Senin, 04 Agustus 2025

Ketua Umum SAMADE Desak Menkes Klarifikasi Kampanye Berhenti Konsumsi Migor Sawit

Administrator - Kamis, 17 Oktober 2019 10:43 WIB
Ketua Umum SAMADE Desak Menkes Klarifikasi Kampanye Berhenti Konsumsi Migor Sawit

Medan I SUMUT24.CO

Baca Juga:

Kampanye “Pedoman Gizi Seimbang, Mengendalikan Faktor Hipertensi” yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), telah menimbulkan gelombang kritik dari para praktisi sawit, baik akademisi, peneliti, petani, maupun pengusaha perkebunan kelapa sawit.

Sebab, berdasarkan gambar yang beredar di dunia maya, Kamis (17/10/2019), kampanye pihak Kemenkes dan Germas itu menyarankan agar masyarakat berhenti menggunakan minyak goreng berbahan sawit, karena dinilai tidak sehat dan meminta diganti ke minyak goreng nabati nonsawit seperti zaitun, jagung, bunga matahari, dan lainnya.

Salah satu pihak yang sangat mengkritik keras kampanye Kemenkes dan Germas tersebut adalah DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE). “Bapak saya berusia 80 tahun, dari dulu mengkonsumsi minyak kelapa sawit. Sampai sekarang tetap sehat,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi SAMADE Tolen Ketaren kepada para wartawan melalui handphone, Kamis (17/10).

Kata dia, yang membuat seseorang terkena hipertensi bukanlah minyak sawit, melainkan makanan yang dikonsumsi terlalu berlebihan. “Yang terhormat Menteri Kesehatan Ibu Nina Moeloek, tolong Anda klarifikasi ke publik soal iklan ini. Sebab sangat menyesatkan,” ujar Tolen.

Pihaknya akan menyampaikan sikap keberatan SAMADE langsung ke Presiden Joko Widodo dan mendesak agar Menkes Nina Moeloek tidak lagi dipercaya sebagai Menteri Kesehatan di kabinet mendatang.

“Kami akan bersuara keras agar Kemenkes dan Germas mencabut iklan dan meminta maaf kepada para petani sawit di seluruh Indonesia,” ujar Tolen Ketaren.

Ia mengingatkan Menkes Nina Moeloek bahwa Presiden Jokowi dangan sejumlah menteri, termasuk Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menko Maritim Luhut Panjaitan yang mengakui sawit sebagai penopang ekonomi nasional, penyumbang devisa terbesar, mengalahkan sektor migas.

“Masak minyak sawit jadi penopang ekonomi tapi malah diobok-obok oleh Kementerian Kesehatan melalui iklan sesatnya ini,” tegas Tolen Ketaren. (R03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
LKP3A Fatayat NU Sumut: "Sumut Darurat Femisida!"
Latar Belakang Non-Teknik,  Plt Kepala Dinas PUPR Sumut Hendra Dermawan Tak Layak
Tingkatkan Literasi Keuangan, Bank Sumut Edukasi Ratusan Pelajar Lewat Nusantara Science Competition dan Seminar Pendidikan Nasional se-Sumut
Perjuangan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa di Pesisir P. Samosir
Bupati Toba Sampaikan Nota Pengantar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029
Pantia Kongres PWI 2025 Sepakati Mekanisme Pemilihan Ketua Umum Baru
komentar
beritaTerbaru