Senin, 04 Agustus 2025

Wiwiek: Butuh Keseriusan Majukan Pariwisata Danau Toba dan Nias

Administrator - Minggu, 29 September 2019 13:46 WIB
Wiwiek: Butuh Keseriusan Majukan Pariwisata Danau Toba dan Nias

Tanah Karo I SUMUT24.CO

Baca Juga:

Keseriuan semua pihak sangat dibutuhkan untuk memajukan destinasi wisata Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun dan Nias, Selain itu, juga dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk bangkit kembali. Karena pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya guna menarik minat wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam di Danau Toba dan wisata Nias. Hal itu dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat kepada wartawan saat Pelatihan dan Gathering Wartawan Kota Medan tahun 2019 di Taman Simalem Resort, Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, Kamis (26/9).

Lebih lanjut dikakatan Wiwiek Sisto Widayat, saat ini pemerintah berkeyakinan sektor pariwisata Danau Toba dan Nias pada gilirannya dapat menjadi salah satu pendongkrak perekonomian di Indonesia sejalan dengan perkembangan traveling di dunia. Tentunya, juga didukung dengan pergelaran budaya dan lainnya. Apalagi, Danau Toba, masuk dalam lima destinasi pariwisata untuk dikunjungi wisatawan mancanegara.

Menurut penilaian Wiwiek, banyak faktor yang menyebabkan objek wisata Danau Toba saat ini, kurang memenuhi harapan dalam hal menarik minat wisatawan mancanegara.

“Faktornya adalah 3 A 2 P, diantaranya suguhan atraksi-atraksinya yang mungkin belum memiliki nilai jual bagi wisatawan serta amunitas menyangkut infrastruktur dan akses wisata ke berbagai daerah yang dinilai jauh dari harapan. Juga keramahtamahan penduduk serempat, kepedulian masyarakat untuk beri informasi atau komunikasi dan ajak dialag wisman yang berkunjung juga jadi pendongkarak wisatawan untuk berkunjung ke Dansau Toba maupun Nias,” ucap Wiwiek seraya menambahkan bahwa yang harus menjadi perhatian bersama adalah kurangnya promosi pariwisata.

Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, pemerintah sudah menyadari keterbatasan komunikasi tentang kepariwisataan terhadap lintas transportasi di kawasan objek wisata di Danau Toba. Kalau di Jawa, pengemudi mobil grab dan online jika ditumpangi penumpang, mereka begitu fasih mengarahkan ke sejumlah objek wisata disana.

“Kalau di Sumut dan sekitar Danau Toba, pengemudinya tak tahu apa-pa. Untuk itulah kita memberikan dukungan kepada Pemkab setempat yang akan mensosialisasikan pengemudi online tentang keberadaan objek wisata Danau Toba,” pungkas Wiwiek.

Masih sebut Wiwiek, bahwa potensi pariwisata di Sumut sebenarnya tidak kalah dengan pariwisata provinsi Bali. Lihat saja Nias, juga memiliki pantai indah yang bisa digunakan berselancar. Tapi karena tidak ada investor yang menanamkan investasinya, maka potensi pariwisata Nias begitu-begitu saja.

Padahal di Nias, ada yang bisa dijual di wisatawan mancanegara, yakni Pantai Sorake dan Pantai Laigundri. Dulunya, kedua pantai ini pernah berkibar saat didandani Almarhum Yopie Batubara tahun 90-an. Namun akhirnya Yopie tidak lagi membenahi dua objek wisata di Nias dan melebur diri ke dalam dunia properti dengan membangun perumahan Taman Setia Budi Indah atau yang lebih dikenal dengan nama “Tasbi”.

Sejak itu kawasan pariwisata Pantai Laigundri dan Pantai Sorake Nias jalan di tempat. Bahkan wisatawan mancanegara juga enggan berkunjung kesana.

Misalnya kemaren Sail Nias, itu salah satu cara untuk membesarkan Ekonomi Nias. Menggunakan produk atau jasa dari daerah setempat. Kita mendatangkan orang dari luar, berbondong – bondong datang ke Nias dan mereka belanja di Nias.

“Kalau mereka belanja di Nias, baik itu industri, kerajinan dari masyarakan Nias yang memproduksi apa yang di beli dari Nias itu. Kalau itu dilakukan terus menerus lalu masyarakat Nias akan memproduksi makanan dan minuman. Nah dan seperti itulah salah satu yang menggerakkan ekonomi,” sebut Wiwiek.

Sementara itu pengusaha di Medan, Wijaya mengatakan, potensi alam yang luar biasa di kawasan Danau Toba harus bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar objek wisata tersebut.

“Begitupun kita harap pembangunan jalan tol Tebing Tinggi menuju Pematangsiantar dan Pulau Samosir bisa selesai tahun 2020. Sehingga nantinya mampu menyedot wisatawan mancanegara ke objek wisata Danau Toba dan lainnya,” timpal Wijaya. (R03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
LKP3A Fatayat NU Sumut: "Sumut Darurat Femisida!"
Latar Belakang Non-Teknik,  Plt Kepala Dinas PUPR Sumut Hendra Dermawan Tak Layak
Tingkatkan Literasi Keuangan, Bank Sumut Edukasi Ratusan Pelajar Lewat Nusantara Science Competition dan Seminar Pendidikan Nasional se-Sumut
Perjuangan Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa di Pesisir P. Samosir
Bupati Toba Sampaikan Nota Pengantar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029
Pantia Kongres PWI 2025 Sepakati Mekanisme Pemilihan Ketua Umum Baru
komentar
beritaTerbaru