Rabu, 06 Agustus 2025

PEMBURU RENTE & OLIGHARKIE KEKUASAAN

Administrator - Sabtu, 29 Agustus 2020 07:01 WIB
PEMBURU RENTE & OLIGHARKIE KEKUASAAN

Oleh : Syahrir Nasution

Baca Juga:

EARTH PROVIDES ENOUGH to SATISFY MANS NEEDS , BUT NOT EVERY MANS GREED “.

Bumi ini cukup untuk memenuhi Kebutuhan manusia , Namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan sekelompok kecil manusia yang rakus.

Kata kata bijak ini merupakan nukilan dari MAHATMA GHANDHI (Bapak Tauladan India). Akhir akhir ini banyak nya manusia2 “ Serakah / Rakus” (GREEDY) hanya memenuhi hasrat birahi mafsu nya sendiri maupun kelompoknya. Anehnya manusia-manusia itu adalah merupakan para ELITE yang sedang memangku jabatan-jabatan EKSEKUTIF , LEGISLATIF & JUDIKATIF , yang semuanya ini merupakan orang-orang pilihan yang dimuliakan Allah seandainya “ Prilaku Kerakusannya” itu tidak dilakukannya. Biasanya orang yang rakus itu pada umumnya adalah manusia-manusia yang “ Kelaparan”, dalam arti rakyat yang memang sungguh sungguh LAPAR demi menyelamatkan hidup nya dan keluarganya. Rupanya rumus kehidupan hari ini semakin “ Terbalik “, RAKUS nya para Elite tersebut bukannya karena Lapar sesungguhnya akan tetapi lapar yang layaknya tidak “ Manusiawi” lagi. Perasaan berdosa dan berkhianat yang sudah mengkhianati “ Sumpah Jabatan” sudah dianggap sbg hal yg lumrah serta tidak merupakan beban moral lagi. Nurani yang pada dasarnya jujur dan bersih sudah lama tidak lagi “ difungsikan “ di dalam organ tubuh manusia tersebut. Akal Sehat (Common Sense) sengaja “ ditiarapkan “ jika berhadapan dengan kuatnya godaan “ Materi & Kekuasaan “. Apalagi KEJUJURAN berbangsa dan bernegara sudah “ digadaikan bahkan dilacurkan demi mengejar “ Segepok Harta “ dan Kekuasaan duniawi. Kekuasaan yg telah satu selimut dengan Korporasi (OLIGHARKHIE KEKUASAAN), sudah hilang rasa urat “ kemaluannya” menjual dengan murah negerinya sendiri. Penyalahan penggunaan wewenangpun semakin ramai dng segala “ tipu muslihat” apalagi para PEMBURU RENTE” (Rent Seekers) sudah masuk kategori meraja lela yang sampai-sampai Allah pun tidak lagi ditakuti. Bahkan Surga Allah pun sudah “ dibenci “ oleh mereka-mereka penikmat dunia ini. Selama para Pejabat Negara ini menghambakan dan “ mendewakan harta benda serta Kekuasaan , selama itu pula negara ini akan dijadikan “ sapi perah penguasa”. Oleh sebab itu pilihan yg benar kedepan adalah : Gerak Arah Sejarah Nasional Bangsa ini harus “ merobah jalan yang Sesat dan Menyesatkan ini, jika Indonesia ingin diselamatkan menjadi Bangsa dan Negara yang “ Berdaulat Penuh serta punya Harga Diri di mata bangsa-bangsa lain. Negara yang Kuat adalah : Negara yang tegas dalam menjalankan amanah Konstitusi , sehingga keadilan sosial bagi rakyat Indonesia secepat nya dapat terwujud, apa lagi dilakukan oleh pemimpin yang kuat ( Strong Leader) maupun Kepemimpinan yang kuat (Strong Ledaership) . Hal ini kesemuanya hanya bisa berjalan bila pemimpin tersebut di akui secara “ De Jure dan De Facto “ oleh seluruh rakyat. Sebaliknya sebuah Pemerintahan, yang hanya memproteksi / melindungi kepentingan Oligharkhie Bisniss saja, itu tak ubah nya seperti “ Cangkang Sawit”, dan segera “ Ambruk Sendirinya “ oleh Korupsi dan Pembusukan dari dalam Pemerintahan tersebut. Demikian mensetir kata-kata bijak dari Amoss Bronson Alcot , seorang Filsuf ,Guru dan Seorang Pendidik dari Amerika Serikat pada era : 1799 – 1888. Jadi benar kata-kata bijak dari Mahatma Gandhi tsb diatas bila dikaitkan dng adagium Lama / klasik bahwa “ Manusia lebih Buas dari pada BINATANG (Homo Homoni Lupus). Jika Binatang sudah kenyang dia akan tidur , tetapi Manusia jika sudah kenyang dia akan mencari mangsanya lagi, tidak cukup baginya kebutuhan yg disediakan Tuhan di muka bumi ini.

Penulis : Managing Director : PECI – Indonesia

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Kasus Korupsi Pertamina Memanas, Kejagung Sita Mini Cooper hingga Mercedes-Benz Maybach
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Dipromosikan Jadi Wakapolda Sulut
Teguh Santosa Dinilai Figur Ideal Satukan dan Pulihkan Marwah PWI
Dadang Hartanto Diangkat Jadi Kapolda Maluku Usai Dipuji Presiden Prabowo
Letnan Dalimunthe akrab Bincang Dengan Bobby Nasution saat Hadiri 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 di Sumatera Utara
Regenerasi PWI: Saatnya yang Muda Berkarya, yang Tua Jadi Penasihat
komentar
beritaTerbaru