Selasa, 21 Mei 2024 WIB

Pemberdayaan Ekonomi dan Konservasi Lingkungan: Tanggung Jawab PT Agincourt Resources dalam Konsep ESG

Amru Lubis - Selasa, 30 April 2024 08:19 WIB
Pemberdayaan Ekonomi dan Konservasi Lingkungan: Tanggung Jawab PT Agincourt Resources dalam Konsep ESG
Tapsel | Sumut24.co

Dalam era kesadaran lingkungan dan sosial, konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) telah menjadi tolak ukur keberlanjutan bagi perusahaan. Tidak lagi sekadar wacana kosong, ESG mewajibkan entitas bisnis untuk bertindak bertanggung jawab terhadap lingkungan, menjaga hak asasi manusia, serta memberdayakan masyarakat sekitar.

PT Agincourt Resources (AR) merupakan salah satu pelaku utama yang berkomitmen kuat dalam mewujudkan visi keberlanjutan ini. Dengan berbagai program dan inisiatif, PT AR merangkul enam aspirasi mulia yang mengarah pada peningkatan kualitas lingkungan dan sosial di wilayahnya.

Komitmen PT AR untuk mendukung kelestarian lingkungan dimana Agincourt Resources mengambil enam aspirasi yang difokuskan pada target 2030, yaitu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sampai 30% pada 2030, manajemen energi yakni 50% bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas, serta kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

Wira Dharma Putra, Deputy General Manager Operasi PT AR, dengan penuh semangat menyatakan bahwa ESG bukan sekadar komitmen, melainkan filosofi hidup bagi perusahaan. Mereka telah mengambil langkah nyata dengan membentuk tim terpadu yang melibatkan semua pihak terkait, dari pemerintah hingga masyarakat, guna memastikan implementasi ESG yang transparan dan berkesinambungan.

"Aspek ESG atau lingkungan, sosial, dan tata kelola sudah merupakan komitmen kita (PTAR) dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs)," tegas Wira.

ESG bukan hanya tentang moralitas, tapi juga tentang kecerdasan bisnis. Para investor kini lebih tertarik pada perusahaan yang menerapkan ESG karena hal itu tidak hanya mencerminkan tanggung jawab sosial, tapi juga menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik.

Namun, tantangan masih ada. Di Indonesia, masih sedikit perusahaan yang benar-benar menerapkan ESG karena belum adanya aturan yang mengikat dari pemerintah. Namun, PT AR telah membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar kewajiban, melainkan juga peluang untuk berinovasi dan meningkatkan daya saing bisnis.

# PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT LINGKAR TAMBANG DAN PENERAPAN KONSEP ESG PT AR

Salah satu contoh nyata dari komitmen PT AR adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar tambang mereka. Melalui konsep Asset Based Community Development (ABCD), PT AR tidak hanya memberikan bantuan, melainkan juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan.

Hal ini kembali dibuktikan oleh PT AR, dimana pada tahun 2023, PT AR menginvestasikan sebesar USD 2,1 juta untuk Pengembangan dan Pemberdayaan masyarakat yang memberikan manfaat kepada 18.367 individu melalui berbagai program dan inisiatif.

Seperti contohnya, dibentuknya Kelompok Tani Permata Hijau bidang pengolahan dan budi daya benih padi yang sudah didirikan semenjak tahun 2016.

Kisah sukses Kelompok Tani Permata Hijau adalah bukti nyata dari dampak positif program PT AR. Dengan dukungan penuh dari perusahaan, masyarakat lokal telah berhasil meningkatkan keterampilan dan pendapatan mereka, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

"Kita support mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari pendirian kelompok, pencatatan di badan hukum, kemudian capacity building dan pelatihan penangkaran benih padi," ujar Abidin staf PT AR.

"Kita juga membantu dari sisi sarana dan prasarana, misalnya penggilingan padi,gudang, kemudian ada mesin blower," lanjutnya.

Siregar salah satu masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Permata Hijau tersebut program dan inisiatif yang dilakukan PT AR langsung kepada masyarakat sangat membantu dari sisi peningkatan skill.

"Kami jadi mengetahui, bagaimana tata cara mengelola dan pembibitan benih padi, karena diberikan ahli pendamping juga," ujarnya.

Namun hal ini tidak serta merta langsung diberikan, pihak PT AR juga mendatangkan ahli penangkar benih padi dari Padangsidimpuan yang akan mendampingi para Kelompok Tani.

Dalam implementasinya, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Perusahaan berbasis Asset Based Community Development (ABCD). ABCD menekankan pentingnya untuk melakukan identifikasi, memanfaatkan, dan menetapkan kepemilikan aset oleh masyarakat. PTAR memahami bahwa aset dan potensi dukungan masyarakat menjadi penentu keberhasilan dan keberlanjutan program pengembangan masyarakat.

Upaya pengembangan masyarakat yang dijalankan Perusahaan diprioritaskan di 15 desa yang berdekatan dengan area Tambang Emas Martabe yang diklasifikasikan sebagai Desa yang Terdampak Langsung (Directly Affected Villages/DAV). PTAR juga melaksanakan program ke wilayah yang lebih luas dalam Kecamatan Batangtoru dan MuaraBatangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, bahkanSumatraUtara.

Integritas lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) telah menjadi kunci dalam membentuk identitas bisnis modern (Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja ESG yang Berkelanjutan : Hal 132).

Perusahaan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasionalnya tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat, tetapi juga menikmati berbagai manfaat bisnis.zal

Baca Juga:


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kapolres Padangsidimpuan turun langsung Pantau Pengamanan Perayaan Paskah di Padangsidimpuan
Tarif Listrik PLN April-Juni 2024 Tidak Naik
Bupati Asahan Sampaikan 10 Program Prioritasp pada Pembukaan Pra Musrenbang Zona Pantai Timur
komentar
beritaTerbaru