Agar Perairan Kondusif, Nelayan Dijadikan Mitra Strategis Satpolairud Tanjungbalai
sumut24.co TANJUNGBALAI, Guna memperkuat hubungan timbal balik dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban antara Polisi dengan masyarak
News
MEDAN|SUMUT24
Baca Juga:
Dalam rangka menyatukan persepsi, dan sebagi bentuk kesungguhan Polri dalam mengakomodir keinginan masyarakat Sumatera Utara, Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel bertemu dengan Ketua BKM Mesjid Agung, Ustad Azwir Ibnu Azis, Senin (31/10), di Mesjid Agung Medan.
“Kedatangan Kapoldasu ini masih berkaitan dengan aksi massa yang digelar pada tangal Jumat (28/10) lalu,” ujar Ustad Aswir, saat dikonfirmasi SUMUT24, soal ikhwal kedatangan Kapodlasu itu.
Saat menggelar aksi demo untuk mendesak Polri segera melakukan tindakan tegas terhadap penghina Al Quran itu, lanjutnya, massa tidak berhasil bertemu dengan Kapoldasu. Dikarenakan, disaat bersamaan ternyata Kapoldasu sedang berada di Tanjung Balai.
“Dir Intel Poldasu saat saya hubungi membenarkan kalau Kapoldasu saat itu sedang berada di Tanung Balai. Kemudian, kita tentukan waktu kapan bisa bertemu dengan Kapoldasu. Dan hari ini, Senin (31/10) waktu yang ditentukan itu,” terangnya.
Saat bertemu dengan Kapoldasu di Mesjid Agung tadi, lanjutnya, Kapoldasu menerima maklumat dari aliansi massa. Dan salah satu isi maklumat itu meneyatakan, bahwa seandainya polisi masih tetap tidak melakukan sesuatu kepada Ahok, kiita akan jihad.
“Kapoldasu berjanji, malam ini, Senin (31/10) langsung segera berangkat ke Jakarta membawa maklumat itu untuk diberikan kepada Kapolri,” sebuntya.
Menurut Ustad Azwir Ibnu Azis, maklumat tersebut diberikan karena selama ini Polri sepertinya mengulur-ulur waktu. Ditanya, seperti apa bentuk jihad yang akan dilakukan, menurut Ustad Azwir, jihad yang akan dilakukan itu, tentunya sesuai dengan porsi yang bisa dilakukan.
“Artinya, kita melakukan presser terus. Sehingga Polri serius menangani kasus ini,” tegasnya.
Kendati demikian, Ustad Azwir tetap menghimbau, agar massa yang melakukan aksi, tetap menghindari aksi-aksi yang bersifat anarkis.
“Kita menghimbau kepada orang-orang yang melakukan aksi demo, harus tetap berpegang kepada prinsip agama kita. Saya ini orang orang Hizbt Tahrir, jadi landasan kita adalah halal dan haram. Kalau sampai menutup jalan saja, menurut hitungan kita haram hukumnya. Jadi kita tidak usah sampai begitu. Kita tetap menghimbau jangan ada anarkis. Karena nanti efek sampingnya tetap kepada agama Islam. Itu yang harus kita jaga,” ujarnya.
Aksi Ormas 4 November Berjalan Aman
Kepolisian Daerah Sumatera Utara menegaskan pihaknya tidak melakukan Siaga Satu pada unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan Organisasi Masyarakat (ormas) Islam pada 4 November 2016 menbdatang, terkait protes pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang dituduh melakukan penistaan terhadap agama Islam.
“Tidak ada status siaga satu di Polda Sumut pada 4 November. Walau pun akan ada unjuk rasa besar-besaran,” ujar Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Rina Sari Ginting yang ditemui wartawan, Senin (31/10)
Dia mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari sejumlah ormas yang akan mengadakan unjuk rasa. Namun karena tanggal 4 November adalah hari kerja, pihaknya tidak melakukan penjagaan berlebihan.
“Polda Sumut akan mengamankan dan melayani agar unjuk rasa berjalan aman dan tertib,” katanya.
Rina membantah informasi adanya ancaman massa yang akan memblokade jalan menuju bandara Kualanamu. Katanya hingga kini tidak ada pemeritahuan mengenai hal itu.
Dalam hal ini Poldasu juga telah menghimbau Ormas-ormas Islam agar tidak berbuat anarkis, saat melakukan aksi unjuk rasa, agar dapat berjalan damai dan tidak mengganggu ketertiban dan merugikan masyarakat yang lainnya.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyatakan, sepakat kasus dugaan penistaan agama itu diproses sesuai hukum.
“Kita semua berharap kasus ini bisa diselesaikan sesuai hukum di Jakarta. Saya harus menerima aspirasi saudara-saudara dan menyampaikannya,” kata Rycko dari mimbar Masjid Agung, Jalan P Diponegoro, Medan, Jumat kemarin.
Dia mengapresiasi masyarakat Sumut yang dengan damai menyampaikan aspirasi terkait kasus Ahok. “Kemarin saat tabligh akbar di Langkat juga kita juga bahas persoalan ini,” jelas Kapolda.
Menurutnya, kasus dugaan penistaan agama itu bukanlah hanya di tingkat nasional. Isu itu sudah menjadi pembicaraan internasional.
Dia mengatakan unjuk rasa yang dilakukan berkaitan dengan protes terhadap pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang dituduh melakukan penistaan terhadap agama Islam.
Beberapa hari sebelumnya, ribuan umat muslim melakukan demo di Masjid Agung dan diterima oleh Kapolda Sumut. Setelah puas berorasi, massa kembali berdemo ke Polda Sumut. (W01/W08)
sumut24.co TANJUNGBALAI, Guna memperkuat hubungan timbal balik dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban antara Polisi dengan masyarak
News
ASN PPPK Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Lhokseumawe laksanakan Maulid Nabi sebagai rasa syukur.
kota
Pesona Wisata BUMDes Pudun Jae Jadi Sorotan di Jumbara PMI Padangsidimpuan Karya Desa yang Bikin Semua Terkagum
kota
Plt PMI Padangsidimpuan Novan Efendy Siregar Tunjukkan Bukti Nyata Raih Prestasi Tingkat Sumut dan Jadi Tuan Rumah Perdana Jumbara TABAGSEL
kota
JUMBARA Perdana Resmi di buka Langsung Walikota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe Apresiasi kepada Plt Ketua PMI Novan Efendy Siregar
kota
Bupati Putra Mahkota Tanam Cabai Merah Bersama PKK Padang Lawas, Dorong Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Petani Lokal
kota
Bupati Putra Mahkota 20 Peserta Jumbara PMR Palas ke Padangsidimpuan Momen Pembinaan Generasi Muda yang Inspiratif
kota
Ini 5 Nama Masuk Bursa Calon Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Periode 2026&ndash2030
kota
Satresnarkoba Polres Padang Lawas Gulung Sindikat Pengedar Sabu, Enam Orang Resmi Jadi Tersangka!
kota
Polres Padangsidimpuan Dorong Kolaborasi Tanggap Ancaman Narkoba, Perkuat Sinergi Lintas Sektor
kota