Jumat, 17 Oktober 2025

KP Gelatik Tangkap 10 Ton Bawang Merah Ilegal

Administrator - Rabu, 22 Juni 2016 09:41 WIB
KP Gelatik Tangkap 10 Ton  Bawang Merah Ilegal

LANGSA | SUMUT24 Sebanyak 10 ton bawang merah ilegal asal Malaysia yang diangkut menggunakan kapal kayu KM.TRI SAKTI Gt-13 no 12/QQD, kembali diamankan oleh tim Baharkam Mabes Polri yakni KP Gelatik – 5016 dan Sat Pol Air Polres Langsa, Kamis (15/6), sekitar pukul 11.00 WIB, di perairan Aceh Tamiang.

Baca Juga:

Kapolres Langsa, AKBP H. Iskandar ZA, SIK Senin, (20/6), kepada wartawan di Pelabuhan Kuala Langsa, menjelaskan, penangkapan bawang merah ilegal tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat, atas informasi Masyarakat, tim gabungan melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil mengamankan satu unit kapal yang membawa 10 ton bawang merah.

Selain menangkap kapal beserta bawang merah ilegal, petugas juga mengamankan satu orang nahkoda yakni R (38) serta dua orang ABK AR (34) dan A (34), ketiganya merupakan warga Kecamatan Seuruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

“Setelah kita tangkap, kapal beserta bawang merah ilegal dan tiga orang tersangka, pada hari itu juga kita bawa ke Pelabuhan Kuala Langsa, dan tiba di pelabuhan sekira pukul 17.00 WIB,” kata Kapolres.

Kapal yang berasal dari Seuruway itu, menurut Kapolres, sering membeli bawang merah jenis bombay secara ilegal dari negara luar, lalu dibawa ke Aceh untuk di pasarkan.

“Bawang merah ilegal beserta barang bukti lainnya, akan kita proses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.(Han)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Rico Waas Sambut Kunjungan Kapolrestabes Medan, Bersinergi Atasi Permasalahan Kota
Rico Waas Dukung Anak Muda Angkat Budaya Lokal Lewat Jong Batak’s Arts Festival
Ungkapan Rasa Syukur dan Bangga, Rico Waas Disematkan Ulos Jemaat HKBP Resort Maranatha
Rico Waas Harap Jurnalis Perempuan Sajikan Pemberitaan Kritis dan Valid
Lion Executive Lounge dan KTV Antisipasi Masuknya Narkoba Dengan Pemeriksa Pengunjung
Toppis Diminati Masyarakat: Stok Cepat Habis, Harga di Pasaran Menurun
komentar
beritaTerbaru