BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN “BENCANA KEBIJAKAN”
BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN &ldquoBENCANA KEBIJAKAN&rdquo
kota
Baca Juga:
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi SIK, MM, MH didampingi Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam dan Kasie Humas Polres Asahan, IPTU Anwar Sanusi menggelar rilies press di lapangan tengah Mapolres Asahan, Rabu (23/10/2024).
Kapolres Asahan mengungkapan kasus tindak pidana kekerasan terhadap anak yang terjadi pada hari Senin tanggal 14 Oktober 2014, sekitar pukul 14.30 Wib di Kos-kosan Nadia, Kisaran, Kabupaten Asahan.
Menurut Kapolres Asahan, bahwa dalam kesempatan kali ini perlu disampaikan terkait maraknya isu yang beredar di media sosial ataupun YouTube, berkaitan dengan geng motor yang melakukan kekerasan, bersama ini disampaikan jika isu tersebut tidak sepenuhnya benar, berdasarkan
fakta yang sudah diambil oleh tim di lapangan, sebenarnya terjadi adalah murni tindakan kekerasan terhadap anak.
"Pelakunya yang berinisial "FMS" pelajar atau SMAN 1 Kisaran dengan temannya atas nama inisial "AZR" pelajar di SMAN 4 Kisaran menjemput korban yang bernama Muhammad Hilal Abrar di kos-kosannya, dan korban juga berstatus pelajar di MAN Kisaran, dan setelah korban sampai saudara FMS dan ADR melakukan kekerasan terhadap korban dengan kayu beroti, sehingga korban mengalami luka lecet di bagian pelipis alis dan pipi bengkak, serta luka lecet di kening dekat rambut, dan korban dirawat di rumah sakit selama 4 hari," Ungkapnya.
Sementara satu pelaku lagi yaitu saudara GS juga melakukan pemukulan, tapi saat ini kami belum dapat menjelaskan karena pelaku GS
belum menyerahkan diri. dan untuk pasal yang dikenakan kepada tersangka kepada tiga pelaku adalah pasal 80 ayat 2 undang-undang RI nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak 100 juta rupiah.
Dan untuk barang-bukti Polisi mengamankan satu batang kayu beroti berukuran 2 X 4 inci, dengan panjang ukuran 1 meter, dan 1 unit Sepeda Motor Honda Vario warna hitam yang digunakan oleh juga pelaku untuk membonceng si korban.
Sementara untuk Kasus kedua berkaitan dengan hasil dari Operasi Sikat Toba 2024 pada tanggal 3 Oktober sampai dengan 23 Oktober 2014, Polres Asahan mengamankan 10 tersangka dengan 10 kasus, dan Polres Asahan dapat mengungkap 100% target operasi. (tec)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN &ldquoBENCANA KEBIJAKAN&rdquo
kota
Disdukcapil Kota Solok Turut Berpartisipasi Dalam Kegiatan Korpri Peduli Bencana
Kota
19 Pegawai DPKUKM Kota Solok Terdampak Banjir Diberikan Bantuan Sembako
kota
Pra/Muscab keX IBI Cabang Kabupaten Solok Sekaligus Ajang Kumpulkan Donasi untuk Korban Bencana di Kabupaten Solok
kota
Ketua TPPKK Kabupaten Solok Dampingi Ketua TPPKK Kota Sawahlunto Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir
kota
Wabup Solok H. Candra Imbau Masyarakat Waspada Link Phishing di Tengah Bencana
kota
PT Hitay Daya Energy Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Kabupaten Solok
kota
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Bantu Pemerintah Kabupaten Solok dana sebesar Rp500 juta.
kota
Evaluasi Penanganan Bencana Hidrometeorologi, Sekda Medison Tekankan Laporan Data dan Percepatan Pembersihan Pasca Bencana
kota
Polda Sumut Pastikan Kelancaran Distribusi Bantuan, Polri Siap Berkolaborasi dengan Semua Pihak
kota