Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah PT Pertamina
Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah PT Pertamina
kota
Tanahkaro |SUMUT24
Baca Juga:
Tanah Karo kini berduka lagi. Saat ikut demo bersama ratusan pengungsi Erupsi Sunabung, seorang pengungsi bernama Sartono Sembiring (61) tiba-tiba terjatuh dan pingsan usai mempertanyakan penundaan pencairan dana relokasi mandiri. Korban bersama Pengungsi Sinabung dari Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, sebelumnya terlibat aksi dorong-dorongan di kantor Bupati, Selasa (18/10) sekira pukul 11.00 Wib.
Informasi yang dihimpun SUMUT24 di lokasi demo, Korban bersama yang lain sebelumnya sempat bersitegang dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo dan Satpol PP di Kantor Bupati Karo.
Keponakan korban bernama Susanto mengatakan, Sartono mendatangi kantor Bupati Karo tersebut bersama ratusan pengungsi asal desa Guru Kinayan lainnya. Mereka secara bersama-sama memprotes penundaan pencairan dana relokasi padahal berkas pengungsi sudah lengkap.
“Dari sekitar 770 pengungsi baru 4 yang sudah cair. Sementara beberapa lainnya yang sudah lengkap berkasnya belum dicairkan, salah satunya yakni pengungsi atas nama Kurmin Sembiring. Karena itulah maka warga berbondong-bondong mempertanyakan alasannya kepada pihak BPBD,” katanya.
Demo warga memuncak setelah sebelumnya para pengungsi ingin menanyakan uang sewa lahan pertanian yang belum mereka terima dari pemerintah. Sehingga terjadi saling dorong mendorong antara pengungsi dan Satpol PP. Pendemo memaksa ingin menerobos masuk ke dalam kantor Bupati Karo. Akibatnya 1 orang tewas atas nama Sartono Sembiring. Penyebab tewasnya korban tersebut belum diketahui dan masih dalam penyelidikan polisi.
Atas jatuhnya korban jiwa dan belum mendapat jawaban dari pemerintah daerah, kemarahan warga pengungsi semakin memuncak. Mereka menorobos paksa masuk ke ruangan Bupati Karo dan terjadi aksi anarkhis. Meja, pintu dan kursi di ruangan Bupati Karo hancur (rusak) dibalik-balikan pengungsi yang rencananya akan direlokasi tahap II (Mandiri) hingga sekarang belum terealisasi.
Menurut Kepala Desa Gurki Pelin Sembiring, Pemkab Karo harus bertanggungjawab atas jatuhnya korban jiwa. “Selama ini kami sudah menderita, bertahun-tahun tinggal di posko pengungsian. Mana tanggungjawab pemerintah daerah, dana sewa lahan pertanian dan sewa rumah belum dikasih. Mereka harus bertanggungjawab, acara adat korban akan kita buat di kantor Bupati selama 3 hari 3 malam,” tegas Pelin Sembiring.
Untuk itu, dengan adanya aksi demo warga pengungsi Sinabung ini yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH dan para pejabat Dinas Pemkab Karo terkait, belum terkonfirmasi. Hingga berita ini diturunkan, Dansatgas penanganan bencana Erupsi Sinabung Letkol Inf Agustatius Sitepu masih melakukan negoisasi dengan pengungsi. Pantauan wartawan, ratusan para pengungsi korban Sinabung yang terdiri dari kaum Ibu dan Bapak masih histeris di halaman kantor Bupati Karo. Begitu juga jenazah korban tewas yang berada di dalam mobil ambulance masih bertahan di halaman kantor Bupati.
Satuan personil Polres Karo dan anggota TNI masih berjaga-jaga di seputaran kantor Bupati Karo. (Lin)
Kejaksaan Agung Periksa 7 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah PT Pertamina
kota
KPK Diminta Segera Panggil Bobby Nasution Terkait Kasus OTT Topan Ginting
kota
Ketua YHA Ijeck Resmikan Masjid ke 60 di Kabupaten Mandailing Natal
kota
KORSA Nilai Sekda Sumut Profesional Tangani Kebijakan Pangan, Kritik DPRD Dinilai Kurang Proporsional
kota
Hasyim SE Buktikan Politik Humanis Berbagi Bersama Santri dan Anak Panti di HSN
kota
SMAN 1 Medan Unggul Sementara, Turnamen Kapolda Sumut Cup 2025 Semakin Seru Menuju Semifinal
kota
Wujud Kepedulian Polri! Brimob Polda Sumut Antar Jemput Anak Sekolah di Tapanuli Selatan
kota
Tinjau Jalan Provinsi Putus Akibat Longsor, Bupati Simalungun Perintahkan Kadis PUTR Lakukan Perbaikan Sementara
kota
Bupati Simalungun Kunjungi RSUD Tuan Rondahaim Pastikan Pelayanan Prima untuk Masyarakat
kota
Terbongkar di Sidang Kebohongan Mulyono Ternyata Terima Suap Rp1,175 M, Bukan Rp200 Juta
kota