Kamis, 04 Desember 2025

Woww, Utang Pemerintahan Jokowi -Amin Tembus Rp8.253,09 Triliun,

Administrator - Selasa, 27 Februari 2024 22:39 WIB
Woww, Utang Pemerintahan Jokowi -Amin Tembus Rp8.253,09 Triliun,
Istinewa



JAKARTA I Sumut24.co

Baca Juga:
Posisi utang pemerintah tercatat mencapai Rp8.253,09 triliun per Januari 2024. Jumlah utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu setara 38,75% produk domestik bruto dan tertinggi sepanjang massa.

Posisi utang pemerintah pada Januari 2024 tersebut meningkat jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.114,69 triliun atau dengan rasio 38,56% terhadap PDB.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa rasio utang yang cenderung tinggi pada Januari 2024 sering dengan belanja pemerintah yang relatif besar, misalnya pada pos belanja bansos.


Di sisi lain, pertumbuhan penerimaan negara sekencang tahun lalu. Akibatnya, belanja ditutupi dengan pinjamam sehingga rasio utang makin mendaki pada awal tahun ini.


"Saya kira memang upaya untuk menurunkan rasio utang di tahun ini akan cukup menantang mengingat kebutuhan untuk pendanaan berbagai program pemerintah relatif besar mengingat berbagai program seperti bantuan sosial itu dialokasikan lebih tinggi," katanya, Selasa (27/2/2024).

Dia menjelaskan, dengan perkiraan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,9% tahun ini, penerimaan pajak juga akan cenderung melambat sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB berpotensi meningkat.


"Saya kira memang kondisi atau rasio utang terhadap PDB berpeluang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi di tahun lalu," jelasnya.

Yusuf menyampaikan, terkait pengelolaan utang, pemerintah perlu mengantisipasi situasi suku bunga global yang tetap tinggi, terutama di negara maju, untuk menurunkan laju inflasi.

Dengan kondisi ini, maka Bank Indonesia juga akan mempertahankan suku bunga acuan pada level yang tetap tinggi hingga ada penyesuaian suku bunga acuan oleh bank sentral negara-negara maju.


Hal ini kata dia akan mempengaruhi target imbal hasil yang ingin dicapai pemerintah, yang kemudian akan berdampak juga pada cost of fund yang relatif masih mahal.

Oleh karena itu, ongkos pembiayaan yang tinggi perlu disinergikan dengan target rasio utang dalam kebijakan fiskal jangka menengah hingga panjang.

"Saya kira pemerintah tetap perlu menetapkan target penurunan rasio utang untuk memastikan kesehatan fiskal terjaga, terutama dalam jangka panjang," jelas Yusuf.red

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hari Guru Nasional 2025, Bupati Asahan Tegaskan Guru sebagai Pondasi Generasi Emas
Gubsu Dorong ASN Pemprov Sumut Menjadi Investor Pasar Modal
Polemik Empat Ratus Juta Berujung Damai di Polres Padangsidimpuan, AKBP Wira Prayatna Berikan Sentuhan sisi Musyawarah dan Kemanusiaan
Pemilik Hotel Mega Kasim Buat Perjanjian 15 Desember 2025 Pelunasan Hutang Di Polres Padangsidimpuan
Indonesia Tegaskan Komitmen Perdagangan Adil di KTT APEC 2025
Panduan Memahami Indeks Saham Indonesia
komentar
beritaTerbaru