amru Lubis - Senin, 04 November 2024 15:43 WIB
Abyadi Siregar : Permainan BBM Semakin Meresahkan Masyarakat di Kabupaten Padang Lawas

  • Padang Lawas I Sumut24. co

    Baca Juga:
    Kereahan masyarkat ini terjadi akibat sulitnya membeli BBM di SPBU. Akhirnya, masyarakat terpaksa membeli BBM secara ketengan di pinggir jalan dengan harga tinggi yakni Rp 13.000 - Rp 15.000 per liter.


    Ini informasi penting untuk Dirut Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri. Di Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumut, sudah hampir delapan bulan masyarakat kesulitan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yakni solar dan Pertalite.

    "Kami menerima laporan warga Sibuhuan, Kabupaten Palas, Sumut kelangkaan BBM di SPBU," jelas Direktut MATA Pelayanan Publik, Abyadi Siregar, Senin (4/11/2024).

    Di Kota Sibuhuan, ibukota Kabupaten Palas sendiri misalnya, ada dua SPBU, yakni SPBU Nomor 14227309 dan SPBU Nomor 14227349. Di dua SPBU itu, hampir setiap hari BBM langka.

    "Setiap siang hari, pasti sudah terpasang plank pengumuman bahwa "SOLAR HABIS" atau "PERTALITE HABIS". BBM baru tersedia dijual pada malam hari. Dan, pada malam seperti itu, yang antri membeli BBM adalah mobil pickup yang membawa jirigen," jelas Abyadi Siregar.

    Salah seorang warga Sibuhuan, Ahmad Rizki Hasibuan, membenarkan bahwa yang antri membeli BBM di SPBU setiap malam adalah mobil-mobil pickup yang membawa banyak jirigen untuk diisi BBM. "Sudah delapan bulan kondisi seperti ini kami rasakan," kata Rizki.

    Dalam situasi seperti ini, akhirnya masyarakat terpaksa membeli BBM secara ketengan di pinggir jalan. "Harga minyak ketengan ini sangat mahal. Mulai dari Rp 13.000/liter hingga Rp 15.000 per liter. Harga ini tentu sangat terlalu mahal bagi kami masyarakat," kata Rizki.

    Abyadi Siregar yang merupakan mantan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut dua periode itu menduga, kelangkaan BBM di SPBU di Kabupaten Palas tersebut, terjadi akibat permainan curang. Dan, Abyadi curiga permainan itu juga melibatkan oknum-oknum di Pertamina Regional-1.

    "Kalau tidak melibatkan oknum-oknum Pertamina Regional-1, mana mungkin kondisi seperti itu terjadi hampir 8 bulan. Masa sih tidak ada monitoring pengawasan?," tegas Abyadi. (Red)

    Karena itu, Abyadi Siregar berharap agar kasus kelangkaan BBM ini segera menjadi perhatian Dirut Pertamina. Sebab, dampaknya telah meresahkan masyarakat.

    "Saya menduga, kasus seperti ini juga terjadi di beberapa Kabupaten kota di Sumut. Karena pengisian BBM ke jirigen-jirigen dalam jumlah banyak, juga sering terlihat di kawasan Kabukatem Tapanuli Utara (Taput)," kata Abyadi.(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Iman Irdian - Chairil Mukmin Resmi di Lantik Wako Dan Wawako T. Tinggi
SD IT Darul Fikri Salurkan Donasi Palestina di Kegiatan Roadshow Dongeng Nasional
Sumut Inflasi Sebesar 1,78 Persen Januari 2025
Polres Toba Selidiki Penyebab 9 Rumah Warga Parsoburan Dilalap Si Jago Merah
'Life’s Better When You Move’, UNIQLO Memperkenalkan Ibnu Jamil Serta Enzy Storia Sebagai Muses Sport Utility Wear UNIQLO Indonesia
Bimbingan Teknis SAKIP Kabupaten Solok dalam rangka Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah
komentar
beritaTerbaru