RANTAUPRAPAT | SUMUT24.co
Kadis Kesehatan Labuhanbatu, Tinur Bulan Harahap SKM terkesan “Menlah Mencleh” menjawab pertanyaan awak media sewaktu dikonfirmasi, Kamis (29/11) lalu seputar kegiatan Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) sebesar Rp61 milyar lebih bersumber APBD dan APBNÂ TA 2017.
Tinur mengatakan, kegiatan kerja untuk TA Anggaran 2017, semua sudah terealisasi baik itu sumber dana APBD dan APBN tidak ada masalah.
Tinur saat ditanyakan tentang ketidak jelasan pemulangan Alkes yang terjadi beberapa bulan lalu membenarkan jika barang Alkes yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan sehingga diambil kembali oleh pemilik, Tinur tanpa ada kejelasan tidak melanjutkan penjelasanya.
Begitu pula saat ditanya soal pengadaan Alkes 2017 di Dinkes Labuhanbatu yang sudah selesai pertanggung jawabannya dibuat, lalu bagaimana pertanggung jawaban barang yang sudah dibeli salah kembali kan ada kelanjutan ceritanya, lagi-lagi tinur tak bisa menjawabnya.
Ironisnya, Tinur Bulan selaku penggunaan Anggaran tidak mengetahui apa saja Alkes yang di belanjakan dan berapa pagu Anggaran alkes tahun 2017, tinur bulan tak bisa menjabarkannya secara terperinci.
“Saya lupa karena banyaknya Alkes, hanya saja sistim penggunaan anggaran belanjanya E Katalog, kita nggak bisa main-main,” ucapnya.
Saat dingatkan kembali pengadaan Alkes diantaranya, tabung alat perlengkapan ibu dan anak alat perkakas kesehatan lemari, pengadaan air bersih, pengadaan obat, pengadaan zat kimia serta tongak kain pel pembersih lantai, sapu sampai terkecil lainnya, Tinur tampak tersentak kaget.
“Kalau itu pak yang dibelanjakan semuanya sudah terealisasi ke semua Puskesmas berdasarkan standard kebutuhannya, untuk lebih jelasnya tanyakan kepada DH Manurung PPTK saat itu dan Solihin sebagai PPK serta Suroso sebagai PPBJ dan Lomo selaku penerima barang Dinkes TA 2017,” ucap Tinur menjawab kepada wartawan.
Saya jelaskan, sambung Tinur, untuk diketahui bersama, saya menjadi pimpinan di Dinas Kesehatan pada pertengahan bulan Oktober tahun 2017.
“Sebelum saya menjabat Kadis Kesehatan, Plt Dinkes Hasnul selama enam bulan, sedangkan laporan kerja Hasnul selama menjabat 6 bulan tidak ada dilaporkannya kepada saya secara kedinasan sampai dimana sudah proses perjalanan Anggaran kegiatan. Tapi secara sim sudah ada dilaporkan pak Hasnul,” papar Tinur.
Untuk Anggaran Dinkes TA 2018 ini, Tinur Bulan merangkab jabatan selain Kadis, Tinur juga menjabat PPK (Pejabat Pelaksana Kegiatan) dan Tinur mengangkat perangkat kerja yang membantu kegiatannya untuk PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), Tami dan PPBJ (Pejabat Penerima Barang Jasa), Lamhot serta Aripin Batubara Kabid Kepegawaian Dinkes rangkap kerja jadi PPTK Yankes membidangi kinerja Kabid Yankes JKN dan BOK.
Ketiga perangkat kerja Tinur Bulan dalam melakukan aktivitas kerja TA 2018 yang dihunjuk atas dasar bekerja melalui nota Dinas Kesehatan yang dikeluarkan Kadiskes sebagai bentuk pertanggung jawabannya, tiga orang yang membantu Tinur dalam proses kerja bukan ahli di bidangnya dan tugas pokok serta fungsi (tufoksi) dalam pelaksanaan kerjanya.
Belum lagi, Tinur Bulan saat ini sedang mengikuti pendidikan diluar kota, sehingga kuat dugaan disinyalir proses kerja kegiatan bakal terkendala.
Dari amatan dan pantauan wartawan, dalam satu bulan, Tinur diduga tidak masuk kantor satu minggu, bahkan pernah dalam sebulan hanya tiga kali saja masuk kantor.
Sehingga dua jabatan Tinur yakni Pengguna Anggaran dan PPK disinyslir diragukan kualitasnya, sehingga akan berdampak pada terbengkalainya tufoksi Tinur yang rangkab jabatan.
Tidak hanya itu, kegiatan anggaran belanja Dinkes Labuhanbatu sesuai penggunaan kegiatan anggaran belanja berdasarkan RUP (Rencana Umum Pengadaan) tahun 2017 dan Tahun 2018 telah terjadi persamaan. Begitu pula untuk Alkes di Dinkes. Sehingga disinyalir telah terjadi over leaving (tumpang tindih) anggaran kegiatan karna sama bentuk pengadaan alkes dan lainnya.
Sedangkan untuk kegiatan perjalan Dinas dalam dan luar daerah serta rapat Dinas dalam dan luar daerah dananya mencapai Rp4 milyar, Tinur yang ditanya wartawan menguturkan, dana tersebut sangat sedikit bahkan kurang dan tidak cukup.
Menjawab pertanyaan itu, Tinur mengatajan, sekali berangkat perjalanan Dinas dalam dan luar daerah untuk sekali pergi melakukan kegiatan kerja bisa mencapai empat sampai lima orang dan apabila tidak diundang, staf yang dihunjuk tidak akan datang. Dan bukan tidak sering Tinur selaku Kadis menomboki paket anggaran pribadi karna anggaran perjalan Dinas tak mencukupi, ujar Tinur.
Sewaktu ditanyakan kembali mengapa Tinur selaku Kadiskes tidak melakukan komprontir atas dugaan penyelewengan anggaran Dinkes Tahun 2017 yang telah diterbitkan berapa media. Akan tetapi, mirisnya lagi, Tinur Bulan tidak pernah memberikan penjelasan kepada mahasiswa terkait demonstrasi orasi kepada Dinas Kesehatan terkait penyalah gunaan anggaran.
Dijawab Tinur, demontrasi orasi yang dilakukan mahasiswa di Dinkes adalah ciri-ciri dan perilaku orang yang tidak bertanggung jawab dan mengatas namakan mahasiswa hanya satu mahasiswa, selebihnya tidak, hanya orang bayaran. Sehingga hanya merusak reputasi kerjanya sebagai Kadis Kesehatan.
Tinur menilai, mahasiswa silahkan melakukan demonstrasi, tapi sebelumnya harus melayangkan surat ke Dinkes, jangan main hantam kromo dan kapan mahasiswa jika melakukan orasi aksi demo melayangkan surat secara aturan ke Dinkes. Boleh nanti pulang bapak chek buku tamu didepan ruangan saya pasti tak ada nama mereka yang mengatasnamakan mahasiswa.
“Secara kedinasan pun surat tak ada masuk atas nama mahasiswa. Masih untung saja mahasiswa yang melakukan demon di Dinkes tidak saya tuntut dengan dalih pengrusakan aset negara, karna saya ada video saat mereka melakukan orasi,” jelas Tinur kepada wartawan.
Saat Tinur selaku Kadiskes kembali ditanya wartawan terkait pengguna anggaran agar melakukan komprontir terkait pemberitaan dibeberapa media harian yang mengatakan bahwasanya, Tinur Bulan telah melakukan penyalah gunaan anggaran Dinkes tahun 2017 sebesar Rp61 ,9 milyar lebih, Tinur yang dengan sontak dengan nada agak keras mengatakan, anggaran tahun 2017 Dinkes Labuhanbatu tidak ada masalah itu dibuktikan dengan kami telah selesai diperiksa oleh BPK Sumut dan selesai juga pemeriksaan secara APIP dari Inspektorat telah lulus pemeriksaan bahkan dari Kejari Labuhanbatu sudah pernah diperiksa, tak ada masalah, ungkap Tinur.
“Untuk bapak-bapak insan pers perlu diketahui secara kedinasan mohon untuk dicermati, Tinur Bulan tidak akan pernah menanggapi konfirmasi melalui seluler, SMS dan WhatsApp. Kalau datang kekantor akan saya layani dan diberi penjelasan,” beber Tinur sambil mengakhiri karna ada kegiatan dinas di luar.(MSN)
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News