
Aparat Penegak Hukum Jadi Saksi Kasus Korupsi Jalan di Sumut
Aparat Penegak Hukum Jadi Saksi Kasus Korupsi Jalan di Sumut
kotaSebuah studi baru saja mendapati, bahwa anak-anak yang cerdas dengan IQ tinggi lebih mungkin untuk hidup lebih lama ketimbang rekan-rekan mereka dengan kecerdasan rata-rata.
Baca Juga:
Pada tahun 1932, sebanyak 2.800 anak usia 10 dan 11 tahun di Aberdeen, Skotlandia, melakukan tes IQ sebagai bagian dari survei nasional.
Baru-baru ini, seorang spesialis kesehatan mental dari Universitas Aberdeen dan seorang psikolog di University of Edinburgh menggunakan data tersebut untuk menganalisa apakah nilai IQ berikaitan dengan panjangnya usia para responden.
Menggunakan catatan publik, peneliti mencari tahu keberadaan para responden. Mereka lantas menelusuri 2230 orang peserta (hampir 80 persen) dan melihat apakah pada tahun 1997, pada usia 76, para responden masih hidup, untuk kemudian dikaitkan dengan nilai IQ yang didapat pada masa kanak-kanak tadi.
Studi menemukan, orang dengan nilai IQ yang terbilang tinggi (di atas rata-rata) saat usia 11 tahun cenderung hidup lebih lama sampai usia 75 tahun, ketimbang mereka yang mendapat nilai di bawahnya.
Efek tersebut dinilai lebih signifikan bagi kaum perempuan ketimbang laki-laki, meskipun itu mungkin saja disebabkan karena laki-laki pada masa itu ditugaskan untuk Perang Dunia II.
Ini juga berlaku sebaliknya, IQ yang rendah menurunkan kemungkinan seseorang untuk hidup sampai usia 76 tahun. Bahkan, memiliki IQ 30 poin lebih rendah ketimbang rata-rata membuat seseorang hanya memiliki setengah kemungkinan untuk bertahan hidup sampai usia 76 tahun.
Namun, alasan mengapa IQ yang lebih tinggi dapat membantu Anda hidup lebih lama masih belum diketahui dengan pasti. Seperti pendapat Scientific American, tes IQ bukanlah ukuran mutlak untuk menentukan kecerdasan asli seseorang.
Beberapa penelitian juga pernah menunjukkan bahwa hasil tes IQ dapat dibentuk oleh faktor-faktor sosial dan ekonomi. Ada kemungkinan bahwa IQ yang lebih tinggi mencerminkan status sosial yang mengarah pada kesehatan yang lebih baik, seperti gizi anak yang lebih baik.
Selain itu, penelitian ini hanya menguji anak-anak yang lahir pada tahun 1921 dan tinggal di Skotlandia, sehingga mungkin saja bahwa nilai IQ memiliki dampak yang berbeda pada anak-anak yang lahir di tempat dan waktu yang berbeda. Sehingga penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan. (kom)
Aparat Penegak Hukum Jadi Saksi Kasus Korupsi Jalan di Sumut
kotaPerjalanan 12 Jam Kahiyang Ayu ke Paluta, Bobby Nasution Bawa Kabar Gembira di Istana Maimoon
kotaSpesialis Maling Spion Mobil Ditangkap Ini Lokasi Aksinya
kotaNobar Film, Ngobrol Koperasi Cara Unik Rayakan Harkopnas di Medan
kotasumut24.co MEDAN, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., memaparkan sejumlah keberhasilan dan pres
kotasumut24.co TAKENGON, Dalam rangka memastikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan proyek, General Manager PLN Unit
Newssumut24.co MEDAN, PT PLN (Persero) UIP SBU terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memastikan kualitas pembangunan infrastruktur ke
kotaPresiden Prabowo Gelar Rapat Maraton di Hambalang, Bahas Pertanian, Pertambangan, hingga Investasi Nasional
NewsNaslindo Film The Sun Gazer Jadi Inspirasi Hidup Bersama dan Kebangkitan Koperasi
kotaMedan sumut24.co Gus Irawan Pasaribu lahir di Padangsidimpuan pada 31 Juli 1964. Sebelum dikenal sebagai politisi, ia menghabiskan sebagia
News