Selasa, 05 Agustus 2025

Bank Indonesia Bantu Pengusaha SPBU Terapkan QRIS

Administrator - Kamis, 12 Maret 2020 15:07 WIB
Bank Indonesia Bantu Pengusaha SPBU Terapkan QRIS

Oleh: Amru Lubis

Baca Juga:

Sosialisasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para pelaku usaha di Kota Medan, khususnya bagi kalangan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), ternyata tak semudah yang sudah diprediksi sebelumnya.

Ternyata ada beberapa kendala yang akan ditemukan bila nantinya para pengusaha SPBU menerapkan penggunaan QRIS dimasing-masing tempat penjualan bahan bakar minyak (BBM).

Meski akan ada kendala atau hambatan, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) siap mengawal dan memberikan kemudahan-kemudahan kepada pengusaha SPBU dalam menerapkan QRIS.

Jaminan kenyamanan serta pembinaan itu disampaikan langsung oleh Kepala KPw BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat didampingi Kepala Group Sistem Pembayaran KPw BI Sumut Andi Wiyana S dan Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelola Uang Rupiah BI KPw Sumut, Budi Raharjo pada acara sosialisai QRIS kepada para pengelola SPBU di Lantai 3, Gedung KPw BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Rabu (11/3/2020).

Usai sosialisasi penggunaan QRIS ini, Bank Indonesia (BI) akan selalu siap kapan saja untuk mengawal dan memberikan kemudahan layanan kepada para pengusaha SPBU bila nantinya menemukan kendala di lapangan. Sehingga target penggunakan QRIS di seluruh SBPU di Sumatera Utara ini bisa terwujud secepatnya.

Dihadapan ratusan pengusaha SPBU yang hadir pada sosialisasi QRIS tersebut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, tujuan penggunaan QRIS untuk mempermudah dan menstandarisasi transaksi non tunai yang menggunakan aplikasi.

Bank Indonesia melihat kini banyak aplikasi produk digital banyak digunakan masyarakat. Nantinya itu akan kita jadikan satu, kedepannya merchant maupun konsumen hanya butuh satu QR code untuk melakukan transaksi, tidak perlu banyak aplikasi pembayaran. QR code ini satu untuk semua.

Wiwiek menjelaskan, dalam menggunakan QRIS, Bank Indonesia memiliki slogan Unggul (Universal, Gampang, Untung dan Langsung). Artinya semua bisa digunakan secara universal sekaligus memberi dampak literasi bagi masyarakat pengguna sistem keuangan.

Penggunaan QRIS juga sangat mudah, tinggal scan, difoto dan masukan nominalnya, maka transaksi sudah selesai. Semuanya akan memiliki keuntungan, baik itu merchant maupun konsumen.

Bagi pemilik merchant, kata Wiwiek Sisto Widayat, tentunya memiliki keuntungan dalam peningkatan penjualan dan tak bisa menolak lagi QR-QR code yang digunakan. Begitu juga dengan konsumen tak perlu lagi mencari-cari aplikasi dompet digital yang cocok untuk melakukan transaksi pembayaran.

Jadi penggunaan QRIS, ujar orang nomor satu di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara ini, QRIS akan memberi dampak (impact) secara langsung kepada rekening merchant dan konsumen. Saat transaksi rekening merchant langsung bertambah dan rekening konsumen berkurang.

Diperkirakan Wiwiek, pasca pelaksanaan sosialisasi penggunaan QRIS, akan ada peningkatan pengguna QRIS sebesar 200 persen atau naik dua kali lipat dari 108 ribu pengguna QRIS di Sumut saat ini.

Itu target Bank Indonesia jangka pendek pasca sosialisasi. Jika semuanya berjalan baik, sampai akhir tahun bisa diperkirakan jumlah merchant pengguna QRIS akan mencapai 1 juta. Untuk mencapai target 1 juta pengguna QRIS itu, makanya Bank Indonesia gencar melaksanakan sosialisasi.

Wiwiek mengungkapkan, sosialisasi penggunaan QRIS akan dilanjutkan kepada para OPD atau SKPD Pemerintah Provinsi Sumut hingga para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Medan Sumatera Utara. Dalam pertemuan tersebut, juga dihadiri perwakilan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Seperti dari Bank Mandiri, CiMB Niaga, Bank Sumut, OPO dan lainnya.

Perwakilan dari Hiswana Migas Sumatera Utara Indah Sari Karo-karo juga ikut hadir. Dikatakan Indah Sari, jumlah SPBU di Sumut yang tergabung dalam Hiswana Migas diperkirakan mencapai 400 SPBU, 250 Agen Gas dan Agen Pangkalan yang membutuhkan sosialisasi penggunaan QRIS.

Indah Sari juga sudah memastikan akan banyak pertanyaan dari seluruh pengurus SPBU dan agen gas terkait penggunaan QRIS dalam melakukan transaksi pembayaran. Indah Sari mengakui, dengan memberlakukan sisrem QRIS di SPBU, akan memperkecil pemakaian uang tunai dan mepersempit ruang gerak tindakan kriminal seperti perampokan di SPBU.

Sejak kecil Indah sudah ikut di SPBU milik orangtuanya. Dia juga ikut setiap hari mengumpulkan dan menghitung uang recehan dari hasil penjualan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

“Saya yakin dengan pemberlakuan sistem QRIS ini, tak akan ada lagi uang kertas recehan dengan nominal Rp1000 atau Rp2000. Dahulu, bisa berkarung-karung uang kertas terkumpul dari penjualan minyak di SPBU. Tapi sekarang ini, setelah ada QRIS bisa jadi ‘barang langka’ pecahan uang kertas tersebut,” ujar Indah Sari dalam pertemuan sosialisasi tersebut.

Sementara dari pengusaha SPBU lainnya yang hadir mempertanyakan struk dari penjualan maupun pembelian BBM di SPBU bila diberlakukan sistam QRIS.

Bahkan pengusaha SPBU tersebut memastikan akan terjadi antrian yang panjang, karena harus melakukan scaner QRIS. Selama ini saja sebelum diterapkan sistem QRIS sering terjadi antrian panjang di SPBU. Konon lagi nanti saat diterapkan QRIS. Tapi para pengusaha SPBU tersebut berkeyakinan bahwa semua persoalan yang akan muncul bisa dicarikan solusi atau jalan keluar masalahnya. Sehingga penerapan QRIS di seluruh SPBU yang ada di Sumut ini bukan sekedar angan-angan saja, tapi menjadi kenyataan.

Dalam sosialisasi QRIS tersebut, Bank Indonesia bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) siap mengawal dan memberikan kemudahan-kemudahan kepada pengusaha SPBU dalam menerapkan QRIS. (*)

*Penulis adalah Wartawan SUMUT24. Tulisan ini diikutsertakan pada Lomba Artikel Bank Indonesia 2020.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Dua Residivis Ditangkap Polsek Bandar Pulau
Menjelang Pelantikan DPD I PKN Sumut, Ketua OKK Soan ke Panti Asuhan Yayasan Baitul Ummah Wal Amal
Soal Restoratif Justice, Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai: Penyidik Wajib Berpedoman Dengan Per pol No 8
Pembukaan 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 Berlangsung Lancar
LKP3A Fatayat NU Sumut: "Sumut Darurat Femisida!"
Latar Belakang Non-Teknik,  Plt Kepala Dinas PUPR Sumut Hendra Dermawan Tak Layak
komentar
beritaTerbaru