Rabu, 08 Oktober 2025

Rakornas PKBSI Mendukung Indonesia Visit 2045

Administrator - Minggu, 10 November 2019 02:03 WIB
Rakornas PKBSI Mendukung Indonesia Visit 2045

MEDAN I SUMUT24.CO Penyempurnaan berbagai program menjadi fokus pembahasan dalam rapat koordinasi (Rakornas) Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) yang digelar di Safari Lagoi, Bintan, 29 Oktober sampai dengan 2 November 2019.

Baca Juga:

Kegiatan itu sendiri diikuti sedikitnya 50 lembaga konservasi satwa baik pengelola kebun binatang dan safari se-Indonesia dengan jumlah peserta sekitar 120 orang.

Ketua Umum PKBSI, DR H Rahmat Shah mengatakan, Rakornas ini menjadi ajang silaturahmi, berbagi pengalaman yang baik sehingga kedepannya  terjaga kelestarian satwa, kebun binatang dan safari menjadi konservasi benteng terakhir satwa endemik Indonesia.

PKBSI juga menggelar pelatihan “bird husbandry in captivity” kepada anggotanya dengan menghadirkan instruktur ahli bertaraf international. Diikuti study banding ke Singapore Zoo sebagai lembaga konservasi terbaik di Asia Tenggara.

Rahmat Shah turut mengapresiasi pelaksanaan rakornas di Safari Lagoi tersebut. Para peserta dapat melihat binatang yang terbilang lengkap dan baru di kawasan konservasi satwa satu-satunya di Provinsi Kepulauan Riau.

Rahmat Shah yang didampingi Sekjen PKBSI, Tony Sumampau menambahkan, dalam kesempatan ini PKBSI mendeklarasikan kesepakatan, dimana semua anggota diharapkan menyukseskan apa yang menjadi program Presiden Joko Widodo.

“Yang menegaskan harus memangkas birokrasi dalam pengurusan perizinan dan pengelolaan lembaga safari hingga pemindahan satwa atau tukar menukarsatwa diharapkan berjalan mulus,” katanya.

Janji itu disampaikan Presiden Jokowi saatmenerima jajaran Dewan Pengurus PKBSI, lima tahun lalu. kesempatan itu, para anggota PKBSI mengeluhkan proses perijinan masih menjadi kendala utama.

Tidak terdapat standar yang pasti. Baik menyangkut biaya dan tata waktu. Padahal, Lembaga Konservasi bersifat multi fungsi. Ada peran konservasi, edukasi, riset hingga rekreasi berbasis kehati.

PKBSI juga menyayangkan kinerja Lembaga Konservasi pelat merah alias milik pemerintah serta kian langkanya keberadaan burung kicau di habitat alaminya.

Respon Presiden pun di luar dugaan. Secara spontan dan eksplisit Presiden langsung menyampaikan komitmennya. Bahwa, setiap tahun akan membantu Lembaga Konservasi pelat merah untuk meningkatkan sarana prasarana serta mutu dan profesionalimenya pengelolaannya.

PKBSI diminta membantu meredesign Lembaga Konservsi pelat merah. Menindaklanjutinya, Rakornas tersebut menghasilkan nawabhakti sebagai bentuk pengabdian PKBSI dalam mewujudkan lembaga konservasi yang kuat dan mandiri untuk mendukung pemerintah Indonesia Visit 2045. (R03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Bupati Solok Kunjungi Dapur SPPG Batang Barus Arosuka
Menunggu Parade Militer Korea Utara
Pastikan Pelayanan Hukum Berjalan Baik, Kajati Sumatera Utara Kunjungi Kejaksaan Negeri Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Induk Hingga Kabupaten Nias Utar
Menuju Sumut Bebas Sampah Terbuka: Pemprov Dorong Sistem Sanitary Landfill di 24 Kabupaten/Kota
Stand Pemkab Asahan Sediakan Pelayanan Publik di PSBD ke-VI Tahun 2025
Apel Gabungan Bulan Oktober 2025 Dipimpin Wakil Bupati Asahan
komentar
beritaTerbaru